Chapter 13

1.2K 155 11
                                    

KIT POV

P'Phun kakaknya Ming. Ming adalah cucu keluarga Varodom. Bagaimana bisa ? Pikirku shock atas penyataan dari P'Phun.

P'Phun hanya tersenyum melihat wajah terkejut kami dengan mulut ternganga.

"Tak usah terlalu shock begitu." Katanya diselingi tawa kecil. Baru kali ini aku melihat P'Phun tertawa.

"Tapi P, apa P juga cucu keluarga Varodom ?" Tanyaku berhati-hati.

"Aku ? Tentu saja bukan. Aku dan Ming adalah saudara kandung. Kami ditinggal oleh orang tua kami sewaktu aku berumur 7 tahun dan Ming berumur 3 tahun. Kami berdua tinggal di panti asuhan sementara waktu sampai Ming diadopsi oleh keluarga Varodom untuk menemani Copter. Keluarga Varodom hanya mengadopsi Ming dan aku tetap tinggal dipanti asuhan." Jelas P'Phun sambil matanya menerawang ke masa lalu yang menyakitkan baginya.

"Aku tumbuh besar di panti asuhan tapi aku juga mengkhawatirkan adiku satu-satunya. Oleh karena itu aku mendaftar jadi pelayan dikeluarga Varodom agar bisa selalu dekat dengan Ming. Ming tak pernah tahu bahwa aku ini kakak kandungnya. Awalnya mereka tinggal bahagia walau ada sedikit diskrimasi sikap mereka terhadap Ming tapi aku tak mempersalahkannya selama Ming tersenyum bahagia. Copter merupakan kakak angkat yang baik bagi Ming dan Wayo. Mereka selalu bermain bertiga sampai kejadian itu terjadi." Lanjut P'Phun yang menghela nafas.

"P apa yang sebenarnya terjadi ?" Tanya Beam yang penasaran, begitu juga denganku.

"Copter meninggal dihadapan Ming."

"Apa??" Semua terkejut tak menyangka ada kejadian seperti itu.

"Tapi bagaimana bisa?" Tanya Forth yang mungkin paling tenang diantara kami bertiga.

"Copter mempunyai penyakit jantung yang akut. Selama ini Ming menjaganya dengan hati-hati bahkan Wayopun tak mengetahui penyakitnya. Copter tanpa sengaja mengetahui rencana grandma untuk mencelakakan Ming karena grandma tak rela harta warisan akan dibagi dua yaitu Copter dan Ming. Copter yang sudah mencintai Ming sejak dahulu, mengajak Ming untuk melarikan diri dari rumah tersebut. Sebenarnya Ming tidak mau mengikuti kemauan Copter tapi apa daya Copter mengancam akan bunuh diri jika Ming tidak ikut lari dengannya." Kata P'Phun menghentikan ceritanya sejenak. P'Phun berusaha menahan air matanya.

"Maaf P" kataku sambil menyeka pipi P'Phun.

"Tak apa-apa Kit, ini memang harus diceritakan." P'Phun menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan ceritanya. " Mereka merencanakan akan melarikan diri dari jauh-jauh hari, Ming mengikuti rencana Copter sampai suatu saat dia melihatmu Kit. Ming jatuh cinta padamu pada saat pandangan pertama, walau kau mirip dengan Copter tapi Ming menyukaimu bukan menyukai Copter. Copter yang mengetahui itu marah besar, iapun berpura-pura bilang jatuh cinta pada Phana yang merupakan teman dekatmu Kit hanya untuk menyelidikimu."

"Ming tetap menyukaimu, hal itu membuat Copter berbuat nekat. Ia bilang pada Grandma bahwa Ming sudah memperkosanya. Mendengar hal itu Grandma sangat murka, tanpa mendengarkan perkataan Ming. Grandma langsung menyeret Ming kekamar rahasia dan memukulinya hingga babak belur. Aku..hik..aku..hik.. tak bisa masuk dan tak bisa melindunginya." P'Phun tak sanggup lagi menahan airmatanya. Beam memberikan tissu kepada P'Phun tapi ditolaknya dengan halus.

"Copter sangat berbahaya, ia aktor yang ulung. MalamnyaCopter mencoba memperkosa Ming. Entah darimana Grandma datang dan melihat bahwa Copter hampir diperkosa oleh Ming bukan Ming yang hampir diperkosa oleh Copter. Grandma memukuli Ming dengan tongkat, bertubi-tubi tanpa ampun. Melihat Ming hampir dibunuh oleh Grandma membuat Copter mencoba melindungi Ming dengan menahan pulukan dari Grandma tapi ia mendapatkan serangan jantung. Copter terlambat diselamatkan dan akhirnya meninggal ditempat. Ming merasa sangat shock atas kematian Copter. Sejak itu Ming melahirkan Mong."

"Darimana P mengetahui semua itu ?" Tanya Beam curiga.

"Dari cctv yang P pasang secara rahasia dikamar Ming."

"Siapa Mong ?" Tanya Beam bingung.

"Akan kujelaskan nanti." Kataku sambil memegang tangan Beam. "Bagaimana dengan Kim ?" Tanyaku yang membuat P'Phun mengenyitkan dahinya.

"Siapa Kim?" Tanyanya padaku.

"Kepribadian Ming yang lain. Apa P tak pernah bertemu dengannya ?"

"Tidak. Aku tak tahu sama sekali."

Akhirnya aku mengerti mengapa Ming sampai terpecah-pecah kepribadiannya menjadi orang lain. Luka dimasa lalunya begitu dalam. Ia merasa tak ada seorangpun yang dapat melindunginya.

"Dimana Ming ?" Tanyaku.

"Disekap dirumah keluarga Varodom."

"Kenapa P ?"

"Itu karena kau Kit. Madam mengira kau Copternya yang meninggal. Ming terpaksa menculikmu agar kau bisa jauh dari madam. Ming tak ingin kejadian itu terulang untuk kedua kalinya."

"Bagaimana denganku ? Kenapa aku ikutan diculik ?" Tanya Beam yang kesal.

"Karena madam sudah meminta pihak rumah sakit untuk mengatur Kit agar merawat Ming sebagai alasan masuk kerumahnya. Sejak aku mengetahuinya hubungan pertemanan kalian bertiga, aku meminta bantuan seseorang agar kalian berdua ditugaskan sesuai yang aku pinta. Forth dapat menjagamu Beam. Dan keluarga Wayo dapat melindungi Phana. Dan Forth aku melarang dia untuk berbuat macam-macam denganmu tapi maafkan aku yang tak bisa mengendalikannya."

"Oii P, kemarin itu sex paling nikmat bagiku. Aku bukan pemerkosa, lagian kami sama-sama menikmatinya." Bantah Forth menyangkal tuduhan P'Phun terhadapnya.

"Tak mungkin Beam rela kau sentuh." Kataku marah kepada Forth.

"Beamnie itu hanya galak diluar kok, dia juga menginginkanku. Buktinya dia minta lebih setelah pertarungan ronde pertama."

"Bajingan, tak perlu jujur seperti itu." Kata beam yang melempar air gelas membasahi Forth.

"Apa ini tanda kau ingin mandi bersamaku Beamnie ?"

Aku mengelengkan kepalaku pusing dengan hubungan mereka berdua. Aku tak peduli lagi Beam.

"Tapi kenapa Mong bersikap seperti itu saat ketemu pertama kali denganku."

"Mungkin karena kau mirip dengan Copter, orang yang ia benci."

"Tapi kenapa Ming memintaku kembali kerumah itu?"

"Itu rencana Ming agar dapat menculikmu dengan mudah."

"APAAAA"

Tok..tok...tok..

Suara pintu yang menyela pembicaraan mereka, P'Phunpun bangkit membuka pintu dan menyuruh kami tetap tenang.

"N'Phana." Terdengar suara P'Phun yang mengenali orang yang datang.

2. Private Doctor (Bahasa - Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang