Big baby

1.7K 65 1
                                    

Cekidot
.
.
🔜🔜🔜

"Hei kepala batu."panggil vino dengan kerasny membuat wilo yang awalnya minum langsung tersedak.

Uhuk uhuk

"Pelan-pelan minumnya kepala batu." Ucap vino yang mendekati wilo.

"Lo tuh vin... ngagetin orang aja. Kalau gue kaget terus mati gimana huh!!" Bentak wilona kesal.

"Gampang tinggal dikubur aja beres." Jawabnya enteng.

Wilo hanya dapat memutar bola matanya yang sudah menahan kesal.

"Whatever" ucap wilo kemudian berjalan keaeah vino, wilo sengaja menyenggol bahu vino dengan kencang.

"Aduh" keluh vino.

Wilona hanya cekikikan saat mendengar rintihab vino ia pun tetap berjalan menuju kamarnya tanpa menoleh kebelakang.

Sudah seharian ini wilona menunggu kabar dari feli namun feli tak memberinya kabar sama sekali tentang kepergian andra.

"Ngapain juga gue repot-repot mikirin orang. Mending gue masak buat makan malem." Gumam wilona yang beranjak dari duduknya diruang keluarga.

"Yah kok habis si." Gumam wilona yang melihat isi kulkasnya kosong.

Dengan gontai ia mengambil dompet dikamarnya dan membawa ponselnya.

"Kemana?" Tanya vino singkat.

"Belanja." Jawab wilo.

"Oh." Ucap vino lalu berjalan mengekori wilona.

"Lo ngapain ngintilin gue?" Tanya wilona.

"Ikut Belanja lah. Masak tidur." Jawab vino jutek.

"Oh" gumam wilona yang masih tetap berjalan didepan vino.

"Masuk." Ucap vino yang berjalan mendahului wilona kemudian membukakan pintu mobil vino.

"Ngapain?" Tanya wilo mengernyitkan dahinya.

"Lo bego atau gimana si? Bilangnya belanja giliran dianterin tanyanya ngapain" ucap vino kesal.

"Mang gue minta lo anterin gak kan?" Jawab wilo menantang.

Tanpa babibu vino pun langsung menarik lengan wilo dan mendudukkannya di kursi penumpang.

"Ck." Wilo berdecak kesal.

Vino memutari mobilnya dan duduk dikursi kemudi dan menjalankan mobilnya menuju supermarket terdekat.

Setibanya di super market mereka segera belanja semua kebutuhan dapur, vino mendorong troli belanjaannya sedangkan wilo yang mengambil barang-barangnya.

"Udah?" Tanya vino membuat langkah wilo terhenti.

"Kayaknya udah si. Eh bentar.. lo awas jangan ikut." Ancam wilo membuat vino mengernyitkan dahinya.

Wilo tengah mengambil ranjang kecil dan mengambil beberapa perlengkapan mandi dan roti tawar(pembalut). Wilo malu jika diikuti oleh vino makanya ia mengancam vino untuk tidak ikut.

"Belanja apa lo?" Tanya vino yang melihat wilo sudah berdiri disebelahnya.

"Bukan urusan lo." Jawab wilo kemudian menuju cassa.

Vino pun hanya mengikuti dan berhenti belakang wilona. Setelah belanjaan wilo dan kebutuhan dapur diberikan pada pegawai cassa kemudian ditotal semuanya.

Wilo mengambil uang cash yang ada didompetnya namun terhalang oleh tangan vino yang mengulurkan kartu debitnya.

"Pakai ini mbak." Ucap vino.

VOUS ATTENDRE(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang