MING POV
Aku benar-benar tak menyangka apa yang aku lakukan terhadap dokter baru itu. Aku ingat semua kejadian itu tapi yang melakukan itu bukan diriku yang sekarang.
Aku mendengar teman-temannya datang dan marah-marah ke P'Phun. Aku jadi merasa bersalah karena sudab menyakitinya. Kenapa dia muncul setelah sekian lama tak muncul ? Apa karena dokter itu mirip dengan dia ? Aku banyak berspekulasi tentang banyak hal tapi tak juga menemukan jalan keluarnya.
Aku harus mencari cara memperbaiki semua ini. Jangan sampai dia menyakitinya seperti dulu.
Sebenarnya keluargaku sudah bilang kalau aku belajar dari rumah saja dirumah tapi aku tetap ingin bersosialisasi layaknya anak normal biasa. Mempunyai teman, pergi main game dan bahkan nongkrong di tempat-tempat yang asik.
Tapi apa yang aku lihat ketika aku sampai di pintu gerbang sekolah? Sungguh ku tak menyangka akan melihat dokter itu berjalan disamping temanku.
Wayo.
***
FORTH POV
Dokter itu masih tak menyerah juga. Sudah berulang kali dia mengajakku terapi tetapi selalu kutolak. Dokter itu banyak akal, dia tak bisa membujukku dengan cara yang normal maka dia memakai cara yang abnormal.
Apapun yang dia lakukan akan kuladeni ? Akan kulihat sejauh mana ia bertahan.
"Beam" Panggil Forth.
Beam hanya menengok dan membuang muka lagi.
"Heyy Beammm" kali ini Forth memanggil lebih keras.
"Apa" jawaban Beam yang terdengar sebal.
"Aku ingin"
"Ingin Apa ?"
"Menidurimu."
"Pak tua sialan, kau kira aku ini pelacur apa. Lihat baik-baik, aku ini seorang dokter. DOKTER." Beam yang menekankan kata dokter.
"Aku belum pernah bercinta dengan seorang dokter, apalagi dokter pria."
"Bukan urusanku."
"Itu urusanmu."
"Kenapa jadi urusanku?" Kata Beam yang makin tinggi nada suaranya.
"Karena kau adalah seorang dokter dan aku..." Forth sengaja menjeda untuk melihat reaksi dari Beam. "Pasienmu."
"Jika kau seorang pasien, bertindaklah layaknya pasien yang normal. Bukan malah seperti ini."
"Seperti ini bagaimana ?" Tanya Forth yang berpura-pura tidak tahu.
"Mengodaku seperti ini." Wajah Beam sudah merah saking marahnya.
"Siapa mengodamu ?" Kata Forth dengan santainya.
"Ya Kau, memangnya siapa lagi?"
"Aku bilang ingin bercinta denganmu bukan mengodamu karena kau menarik. Kau lihat hanya kau yang ada disini. Tak ada wanita."
"KAUU.." Beam pergi membanting pintu.
'Akan kubunuh dia, lihat saja nanti."
***
WAYO POV
Aku senang ada dua dokter dirumahku, jadi rumahku ramai bukan hanya ada aku sendiri dan para pelayan. Apalagi setelah ada P'Kit dirumah, aku jadi punya teman untuk mengobrol karena P'Phana selalu sibuk .
P'Kit sudah berangsur-angsur sehat secara fisiknya tapi aku tidak tahu secara mentalnya. Waktu P'Kit menceritakan apa yang terjadi sampai ia pingsan, aku sangat kaget kenapa temanku bisa melakukan hal kejam seperti itu dan aku tak percaya Minglah yang melakukannya. P'Phana orang yang setia kawan karena ia sangat marah sekali sampai memukul meja kamar hingga patah ketika P'Kit menceritakan semuanya.
P'Kit orang yang beruntung, ia dikelilingi teman-teman yang baik seperti P'Phana dan P'Beam yang menelepon berkali-kali dalam sehari hanya untuk menanyakan kabarnya.
P'Kit hari ini mengantarku ke sekolah, ia merasa sudah sehat dan bosan berada dirumah sepanjang hari. Jadi ia menawarkan diri untuk menjadi supirku hari ini hehehe...
Aku tak menceritakan pada siapapun bahwa aku mengenal Ming, bahkan sudah mengenalnya sedari kecil. Ming banyak berubah setelah kejadian itu, dulu Ming adalah anak yang hangat dan ceria, ia menolong siapapun yang kesusahan di depan matanya. Mudah bergaul dan ramah pada siapa saja.
Banyak wanita yang ingin menjadi kekasihnya tapi hanya satu orang yang ia cintai sampai sekarang. Aku takut mereka melakukan sesuatu jika mereka tahu bahwa aku mengenal Ming.
Ming menarikku setibanya aku dikelas dan mengajakku ke atap sekolah.
"Mingg"
"Wayo, apa kau mengenal dia ?" Tanya Ming tanpa basa basi, ciri khas dari seorang Ming.
"Dia ?" Aku pura-pura tak mengetahuinya.
"Dia, orang yang mengantarmu tadi."
"Ooo P'Kit, apa kau kenal dia juga Ming ?"
"Aku tak tahu apa aku bisa dibilang mengenalnya atau tidak." Kata Ming yang tak yakin pada diri sendiri.
"Dia tinggal dirumahku."
"Kenapa ?"
"Temannya dokter Phana adalah dokter pribadiku, dokter Phana ingin menjaganya makanya kuijinkan ia tinggal sementara dirumahku."
Ming tampak terkejut mendengar hal itu dan ia mulai berpikir sebelum berkata.
"Wayo, tolong bantu aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Private Doctor (Bahasa - Complete)
FanfictionIni cerita 2 moons di masa - masa menjadi dokter training. Melenceng dari filmnya tapi gak pa pa ya ?. Apa yang dilakukan 3 dokter ini sehari - harinya ? Stay tune ya. Seperti biasa , cerita ini murni punya saya tapi meminjam karater dari 2 moons (...