"Please, jangan cerita ke siapa-siapa soal tadi."
Kyla berucap pelan sambil memainkan tutup kaleng soda yang diterimanya dari Samuel. Matanya masih sembab bekas menangis tadi.
Mereka duduk di halte sekarang. Sudah jam 10 lewat. Butuh waktu lebih dari 10 menit untuk menunggu tangis Kyla reda. Samuel memilih untuk tidak bertanya dulu sebelum Kyla siap bercerita.
"Dari umur 3 tahun gue udah sering tidur sambil jalan. Itu sampai umur 8 tahun. Gue berhenti setelah pas itu gak sengaja gue lompat dari lantai dua rumah eyang, kaki gue patah. Gue diterapi biar gak sleepwalking lagi."
Kyla memainkan jarinya. Ia tidak berani menatap Samuel.
"Terus akhir-akhir ini gue sering gak tidur, belum sampai insomnia. Kegiatan di sekolah juga melelahkan banget. Kakak bilang gue bakal sleepwalking kalau lagi capek atau lagi stres.
"Gue gak tau gue ngapain aja kalau gue tidur. Kadang bangun-bangun gambar di buku sketsa gue nambah satu. Kadang kamar mandi sampai banjir. Kadang bangun-bangun gue di dalem mobil ayah.
"Banyak penelitian bilang salah kalau gak ngebangunin orang yang lagi sleepwalking. Tapi gue salah satu yang gak bisa dibangunin langsung pas lagi sleepwalking, atau kejadiannya bakal kaya yang lo lihat tadi."
Samuel sedari tadi hanya mengangguk mengerti.
"Kalau saat ini lo yang mana?"
Kyla menoleh pada Samuel dan menatapnya bingung.
"Lelah atau stres?"
Kyla tidak menjawab, hanya menggeleng lalu kembali menunduk.
"It's okay kalau lo gak mau jawab. And, your secret still safe with me."
Samuel berdiri dan menyerahkan tas Kyla. Bis ke arah rumah mereka sudah tiba di halte.
"Ayo naik."
Mereka berdua naik. Untungnya bis sedang sepi. Samuel menarik Kyla ke kursi belakang, jaga-jaga kalau Kyla akan tidur lagi ia bisa menurunkannya dengan mudah.
"Tidur aja. Gue bangunin kalau udah sampai. Gak usah khawatir jalan lagi, ada gue."
Kyla tidak menjawab, tapi Samuel memang benar, ia sudah kelewat mengantuk. Ritual tidur sambil berjalannya tadi malah membuatnya lelah.
Sepuluh menit lagi perjalanan. Samuel menoleh kepada Kyla. Gadis itu sudah tidur tanpa bersender. Kebiasaan. Pelan Samuel meletakkan kepala Kyla di bahunya dan mengambil ponsel Kyla yang akan jatuh.
Samuel memandangi wajah lelap Kyla, dan lagi-lagi menyentuh sisa darah beku di kening Kyla. Dengan tatapan kosong, Samuel mengusap-usap kening Kyla pelan dengan ibu jarinya.
Bing.
Natty
Cih, munafik.
Misi... mau cari satu yang kaya Samuel di mana yak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleepwalker | Samuel × Kyla ✔️
Fanfiction"Gue bisa semaleman pegang tangan lo begini. Asal lo tetep di samping gue." 2018, March 4th - March 6th Warning! Lokal, dialog non-baku, harsh words in some chapters Rating: PG-15 Since 30/3/2018 End 28/7/2018 ©kikiyay, 2018