empat belas

22K 1.8K 13
                                    

Sampai dirumah. Ini suasana aneh banget, soalnya Jeje mau-mau aja diajakin pulang sama Azka. Biasanya juga nolak.

"Lo sendirian?" tanya Azka. Jeslyn ngangguk. Sebenarnya agak takut. Cuma, diberaniin aja. Gak mungkin Jeslyn nginep dirumah temennya. Nanti ngerepotin.

"Ntar malem gua balik. Kalo ada apa-apa, telfonnya ke gua aja. Jangan telfon ketemen yang tadi." kata Azka. Terus langsung ngelajuin motornya ninggalin Jeslyn.

Jeslyn suka bingung. Semenjak tadi malam, sih. Azka jadi kayak berubah gitu. Lebih baik ke dia. Kayak perhatian.

Jadi ngerasa kayak pacarnya Azka. Padahal gua bukan siapa-siapa. Pikir Jeslyn.

Disinilah Azka sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disinilah Azka sekarang. Menonton tv sambil memakan pizza ditangannya. Menemani Jeslyn mengerjakan tugas.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Tapi, Azka masih enggan untuk meninggalkan Jeslyn sendirian dirumah.

Padahal rumah beda komplek.

Jeslyn menutup bukunya dan menguap.
Sekitar 2 jam yang lalu Azka datang membawa berbagai makanan untuk makan malam mereka berdua.

Sekarang, lelaki itu masih anteng duduk menunggu nya mengerjakan tugas tanpa niat membantu. Padahal Jeslyn berharap Azka membantunya. Hehe.

"Pulang gih, udah malem juga." kata Jeslyn lalu duduk disebelah Azka.

"Kok?" Azka menggantungkan ucapannya.

"Apa?" tanya Jeslyn.

"Gua gak tega ninggalin lo sendirian." ucap Azka. Jeslyn langsung menoleh.

"Apaan deh lo."

Azka cuma ngeliat Jeslyn datar.
"Ya, gua cuma khawatir. Lo sendirian, dan lo cewek. Kalau tiba-tiba ada maling masuk kesini gimana? Lo bakal teriak juga gak bakalan kedengaran sampe komplek gua." kata Azka. Jeslyn cuma diam.

Sebenarnya merasa cukup tersanjung. Mengingat keduanya gak punya hubungan sama sekali. Cuma senior dan junior. Sesama tetangga seperumahan beda komplek.

"Terus lo mau nginep? Apa kata tetangga gua? Orang tadi banyak yang ngeliat lo masuk kerumah." jawab Jeslyn.

"Yaudah, sana beresin barang lo. Ikut kerumah gua. Ada mamah, kok." ucap Azka.

"Eh, apaan? Gua bukan siapa-siapa lo, kok lo mau bawa gua kerumah lo?" tanya Jeslyn.

Azka tertawa. Lalu mencubit pipi Jeslyn.
"Gua tuh, gak mau lo kenapa-kenapa. Makanya gua bawa lo kerumah, lagian lo itu adek kelas gua. Adek kelasnya bang Keano juga, jadi gak terlalu masalah." jawab Azka.

"Udah, sana buruan beresin barang lo buat besok. Gua tunggu. Atau perlu gua yang beresin barang lo?" tanya Azka.

"Jeje tidurnya dikamar Azka aja, ya? Ntar Azka tidur bareng Keano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeje tidurnya dikamar Azka aja, ya? Ntar Azka tidur bareng Keano." ucap Keana.

Jeslyn hanya mengangguk. Sebenarnya ia merasa merepotkan. Tapi apalah daya. Azka memaksanya. Tadi saja dia berani menggendong Jelsyn untuk keluar rumah. Karena Jeslyn yang menolak untuk menginap dirumah Azka.

Setelah perginya Keana. Azka malah senyum-senyum melihat Jeslyn yang merasa tidak enak.

"Gih lo masuk, kalo ada apa-apa, gua dikamar sebelah." kata Azka.

"Atau lo mau gua temenin tidur?" tanya Azka. Jeslyn sontak memukul Azka dengan tas ransel berisi barang-barangnya.

Azka hanya tertawa, lalu membukakan pintu untuk Jeslyn.

Setelah itu, Jeslyn masuk kedalam kamar Azka. Azka menutup pintunya.

Jeslyn menatap sekelilingnya. Untuk kamar seorang lelaki, ini tergolong rapi. Semua yang ada dikamar Azka tertata rapi.

Jeslyn memejamkan matanya. Sepintas pikiran melayang diotaknya.

Akankah ia akan terus menginap disini, saat nanti kedua orang tuanya sudah tidak tinggal disini dan saat Lucas keluar kota?

Jeslyn menggelengkan kepalanya.
"Mikirin apasih lo, je." desisnya.

VOTENYA DONG QQ

Paskib ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang