tiga puluh dua

19.9K 1.6K 73
                                    

Ayuk vote dulu sebelum baca

Hari-hari berlalu, hingga sekarang saatnya lomba dilangsungkan. Azka sibuk dengan tugasnya sebagai ketua dan Jeslyn hanya sedikit bersantai karena tugasnya hanyalah mengantar proposal dan itu sudah lewat.

Jadi, dihari ini ia hanya akan membantu yang lain sedikit. Sekaligus menyapa pihak sponsor yang bersedia mensponsori acara sekolahnya.

Kini Jeslyn sedang duduk bersama yang lainnya. Penampilan pertama adalah pembukaan oleh sekolahnya. Yaitu Jeslyn dan teman-temannya akan menampilkan PBB variasi untuk membuka acara.

Mereka sudah tampil, jadi banyak yang langsung kembali kepekerjaan masing-masing. Seperti kelompok konsumsi, mulai menyiapkan makanan untuk panitia dan juri. Pokoknya mereka kembali melanjutkan tugas.

Jam menunjukkan pukul 12 siang. Itu artinya acara diberhentikan untuk sementara karena ini jam makan siang. Takutnya kalau ada peserta yang tidak makan, akan terjadi hal yang tidak-tidak karena perut kosong.

Jeslyn mengambil dua kotak nasi yang satunya lagi untuk Azka. Azka, Galang, Keano, Nana dan Bianca sudah disana.

Jeslyn menyerahkan kotaknya ke Azka dan diterima baik oleh lelaki itu.
"Capek gak?" tanya Jeslyn pada Nana yang tugasnya sebagai konsumsi.

"Capek banget! Belum lagi tadi makanannya ada yang jatuh. Huh," keluhnya.

"Lo bi? Gimana?" tanya Jeslyn.

"Mayan lah, lari sana sini cuma buat ngevideoin orang. Sampe tadi disuruh kak Azka tuh Je!"

"Dia nyuruh apaan?" tanya Jeslyn. Azka hanya diam. Menunggu Jeslyn mengomel.

"4 kali nyuruh gua bolak balik dari lapangan ke lantai 2, untung aja sekolah cuma 2 lantai. Kalau 3? Bengkak nih betis gua!" omelnya.

"Ngapain sih kak, nyuruh Bianca gitu? Padahal Fajar adaloh, yang cowok!" omel Jeslyn.

Azka hanya cengengesan.
"Ya maaf, maaf bi!" serunya.

"Tau nih, udah jelas Bianca cewek. Cewek tu jangan disuruh kerja yang berat." tambah Galang memanas-manasi.

Azka menatap Galang tajam dan memukul kepala lelaki itu pelan.
"Ntar pulang barengan gua kan?" tanya Azka mengalihkan pembicaraan.

"Eh? Enggak, mau kekampus Lucas dulu, nemenin dia ngambil baju wisuda katanya. Soalnya minggu depan doi lulusan." jawab Jeslyn. Azka hanya mengangguk.

"Duh, kalian ini pacaran apa gimana sih?"

"Tau nih, status enggak ada tapi kayak orang pacaran! Kan gua iri."

"Mereka tuh pacarannya entar. Habis nikah, gitu loh." jawab Keano. Jeslyn melempar kerupuknya kearah Keano.

"Aaaaa so sweet banget sih!" tambah Nana. Muka Jeslyn malah memerah.

"Eh Jeslyn, ya?"

"Ya ampun, lo temen SD sendiri masa dilupain!" Stella tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya ampun, lo temen SD sendiri masa dilupain!" Stella tertawa.

Jeslyn hanya menggaruk tengkuknya.
"Ya, lo nya sih banyak berubah banget. Lagian lo tuh kan feminim, kenapa jadi masuk paskib coba?" tanya Jeslyn.

Stella hanya terkekeh.
"Mencoba hal yang baru gitu. Lagian paskib sekolah gua lumayan. Banyak cogannya, hehe." jawab Stella.

Jeslyn hanya menggelengkan kepalanya.
"Oh iya, ketua paskib lo yang itu?" tunjuk Stella kearah Azka yang sedang tertawa dengan Keano dan Galang.

WAH KANG TIKUNG DETECTED!!!

Jeslyn menganggukkan kepalanya.
"Kenapa? Ganteng ya?" tanya Jeslyn.

Stella mengangkat bahunya.
"Iya, padahal gua ngiranya dia anak basket loh. Ternyata paskib juga."

"Boleh kali minta nomor nya?" tanya Stella. Jeslyn mencoba sebiasa mungkin.

"Udah punya cewek dia, mah. Disekolah juga banyak banget yang suka." jawab Jeslyn. Menolak secara halus.

Stellah menatap Jeslyn memohon.
"Enggak apa, kok. Siapa tahu bisa ditikung, kan ... Gua liat nih cewek disini gak cantik-cantik amat. Ya kecuali elo sih,"

TUH KAN BENER MAU NIKUNG?!

"Gak baik kali, Stel. Nikung orang, apalagi lo gak tau ceweknya yang mana." elak Jeslyn.

"Emang ceweknya mana?" tanyanya.

"Gak tau tuh, gua gak liat dari pagi. Yang pasti, ceweknya cantik banget. Most wanted sekolahan. Ceweknya garang tapi, kemarin aja ada adek kelas nanya tentang paskib ke Azka, dekelnya di labrak pas pulsek. Besoknya tuh dekel enggak dateng sekolah sampe hari ini." cerita Jeskyn panjang lebar.

"Kok ceweknya kedengeran kasar gitu, sih? Pasti gak tahan deh dia ... Yaudah gua mau mengajukan diri. Ayo dong, minta kontaknya ya Je?" bujuk Stella.

Jeslyn menggelengkan kepalanya.
"Je, gantiin Bianca dulu bisa gak?" Azka yang entah sejak kapan ada dibelakang mereka membuat Jeslyn terkejut.

"Emang kenapa?" tanya Jeslyn heran.

"Katanya kakinya mendadak sakit gitu, tau kan tadi gua suruh naik turun tangga."

Jeslyn menghela nafasnya.
"Gantiin yang cowok kek, gua kan juga capek." Jawab Jeslyn. Azka menatap Jeslyn tajam.

"Capek ngapain? Dari tadi juga lo cuma duduk. Terus ke stand makanan."

"Ya itukan capek juga, panas-panasan." alasan Jeslyn.
Azka menghela nafasnya.

"Gantiin bentar doang ya, sayang?"

Seketika rasanya jantung Jeslyn berhenti berdetak.

"Ntar gua temenin kalau kerja gua udah siap." bujuk Azka, bahkan dia sampai berlutut gitu didepan Jeslyn. Wajah Jeslyn mendadak memerah saat Azka memanggilnya sayang. Tapi ia cepat-cepat membuang muka agar tidak keliatan Azka dan Stella.

"Gak mau, ah. Rifki kan ada tuh, kemarin dia juga nganter proposal." elak Jeslyn yang sedang mager. Ditambah mood buruk karena teman sendiri mau nikung dia. Masih aja ngelak, padahal udah dipanggil sayang.

"Ayo Je, ntar gak gua beliin bunga sama boneka lagi loh kalau lo ngambek." ancam Azka.

"Ya bodo ah, gua gak minta beliin juga. Dah sana." usir Jeslyn dan pergi meninggalkan Azka.

"Lah kok malah pergi?! JESLYN!" panggil Azka.

Seketika orang-orang pada ngeliat ke arah Azka.
"Wah Jeje sama kak Azka berantem tuh!"

"Gua mencium aroma tukang tikung!"

"Kak Azka sama cewek laen woy!"

"Wah pantesan Jeje ngamuk...."

Azka menghiraukan sekitarnya dan hendak pergi. Tapi apa daya, si Stellah menahan tangannya.

"Lo ketua paskib sekolah ini kan?" tanya Stella.

Azka menaikkan sebelah alisnya.
"Kenapa?"

"Gua boleh minta nomer lo gak? Siapa tahu ntar sekolah gua mau ngadain lomba juga, jadi bisa langsung kasih tau gitu...." bujuk Stella.

Azka menggelengkan kepalanya.
"Enggak liat pacar gua udah marah-marah barusan? Yakali gua ngasih nomor ke cewek lain pas cewek gua lagi ngambek, gak ada otak itumah. Lagian sekolahan lo banyak cogan, jadi jangan ganggu gua."

Jleb.

"Ceweknya Jeslyn, pantesan gak mau ngasih nomornya...." lirih Stella.

























Kang tikung 1, GAGAL!!!

Paskib ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang