Mark sedikit terkejut melihat adiknya dipeluk laki-laki di halte. Ia ingin langsung mendorong laki-laki itu, tapi semakin mobilnya mendekat, Mark jadi sadar kalau laki-laki itu Samuel.
Samuel yang selalu digambar adiknya di buku sketsa, dalam tidurnya.
Mark keluar dari mobilnya. Samuel masih juga tidak menyadari keberadaannya. Wajar, dia pun mengabaikan tatapan orang yang berlalu lalang di halte. Ia hanya memeluk erat Kyla yang tertidur pulas.
"Sam."
Samuel melepas pelukannya dari Kyla dan berbalik. Ia terlihat kaget.
"Kak. Sorry, gue gak–"
"Ayo masuk." Mark membukakan pintu belakang.
Samuel mengangguk dan menuntun Kyla masuk ke dalam mobil.
"Lo satu tempat les sama adek gue?" tanya Mark sambil fokus mengemudi.
"Gak, Kak. Gue kursus Tae Kwon Do di blok 2 ruko."
Mark mengangguk. Samuel melirik bangku belakang. Kyla masih pulas.
"Semenjak kenal sama lo, Illa jadi jarang sleepwalking. "
Samuel mengalihkan fokusnya pada Mark, tapi tidak menjawab.
"Dia juga jadi sibuk. Gak fokus ke orang-orang yang ledekin dia. Dia juga jadi sering cerita-cerita ke gue. Ceritain lo paling sering."
Samuel mendengarkan, senyum tipis terukir di wajahnya.
"Illa tuh udah diterapi pas kecil. Gue ga merasa dia bakal kambuh lagi. Bahkan pas nyokap meninggal dia gak kambuh. Sampai pas kelas 3 SMP entah mulai dari mana, anak sekolah bilang kalau dia ga cocok buat jadi mayoret di marching band SMP, soalnya badannya gak sama kaya mayoret lainnya.
"Gue gak tau sama sekali kabar itu, sampai pagi-pagi satu keluarga geger. Illa gak ada di kamar, dia ada di garasi, tidur sambil jalan lagi.
"Illa di rumah bahagia, di depan temen-temennya juga. Siapa sangka stresnya dia kubur sampai ke alam bawah sadarnya."
Samuel masih mendengarkan.
"Entah kenapa juga, minggu ini sleepwalking-nya malah tambah parah. Dia juga jadi jarang cerita kegiatan di sekolah."
Samuel mengepalkan tangannya. "Gara-gara gue, Kak."
Mark mengangkat alisnya. "Walaupun Illa gak cerita juga gue tau kali ceritanya gimana. Dan lo, Sam, salah satu orang yang bisa meredam rasa sakit Illa. Yang bisa nyembuhin Kyla."
Samuel mencari ucapan yang tepat untuk menjawab pernyataan Mark.
"Sampai, nih. Pulang sana. Kyla biar gue yang urus."
Samuel turun dari mobil, ia menatap Kyla lama dari balik kaca luar mobil Mark. Samuel lalu menatap Mark.
"Kak, gue suka sama Kyla."
Mark hanya mengangguk, lalu mengegas mobilnya meninggalkan Samuel yang bergeming.
"Gue tau, Sam."
Ntah kenapa akhir-akhir ini ngerasa Samuel mirip Mario Maurer pas masih muda 😂 cocok banget jadi pemain film macem Crazy Little Thing Called Love huhu. Jadi cowok dingin juga keren banget oy ngebayanginnya :')
Janlup komentar dan saran!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleepwalker | Samuel × Kyla ✔️
Fanfiction"Gue bisa semaleman pegang tangan lo begini. Asal lo tetep di samping gue." 2018, March 4th - March 6th Warning! Lokal, dialog non-baku, harsh words in some chapters Rating: PG-15 Since 30/3/2018 End 28/7/2018 ©kikiyay, 2018