Serpihan

1.6K 67 1
                                        

Wohhh
Langsung aja yah

Cekidot
.
.
🔜

Hari berganti begitu cepat sudah seminggu Wilo mulai masuk kerja ia masih bekerja sebagai sekertaris Alvino Brama Adijaya. Vino pindah memegang kantor cabang di denpasar. Sehingga
Prority confex Corp dipegang oleh leon dan sonya sehingga vino lebih bisa fokus dengan First AJ Corp.

"Maaf Mr. Vino ada meeting dengan pemegang saham jam 1 setelah makan siang." Ucap wilo yang berdiri didepan meja kerja vino dikantornya.

"Hm" gumamnya menjawab tanpa menoleh pada wilo.

"Kalau begitu saya permisi mr." Ucap wilo kemudian pamit kepada vino.

"Tunggu" ucap vino saat wilo sudah berjalan beberapa langkah lagi menuju pintu ruang kerja vino.

"Iya mr." Jawab wilo berbalik menghadap vino yang masih sibuk dengan laptopnya.

"Ambilkan laporan penjualan perusahaan bulan ini." Ucap vino tanpa menoleh pada wilo.

Wilo hanya mendengus kesal kemudian keluar dari ruang kerja vino dan menuju ke bagian penjualan.

"Sinting harusnya kan minta desi selaku pegawai dibagian penjualan." Gerutu wilo yang sudah sangat kesal.

"Permisi mbak desi ada?" Ucap wilo saat memasuki ruangan penjualan.

"Iya mbak wilo, ada apa? " ucap desi yang mendengar namanya di sebut.

"Mbak mr.vino minta laporan penjualan bulan ini." Ucap wilo yang langsung to the point.

"Laporan penjualanan ya mbak. Seinget saya kemarin mr.vino meminta pak bimo mengambil laporan keuangan ke saya mbak." Jelas desi yang membuat wilo menatap garang karena kesal.

"Makasih." Ucap wilo yang langsung pergi meninggalkan desi.

Wilo yang sangat kesal langsung menuju lantai 15 dimana ruangannya berada.

"Lo bener-bener ya vin. Liat aja lo gue bakal bales." Ucap wilo yang duduk di ruangannya dengan perasaan kesel campur aduk.

Jam makan siang pun telah tiba vino keluar dari ruangannya melewati meja wilo begitu aja. Namun baru beberapa langkah ia terhenti tanpa berbalik.

"Anterin berkas-berkasnya keruang metting sekarang." Perintah vino kepada wilo kemudian ia melanjutkan langkahnya menuju lift.

"Apa-apa itu ngeselin banget jadi orang. Dasar cowok gak punya perasaan." Gerutu wilo dengan kesal ia mengantarkan berkas vino keruang metting.

"Siang mbk wilo." Sapa bimo yang berada diruang metting.

"Eh.. siang pak bimo. Mmm... pak ini berkasnya mr.vino." ucap wilo menyerahkan berkasnya pada bimo.

"Oh.. terima kasih mbak." Ucap bimo menerima berkas vino.

"Mm.. kalau begitu saya permisi pak." Pamit wilo kemudian berbalik meninggalkan ruang metting.

"Ahh laper." Gumam wilo yang menuju kekantin yang berada di tengah-tengah antara kantornya dan kantor seberang.

"Hai wil." Sapa seorang wanita yang berjalan mendekati wilona.

"Hai fel." Sapa balik wilo pada teman sekantornya felicya.

"Tumben gak ikut bos?" Ucap feli.

"Gak lah ngapain juga harus ikut dia terus." Ucap wilo terkekeh.

"Ya kali wil. Kan dimana ada bos disitu ada lo." Ucap feli ikut terkekeh.

"Hahaha... gak juga lah fel. Lo tau sendiri gue ikut bos pas ada metting aja." Ucap wilo.

VOUS ATTENDRE(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang