4

405 63 8
                                    

Samuel menyeruput es jeruknya sambil menyisir kantin mencari sosok blasteran yang sejak tadi malam memenuhi pikirannya.

"Cari siapa, Sam? Natty?"

Alex, sahabat Samuel mencolek tangan Samuel dengan segelas es teh manis. Samuel tersenyum miring.

"Gak cari siapa-siapa. Lagi observasi aja."

"Ya deh, calon psikolog mah." Gema menyahut sambil menyemil bakwan milik Samuel. Samuel menoleh menatap Gema.

Oh, iya, Gema kan koran berjalan satu angkatan.

"Gem, lo tau Kyla?" tanya Samuel. Samuel harap Gema tidak salah mengartikan maksud pertanyaannya.

"Kyla Massie? Anak kelasnya Dewa, tuh."

Samuel mengangguk.

"Kenapa? Mau lo sepik, ya? Terus Natty gimana?"

Samuel memutar bola matanya dan menatap Gema sinis.

"Tiap cewek yang gue tanya kan bukan berarti mau gue sepik."

Gema hanya cengengesan mengangguk sambil mengunyah bakwannya.

"Yang gue denger-denger, dia ditolak ekskul drama karena badannya gak kaya anak cewek lainnya."

Samuel mengrenyitkan dahinya. "Kenapa?"

"Ya you know lah anak drama sukanya drama. Giliran ga memenuhi standar sedikit, dibacok. Lagi gue heran juga sama Kyla kenapa pingin banget masuk klub drama."

Samuel termenung sambil mengaduk-aduk es jeruknya dengan sedotan. Anak drama?

"Natty kan di klub drama." gumam Samuel.

Gema yang mendengarnya terbatuk. Ia melambai-lambaikan tangannya di depan Samuel sambil menggeleng.

"Eh, itu mah denger-denger aja ya, Sam. Belum tentu bener."

*****


"Kamu kenapa, sih? Tumben diem terus?"

Natty berdecak sebal pada Samuel yang hanya membolak-balik halaman buku fisikanya. Natty sudah memanggil Samuel berkali-kali namun pria itu sepertinya tenggelam dalam dunianya sendiri.

"Lagi bingung ngerjain ini." jawab Samuel sekenanya sambil menunjuk halaman fisika tentang fluida.

"Kamu aja bingung apalagi aku." cibir Natty.

Samuel tersenyum menatap Natty. "Nat, kamu masih di klub drama?"

"Masih, dong. Bulan depan kita mau pentas. Kamu harus nonton!"

Samuel mengangguk. Setelah proses pertimbangan yang lama, akhirnya Samuel meyakinkan dirinya untuk bertanya.

"Kalau mau jadi anak drama syaratnya apa, sih?"

Natty menatap Samuel curiga. "Kenapa? Tumben kamu tertarik."

"Gak apa-apa. Penasaran aja."

Natty terlihat berpikir. "Gak ada syarat khusus. Asal mau belajar."

Natty mengangkat bahu dan mengecek ponselnya yang berbunyi.

"Oh iya, Sam. Besok temenin aku ke salon, ya. Udah dua minggu ga perawatan."

Lagi-lagi Samuel mengangguk sekenanya. Ia menutup bukunya dan memerhatikan Natty yang sedang memilih-milih dress di online shop favoritnya.

"Nat..."

"Hah?"

"Tetep jadi Natty yang dulu, ya."

Natty menatap Samuel bingung. "Kamu lagi kenapa, deh?"

Samuel hanya mengangkat bahunya. Ia mengusap kepala Natty lembut, berharap dugaannya salah.

Tunggu. Kenapa pula ia harus khawatir? Kyla kan bukan siapa-siapanya.

 Kenapa pula ia harus khawatir? Kyla kan bukan siapa-siapanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alex

Gema

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gema

Natty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Natty

Seperti biasaa ditunggu komentar kritik dan sarannya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasaa ditunggu komentar kritik dan sarannya!

Sleepwalker | Samuel × Kyla ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang