Plan

1.5K 67 1
                                        

Cekidot
.
.
🔜

"Pasta!!" Teriak vino saat melihat menu makan malamnya.

"Pasta!!" Teriak vino saat melihat menu makan malamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa vin?" Tanya rani.

"Gak, gak papa" ucap vino menekuk wajahnya.

"Kamu gak suka? Ya udah biar mama buatin menu lain." Ucap rani.

"Mama yang masak ini?" Tanya vino.

Rani mengangguk menanggapi ucapan vino. "Gak usah mah. Vino makan ini aja." Ucap vino akhirnya.

"Vino kalau depan nyokapnya aneh. Perasaan beberapa kali minta dimasakin pasta deh." Batin wilo.

"Emm.. enak mah." Ucap vino dengan mata yang berbinar-binar.

"Serius vin?" Ucap rani senang.

"Heem mah." Jawab vino lalu melahap pastanya.

Marco tersenyum menatap putranya melahap pasta. "Pengaruh wilona sangat besar buatmu son." Batin marco.

"Makasih ya wil udah ngasih resep pasta yang lezat untuk vino." Ucap rani tulus.

"Sama-sama tante." Jawab wilona lalu melanjutkan makannya.

Usai makan malam mereka pun sedikit berbincang-bincang di ruang tengah. Wilona hanya menjadi pendengar yang baik saat vino sedikit berdebat dengan marco yang akhirnya ditengahi oleh rani.

Perasaan wilona menghangat ia merasakan memiliki keluarga yang utuh. "Seandainya ayah masih hidup. Mungkin aku bisa tertawa bersama ayah seperti keluarga vino." Batin wilona.

Tanpa wilona sadari matanya sudah berkaca-kaca saat ia memikirkan ayahnya. Dengan senyum tipis wilona pun berdehem, membuat 3 orang yang sedang bercanda memperhatikan wilona.

"Maaf om dan tante saya permisi kekamar dulu." Pamit wilona.

"Oh kamu sudah mau tidur wil?" Tanya rani.

Wilona tidak menjawab hanya tersenyum dan mengangguk. "Baiklah karena ini juga udah agak malam kita akan istirahat." Ucap marco kemudian berdiri mengandeng tangan rani.

"Selamat malam semua." Ucap rani tersenyum lalu berjalan menuju kamar tamu.

"Lo. Temenin gue." Ucap vino setelah melihat rani dan marco masuk kamar tamu.

"Eh. Kok gue." Ucap wilona tak senang.

"Jangan bawel." Ucap vino lalu melangkah menuju balkon yang berada didekat ruang tengah.

"Woi... buruan." Ucap vino saat melihat wilona hanya berdiri mematung.

"Eh." Ucap wilona mengerjapkan matanya saat vino menyuruhnya.

Wilona pun berjalan mendekati vino lalu mengikuti langkah vino menuju balkon.

"Duduk" perintah vino lalu duduk di kursi gantung di balkonnya.

VOUS ATTENDRE(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang