BAB 1 -- RNA (HOSEOK ver.)

724 82 6
                                    

Bab I - RNA (Hoseok ver)


"RNA (Ribonucleic Acid) adalah molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran biologis dalam mengkode, decode, regulasi dan ekspresi gen."



Untuk yang kesekian kalinya, Hoseok tersenyum lebar saat beban di dalam hatinya seolah terangkat saat ia memutuskan untuk ke luar dari tempat ia bekerja. Sebuah perusahaan grup yang sudah empat setengah tahun menjadi tempat ia mencari uang untuk membiayai kuliahnya. Dia memutuskan untuk bekerja bukan karena keluarganya tidak mampu membiayainya, tapi dia ingin mengumpulkan banyak uang untuk kakeknya.

Hidup berdua dengan sang kakek bukanlah hal yang mudah. Ada kalanya ketika Jung Hoseok sangat iri pada teman-temannya yang diantar jemput ibu atau ayah ketika masa sekolah. Atau ketika teman-temannya menceritakan tentang orang tua mereka sedangkan Hoseok tidak bisa melakukan itu semua, bahkan mengingat wajah kedua orang tuanya saja semakin hari ia lupa bagaimana paras keduanya.

Tapi dia masih ingat saat masa kecilnya bermain dengan ibu dan ayahnya. Ia juga ingat ada dua pria yang diyakini sebagai saudaranya bermain bersama. Mereka berlima sangat bahagia diingatan Hoseok hingga malam itu, ketika umurnya menginjak lima tahun sang kakek membawanya pergi tengah malam. Jung Hoseok yang tidak mengerti apapun bertanya pada sang kakek akan kemana mereka tengah malam dan jawaban sang kakek saat itu adalah untuk berlibur. Berdua hanya dia dan kakeknya. Setelah itu ia tidak pernah lagi bertemu dengan ayah dan ibunya.


Matahari yang bersembunyi digulungan awan berwarna abu diatas langit membuat Hoseok semakin mempererat mantel coklatnya, kemudian Hoseok duduk di bangku halte berniat akan langsung ke kampus namun getaran ponsel disaku celananya mengalihkan perhatiannya.

Nama Kakek Jung tertera dilayar ponsel, untuk sedetik berikutnya Hoseok menghela napas panjang. Anak itu sudah menduga pasti sang kakek sudah tahu jika ia sudah ke luar dari tempatnya bekerja. Entah mengapa Hoseok selalu merasa kagum dengan pilihan sang kakek karena mempekerjakan seorang pria bernama Ho Bum yang pintar dalam mencari segala informasi. Termasuk informasi dirinya yang sebenarnya Hoseok sembunyi-sembunyi untuk ke luar dari perusahaan itu.

"Halo, ada apa kek?"

"Hoseok-ah, kau di mana?"

"Kek, aku tahu kau ingin mengatakan apa. Kau pasti sudah tahu bukan?" bukannya menjawab, Hoseok justru bertanya balik.

Terdengar suara hembusan napas disebrang telpon. "Sudah kakek bilang kan, lebih baik kau fokus pada kuliah dan meneruskan pekerjaan kakek dipemerintahan. Kau tidak usah mencari uang lagi, kakek bisa membiayai semuanya. Kau ini keras kepala sekali seperti ayahmu."

Hoseok menunduk, ia memang sudah biasa mendengar kakeknya mengomel sejak ia memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Tapi Kakeknya belum tahu alasan ia melakukan ini semua. "Kakek, aku sudah pernah menjawabnya jika aku tidak tertarik untuk bekerja dipemerintahan. Aku ke luar karena memang aku ingin mencari pengalaman yang lain. Jenuh rasanya." Hoseok menjawab dengan nada yang tenang.

"Sekarang kau dimana? Kau jangan lagi mencari pekerjaan. Fokus kuliah. Buat Kakek bangga, huh?"

"Aku tidak janji untuk pekerjaannya, aku sedang mengumpulkan uang yang banyak."

"Kau butuh berapa? Berapa banyak? Biar kakek berikan padamu." Hoseok tersenyum, ia tahu Kakeknya sangat menyayanginya.

"Kek, busnya sudah datang. Aku sedang menuju ke kampus. Aku tutup ya." Tanpa menunggu jawaban sang Kakek, Hoseok segera memutuskan sambungan.

BLACK CYPHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang