1 1

595 44 0
                                    

Yah, gue di luar Ran, besok aja Lo kesini.

To. Rani.

Rani mendapat balasan pesan dari Gadis, yang tadinya Rani sudah bersiap-siap untuk ke Toko Buku itu.

"Kenapa Ran?" Tanya Raka.

"Kayaknya hari ini kita gak jadi ke toko buku deeh," ujar Rani.

"Ohh gitu, jadi gimana dong?"

"Mau kerumahku?" Rani tidak pernah menyangka bahwa ia akan mengatakan ini, mengajak Raka untuk kerumahnya. Rani memukul jidat kepalanya. "Semoga aja gak mau, please tolak, alasan apa kek, ada urusan lain atau apalah, terserah deh, yang jelas jangan iyain," gumam Rani.

"Boleh deehh, tapi naik motor gue yah," Raka menarik Rani dengan cepat menuju tempat parkir.

Hal yang paling Rani tidak sangkah adalah, naik motor dengan Raka, sepanjang jalan duduknya dempetan? MATI!

"Kenapa?" Raka mengibas-gibaskan tangannya kearah wajah Rani yang sejak tadi tidak mengambil helm yang di sodorkan oleh Raka.

"Hah? Gak apa-apa kok, ehh Lo bawa helm 2 ?" Tanya Rani.

"Iyalah, gue nungguin Lo mau pulang sama gue, makanya helmnya siap sedia duluan," Gumam Raka.

Tanpa Raka sadari, Rani sudah duduk di motor Raka sejak tadi.

"Raka!" Panggil Rani.

"Lo udah naik?" Tanya Raka.

"Iyalah, udah dari tadi kali, mau jalan gak?" Tanya Rani lagi mulai ketus.

"Yaelah, biasa aja, kan tadi udah mulai baikan, jangan jutek lagi yah please," Raka memohon dengan gemes, Rani yang mendengar Raka terkekeh geli

                             *****

Gadis menatap Gilang yang sedang menyandarkan kepalanya pada meja, menutup wajahnya dengan kedua lengannya.
Ia menghampiri Gilang, perlahan ia mulai menyentuh siku Gilang dengan jari telunjuknya.

"Gilang!" Panggil Gadis lembut

Gilang masih belum sadar dari tidurnya. Ia memukul Gilang perlahan hingga Gilang menggoyangkan lengannya, mengangkat kepalanya lalu menatap Gadis.

"Udah kelar ?" Tanya Gilang yang masih setengah sadar.

"Udah kok," jawab Gadis dengan senyum manis diwajahnya.

Gilang menatap setiap ruang lalu menatap kembali Gadis.

"Ehh, ini kok semuanya udah beres?" Tanya Gilang mulai berdiri.

Gadis menatap kebelakang sebentar lalu menatap Gilang lagi

"Iya, emang kenapa?"

"Kamu kok gak bangunin aku sih? Kan bisa Kubantu," ujar Gilang merasa tidak enak pada Gadis.

"Ya udah sih, Gak Apa-apa, yuk kita balik, udah malem," ajak Gadis berjalan lebih dulu.

Kiss In The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang