2 1

537 62 9
                                    

Gilang mengerutkan keningnya setelah melihat gadis membukakan pintu kamarnya, Gadis masih tertunduk.

Gilang memegang dagu Gadis, mengangkatnya hingga menatap wajah Gilang yang lebih tinggi dari Gadis.

"Air matanya hapus dulu, nih masih tersisa," ucap Gilang mengusap pipi Gadis dengan tangan kanannya yang lentik.

Gadis memundurkan langkahnya, menjauhkan tubuhnya.

"Mati, kenapa gue gak cermin dulu sih, Gilang pasti risih, muka gue sekarang kek apa yah," gumam Gadis, memukul pelan dahinya.

"Kenapa? Gak usah malu, kamu cantik kok, meskipun dengan mata pandamu," Gilang menarik lengan kanan Gadis, mendekat dengannya hingga Gadis menghadap kembali ke arah Gilang.

"Pasti aku kelihatan buruk banget yah?" Tanya Gadis.

"Gak kok, ehh kamu udah makan belum?" Gilang memegang kedua tangan Gadis.
Gadis menggelengkan kepalanya.

"Mau makan di luar gak? Aku lapar, belum makan dari pagi," Gilang berbohong, sebelum berangkat sekolah, Gilang sempat sarapan di rumahnya bersama bunda Gilang.

Gilang menarik pelan lengan Gadis, menuruni anak tangga, posisi Gadis berada di belakang Gilang yang lebih dulu berjalan tanpa melepaskan tangan Gadis.

"Bi! Gilang pinjam Gadis dulu yah, mau keluar sebentar," Gilang berpamitan di ruang tamu.

"Mau kemana?" Tanya Gadis di depan pintu rumahnya.

"Kan mau makan diluar."

"Eh, tunggu dulu deehh, aku kan belum cuci muka, mana mata aku aneh lagi," Gadis memberhentikan langkah Gilang.

"Gak apa-apa."

"Emang kamu gak malu? Jalan sama aku yang kumel?"

"Kenapa harus malu? Malah aku bangga lagi, kamu cewek yang apa adanya, tidak di buat-buat dan aku suka itu," Gilang mencubit pelan pipi Gadis membuat jantung Gadis tidak karuang, terasa sesak di dada.

"Tahan Gadis, jangan salah tingkah, malu!" Gumam Gadis.

Gilang memandang lekat-lekat wajah Gadis.

"Pipi kamu kok jadi merah? Pasti cuaca hari ini panas banget yah?"

"Hah?" Gadis memegang kedua pipinya, berjalan meninggalkan Gilang yang masih berdiri di depan pintu rumahnya.

"Ini mobil siapa? Bukannya mobil kamu warna silver yah?" Tanya Gadis memegang mobil yang terparkir di halaman rumahnya.

"Iya, ini mobil Hito, teman kelas aku, mobilku lagi di pake sama bunda, terus motor yang biasanya juga kupake lagi di bengkel," jelas Gilang. Gadis mengangguk paham.

                                *****
Deri berhasil bertemu dengan Raka yang sedang asik berbaring di bawah pohon, memandangi langit yang cerah.

"Lo kenapa?" Tanya Raka melihat Deri yang setengah berlari.

"Gue capek, ternyata Lo di sini, udah gue cariin juga kemana-mana," ucap Deri yang nafasnya sudah di atur.

Kiss In The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang