"Lama banget, Dek. Ampun, deh."
Nancy mengomel pada Samuel sambil menerima plastik berisi titipannya. Jelas saja, perutnya sudah sakit sekali dari tadi dan deadline pengumpulan tugas pengganti UTS pukul 23.59.
"Maaf, Mbak. Tadi nganter temen pulang dulu."
Nancy mendelik curiga pada adiknya, tidak biasanya Samuel pulang bersama temannya.
"Pacaran ya kamu, Dek?"
Samuel mengangkat bahunya lalu tanpa menjawab masuk ke kamarnya.
"Paringi sabar, duh." cibir Nancy lalu masuk ke kamarnya sendiri.
Samuel Kim Arredondo, lahir di LA 16 tahun yang lalu. Ibunya Jawa-Korea, ayahnya Mexico tulen. Samuel adalah seorang jenius IT yang punya cita-cita jadi psikolog. Biar seimbang jiwa dan otak, katanya. Karena itu juga dia jadi pria gaul dan pemikir di sekolah. Tipe-tipe murid yang digandrungi para murid perempuan.
Kakak tirinya, Nancy Jewel McDonie, mungkin salah satu influencer bagi Samuel untuk mengambil course psikologi. Nancy adalah mahasiswa S1 Psikologi. Saat SMP dan SMA, Nancy pernah akselerasi, makanya sudah ada di tingkat 3 sekarang.
Nancy suka berbagi cerita tentang dunia psikologi dengan adiknya. Samuel pun suka menceritakan kelakuan teman-temannya pada Nancy dan Nancy akan menjelaskan kemungkinan-kemungkinan dasar dari perilaku mereka.
Nancy baru keluar dari kamar mandi saat pintu kamarnya diketuk. Ia membukanya dan melihat Samuel dengan wajah kusut menatapnya sedih, seakan meminta kepastian.
"Mbak, bisa ya orang berubah banget dalam waktu singkat?"
*****
"Nat. Aku mau ngomong sebentar sama kamu."
Tanpa menunggu jawaban Natty, Samuel berbalik dan langsung berjalan ke atas tribun. Natty mengikutinya.
"Kenapa, Sam?"
"Kamu kenapa kasar sama Kyla?"
Natty melongo sebentar, lalu mendengus. "Aku gak kasar sama Kyla. Dia aja yang ngelunjak sampai buat orang-orang kesel."
"Tapi kamu gak perlu sampai bawa-bawa fisiknya."
Natty terdiam, mencoba membaca arah bicara Samuel. Mata Natty menyipit, menatap Samuel tajam. "Kamu suka sama Kyla?"
"Emang harus suka dulu ya baru negur kamu?"
"Kamu pikir cuma Kyla aja yang digituin di sini? Kamu tuh akhir-akhir ini perhatiin dia terus Sam. Kamu pikir aku gak liat? Kalau bukan Kyla kamu juga ga bakal marahin aku begini.
"There's nothing in her that worth anything to you."
Natty menekankan kalimat terakhirnya. Dan Samuel mencoba menahan emosinya.
"Kamu tau dari kecil kalau aku paling gak suka lihat orang dikecilin karena fisiknya. Aku udah sabar lihat tingkah intoleran kamu sama anak-anak yang gak kamu suka dari zaman SD. Padahal dulu kamu yang belain aku pas aku diejek sama anak-anak karena mukaku. Kyla, dan anak-anak yang kamu perlakukan kaya gitu, gak ada bedanya sama aku, Nat."
"Aku belain kamu karena aku cinta sama kamu, Sam!"
Natty berteriak, nafasnya tersengal. Natty tidak habis pikir Samuel akan marah hanya karena seorang gadis yang bahkan baru dua minggu dikenalnya.
"Cukup, Nat. Kita masih terlalu muda buat ngartiin cinta. Aku gak mau coba-coba lagi buat berhubungan lebih sama kamu. Cukup jadi sahabatku."
Nancy
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleepwalker | Samuel × Kyla ✔️
Fanfiction"Gue bisa semaleman pegang tangan lo begini. Asal lo tetep di samping gue." 2018, March 4th - March 6th Warning! Lokal, dialog non-baku, harsh words in some chapters Rating: PG-15 Since 30/3/2018 End 28/7/2018 ©kikiyay, 2018