Selalu..

1.6K 79 1
                                    

Cekidott
.
.

Hari telah berganti sinar mentari telah berada di atas kepala, membuat wilo wira wiri didalam kamarnya ia sangat bosan namun vino tak mengizinkannya kembali bekerja.

Wilo lebih memilih membuat masakan sesuai dengan bahan yang berada di kulkas. Ada sayur bayam dan sayur asem terlintas makanan khas ndeso dibenak wilo.

Dilain tempat vino, leon, dara, bianca dan sonya tengah berada di sebuah restoran khas italia dimana mereka ada janji temu dengan Mrs. Van dearose.

"Mana nih lama banget." Ucap vino yang sudah tak sabar.

"Sabar kali vin lagian ini tuh bakal jadi investor besar dan tetap kita."ucap dara.

"Tapi gak gini juga kali capek tau kita nunggu." Ucap bianca kesel.

"Biasa diem gak lo bi. Ngomong terus gak capek apa?" Ucap sonya ketus.

"Udah udah kalian jangan berantem dong." Sela dara.

"Gimana kita diem kalau kita aja gak tau mrs.van dearose jam berapa datengnya. Kita juga kan butuh kepastian, katanya harus tepat waktu." Ucap bianca.

"Ya ela gitu aja kalian ngeluh gimana kemarin kita pas nemuin mrs.van dearose di paris waktu itu, sumpah kalian bakal kesel." Ucap leon sedikit mengeluh.

"Tau gitu mending gue gak kesini kali. Kalian tau gue ada metting penting tapi gue batalin dan hasilnya kayak gini. Udah ah gue balik." Ucap vino dengan kesal.

"Jangan gitu dong vin lo tau kan mrs.van itu susah banget buat nemuinya." Ucap dara meyakinkannya.

"Bodo amat." Jawab vino lalu berdiri dari duduknya.

"Vin lo yang konsekuen dong. Mood lo berubah nyebelin banget tau gak selama lo dibali." Ucap leon kesel.

"Bodo amat gue gak peduli." Ucap vino meninggalkan meja mereka.

Baru beberapa langkah vino berjalan langkahnya berhenti tepat didepan seorang wanita cantik yang baru masuk kedalam restoran dengan beberapa pengawal. Wanita itu berjalan menghampiri meja dimana leon dkk berada, melewati vino.

"Selamat siang semuanya. Maaf saya terlambat 20 menit dari jam pertemuan kita." Ucapnya saat tiba di meja leon.

"Tidak apa-apa mrs.van dearose silahkan duduk ucap dara mempersilahkan duduk.

"Panggil saya arumi." Ucap wanita itu.

"Baik mrs.arumi." ucap sonya tersenyum.

"Jadi kalian hanya berlima?" Tanya arumi sambil menatap punggung vino.

"Vino c'mon." Ucap leon yang menghampiri vino dan berbisik.

Vino pun menurut dan berkumpul dimeja dimana mereka akan berdiskusi tentang kerjasama 2 perusahaan tersebut.

Hampir 1 jam berlangsung kerjasama mereka membuat arumi sedikit kurang antusias dengan kerjasamanya. "Baiklah, untuk lebih lanjutnya akan saya hubungi kalian mengenai pembahasan lebih lanjut." Ucap arumi.

"Baik mrs. Kalau begitu yang mrs. Inginkan." Ucap sonya.

"Kalau begitu saya duluan." Ucap arumi pamit kemudian meninggalkan vino dan kawan-kawan.

"Nyebelin banget si tuh orang." Ucap vino setelah arumi menghilang dari pandangan mereka.

"Sabar kali itu yang gue sama dara rasain awal ketemu sama mrs itu." Ucap leon yang juga mulai kesel.

"Kalian pengen makan apa guys?" Sela bianca.

"Truffle Tagliatelle sama Expresso Martini boleh bi." Ucap leon.

VOUS ATTENDRE(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang