15

259 54 1
                                    

Natty membolak-balik album foto masa kecilnya. Ia melihat diri kecilnya bersama Samuel bermain di taman, di halaman rumah Samuel, di atap rumahnya. Dulu mereka hanya sepasang teman bermain yang bahagia.

"Sam, aku suka sama kamu."

"Kita jalanin dulu aja ya, Nat. Kalau aku emang ada perasaan sama kamu, aku bakal minta kamu jadi lebih dari sahabat."

Natty menghela nafasnya, mengingat kejadian marahnya Samuel di tribun.

"Kyla, dan anak-anak yang kamu perlakukan kaya gitu gak ada bedanya sama aku, Nat."

Iya. Natty pun sebelumnya tidak pernah memikirkan hal itu. Perlakuan ketus dan kasar yang dilakukannya pada orang-orang yang tidak ia suka, ia dapat dari mana, ya?

Dari pergaulannya? Dari kehidupan yang terlalu memanjakannya? Entah. Dia hanya merasa puas melakukan hal-hal tidak baik itu pada teman-temannya.

Teman? Apa mereka masih menganggap Natty teman? Natty menghela nafasnya lagi, kali ini membuat air mata yang ditahannya sejak tadi mengalir.

Bing.

Bing.

Bing.

Lami

Nat club jam 8

Shilla

Ayo club, sumpek gua

Mamaaa (9)

Di manapun ttp rendah hati syg

Natty mengabaikan pesan teman-temannya. Matanya tertuju pada pesan dari mamanya. Natty terisak, tidak habis pikir bagaimana bisa ia mengabaikan pesan harian mamanya.

Natty harus selalu senyum. Natty harus selalu ramah. Natty harus selalu baik ke semua orang. Natty harus fokus sama hal-hal positif. Lalu apa balasan Natty? Sekedar anggukan atau bola mata yang beputar.

"Sam, aku mau berubah..."

*****

Natty membuka pintunya mendapati Samuel berdiri sambil merentangkan kedua tangannya. Samuel tersenyum. Natty menghambur ke pelukan Samuel dan menangis sekeras-kerasnya.

Samuel hanya menepuk-tepuk punggung Natty.

"Sam, aku mau berubah."

Samuel mengangguk. "Iya. Welcome back, my bestie."

Mereka duduk di teras rumah. Natty memainkan rumput yang tumbuh di halaman rumahnya sambil bercerita ke Samuel.

"Aku bodoh banget, ya."

Samuel menggeleng, "Tiap orang pasti punya kesalahan, Nat. Tapi aku tau, kamu itu sebenernya orang baik. Aku jadi inget, dulu pas pulang dari TK, kamu yang bilang ke aku

'Kata bu guru, kita harus baik ke semua orang. Makanya kalau kamu dijahatin Johan, senyumin.'"

Natty tertawa kecil. "Kalau inget itu aku jadi ngerasa munafik, Sam."

"We were just kids back then. Tapi sekarang, kita udah sama-sama dewasa buat bisa serius memaknai nasehat."

Natty menatap Samuel. "Bantuin aku ya, Sam."

Samuel tersenyum pada Natty, "Pastinya."

Natty merasa beruntung punya orang baik seperti Sam.

"Terus... Sam... kamu bakal usaha lagi buat aku?"

Samuel menatap Natty lama. Ia lalu mengusap kepala Natty pelan dan tersenyum.

"Maaf, Nat. Hati aku udah diisi sama orang lain."

Natty ikut tersenyum dan mengangguk. "Kyla baik. Dia selalu senyum walaupun aku jahatin."

"Iya, kan?"

Samuel terlihat senang. Natty jadi sadar, mata Samuel selalu berbinar tiap Kyla disebut. Kyla beruntung bisa dapat hati Samuel.

"Nat, laki-laki baik, adanya di lingkungan yang baik. Walau bukan aku, kamu pasti dapet laki-laki yang baik, asal kamu jadi baik demi diri kamu sendiri."

Teringat kalimat seseorang, "Laki-laki yang baik, adanya di lingkungan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Teringat kalimat seseorang, "Laki-laki yang baik, adanya di lingkungan baik."

Huhu terus terinspirasi. Buat yang masih jomblo, mungkin bisa dijadikan guideline buat kriteria jodohnya huehehehe.

Janlup komentar dan sarannya!!!

Sleepwalker | Samuel × Kyla ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang