Who him...

2.2K 93 1
                                        

Cusss langsung aja

Hehehe

Cekidottt

Wilona tengah berjalan keluar kantornya sinar mentari telah terganti dengan sinar rembulan. Ia menghela nafasnya berat, hari ini ia lembur hingga tak terasa sekarang pukul 8 malam, sudah hampir seminggu ini setelah pertemuannya dengan wilo dan selama itu pula vino selalu menghindar dan semakin ketus ia tak tanggung-tanggung untuk memberi banyak pekerjaan sampai-sampai wilo harus lembur.

Hujan rintik-rintik angin berhembus kencang membuat wilo memeluk tubuhnya sendiri.

"Huft kenapa turun ujan si." Gerutu wilo kesal karena ia gak bisa kembali kekontrakannya.

"Masak iya tidur dikantor kalau ada nini towok gimana hiii" gumamnya begidik ngeri.

"O'on banget si gue, kan bisa pakai taxi online." Ucap wilo spontan. Ia pun segera meraih ponselnya dan membuka aplikasi taxi online.

"Ya.. yah... mati hp gue... apes banget si..." gumam wilo meringis.

"Ujan ujanan aja lah." Gumam wilo bersiap untuk lari.

"Ah begooo!!" Ucap wilo kesel. "Orang lagi.. arghhhh.." grutu wilo sambil memukul-mukul kepalanya pelan.

"Ya allah tolonglah hambamu ini terangkanlah ya allah bukan eta terangkanlah." Batin wilo.

Namun tuhan seakan menjawab permintaan wilo, hujannya bukan berhenti malah semakin deras, hembusan angin yang membawa buliran air hujan menerpa wilo. Alhasil bagian depan tubuh wilo basah kuyup.

"Yah... basah deh.." grutu wilo yang mulai menggigil kedinginan.

Duarrr!!!

"Aaa!!!!" Teriak wilo langsung menutup telinganya dan berjongkok, tubuhnya bergetar hebat, isak tangis mulai terdengar.

Disaat kayak gini yang paling wilo takutkan wilo sangat benci akan petir dan kilat. Ia akan meringkuk seperti bayi jika petir saling bersautan.

Tak ada orang yang berlalu lalang di depan kantor, satpam juga mungkin sedang di pos depan dan jaraknya lumayan jauh.

Pluk

Seseorang menjatuhkan sesuatu keatas kepala wilo, membuat wilo berhenti menangis dan mulai mengangkat pelan kepalanya.

"Mr. Leon" gumam wilo langsung berdiri lalu mrngambil benda yang jatuh dikepalanya. Sebuah jas yang dikenakan oleh mr.leon hari ini telah berada ditangan wilo.

"Ini?" Tanya wilo menunjukkan jas leon.

"Lo pakai aja." Ucap leon.

"Tapi Mr."

"Jangan panggil Mr. Kalau diluar jam kerja cukup leon." Ucapnya.

Wilo mengernyitkan dahinya."tapi nanti Mr. Gimana?" Ucap wilo.

"Jangan panggil Mr. Lagi gue masih muda belum berkeluarga dan tua. Lo sekertarisnya vino kan?" Ucapnya.

Wilo pun mengangguk. "Nama lo?" Tanyanya lagi.

"Wilo Mr." Jawab wilo.

"Mr. Lagi Mr. Lagi berapa kali harus gue bilang leon just leon." Ucap leon sedikit marah.

"M-mm.. iya m-eh leon" jawab wilo gugup.

"Good. Pakai itu jas. Dan dimana rumah lo?" Ucap leon.

"Eh... mm...." wilo mulai ragu.

"Jawab cepetan keburu malem" paksa leon.

"Di jl. S. Suryadi" jawab wilo.

Leon mengernyitkan dahinya. "Itu jalan kan deket dari sini." Ucap leon.

VOUS ATTENDRE(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang