Angin malam berhembus kencang , rintikan hujan yang semakin lama semakin lebat membasahi permukaan tanah yang sudah mulai mengering. Seorang gadis tengah duduk di teras rumah ia membiarkan wajahnya terkena percikan air yang terbawa oleh angin.
Sebuah deruman mobil memasuki perkarangan rumah itu membuat gadis itu tersenyum lega. Namun senyum itu memudar saat orang itu menekukkan wajahnya dan menunduk kebawah.
"Ada apa vin?" Tanyanya.
Laki-laki itu menatap gadis itu namun senyumnya hanya terangkat sangat tipis. "Ayo masuk ra" ucapnya.
Gadis itu mengekor dibelakang laki-laki itu lalu duduk disofa. "Ada apa malam-malam kesini ara?" Ucapnya.
"Mmm... vin sebenernya..." gadis itu masih ragu.
"Kenapa ara?" Ucapnya lalu berubah menjadi serius dan memandang wajah gadis itu intens.
"Maaf vin kita gak bisa kuliah bareng." Ucap gadis itu menunduk.
"Hei. Kenapa gak bisa?" Tanyanya penasaran dan sekarang posisi mereka sangat dekat.
"Karena aku gak diterima vin" ucap gadis itu "maaf vin aku harus bohong" batinnya.
Laki-laki itu mengangkat wajah ara kemudian mendekatkan bibirnya pada telinga ara. "Aku akan stay disini aku akan batalin kuliah di london kalau kamu gak keterima itu sesuai janji kita." Bisiknya.
Membuat hati ara berdesir, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Namun ara menggeleng "jangan vin itu cita-cita kamu. Berjanjilah kalau kamu akan kuliah di london dan mendapatkan nilai terbaik." Ucap ara menohon sambil memegang tangan laki-laki itu.
"Tapi-" ucapan laki-laki itu terpotong, saat bibir ara menempel pada bibir laki-laki itu.
Hanya 3 detik ara melepaskan ciuman singkatnya. "Wujudkan cita-citamu alvin, aku juga akan berjuang disini" ucap ara tersenyum.
"Ya aku janji. Aku akan datang jika aku sudah sukses" ucapnya yakin dan tersenyum merekah.
"I can believe it." Ucap ara dengan mata berbinar senang.
Entah dorongan dari mana alvin merapatkan tubuhnya pada ara dan memeluk gadis itu dari samping. "Besok aku harus berangkat yah" ucapnya lemas seketika.
Ara menoleh dan menatapnya "hei. Mana semangatmu yang tadi. Ckckck." Goda ara.
"Hah!" Alvin menghela nafas berat. Membuat ara cekikikan, karena merasa diejek alvin pun langsung mengelitiki ara hingga ia memohon ampun.
Namun aksi alvin tak ia hentikan hingga tiba-tiba ara membalas perbuatan alvin dan menyerang balik.
Tubuh alvin terdorong kebelakang dan ara berada diatasnya. Nafas mereka naik turun
Tangan alvin bergerak menyentuh tengkuk ara lalu mendekatkan bibir ara pada bibirnya.Paggutan mereka semakin lama semakin panas membuat alvin yang tak leluasa pun membalikkan tubuh ara yang kecil tanpa melepas ciuman mereka.
"Bilang berhenti ara" bisik alvin dalam sela-sela ciumannya.
Ara tak menanggapinya ia semakin membalas ciuman alvin dengan panas dan tangannya sudah membuka satu persatu kancing baju alvin.
"Please say stop it" bisiknya lagi tepat di telinga ara, alvin menghisap leher ara hingga meninggalkan tanda kepemilikannya.
"Do it vin please" gumam ara dengan suara seraknya.
Alvin sedikit menjauhkan wajahnya matanya sudah menggelap lalu menatap wajah ara dengan serius.
"Do it please" rengek ara lalu mengangguk.
Dengan memuncak alvin pun melakukannya dengan sangat lembut dan hati-hati. Desahan demi desahan keluar dari nulut keduanya hingga saatnya diri alvin siap memasuki diri ara, suara jeritan dan air mata ara keluar. Membuat alvin menghentikan gerakannya.
"Are you virgin?" Tanya alvin sambil menatap ada darah disekitar kepemilikannya. Ara mengangguk dengan tersenyum pada alvin.
"Shit" umpat alvin "sorry ra kalau aku udahin kamu yang akan sakit." Ucap alvin.
"Do it please and move" ara memohon pada alvin.
Ara memberikan kesuciannya pada alvin sahabat yang dia cintai,ara tak pernah menyesal karena itu keputusan yang ara ambil.
Wahhhh
Maaf prolognya kepanjangan wkwkwkwkPokoknya jangan lupa vote yah...
Makasih...

KAMU SEDANG MEMBACA
VOUS ATTENDRE(END)
RomansaAkan lebih baik gagal dalam suatu tujuan yang pada akhirnya akan membuahkan hasil, daripada berhasil dalam suatu tujuan namun gagal pada akhirnya. (●>∪<●)Laras Ayunda Wilona Saat senyuman berubah jadi kagum, saat gelak tawa berubah menjadi sayang, s...