"..,Jika aku mengeteuk hati sepertimu.
Jika aku bisa mencium dunia luar.
Aku ingin tahu apakah ada yang akan. menemukanku.
Aku ingin tahu apakah ada yang akan menerima diriku yang tlah rapuh ini." (Forever Rain by RM BTS)💜
~~~~
"Bagaimana? Sudah di jawab?"
"Belum." Namjoon menghela napasnya kasar karena sudah puluhan kali ia menelpon nomor Hoseok tapi tidak di angkat. Pesannya pun tidak di baca.
"Hmm.. Kita sarapan saja dulu." Min Yoongi yang sedang mengemudikan mobil telah selesai memarkirkan di depan sebuah restoran sederhana.
Namjoon yang tidak menyadari bahwa mereka sudah sampai, hanya mengangguk mengiyakan.
Pagi ini, dua pria itu berhasil keluar rumah tanpa pengawal yang biasa menemani Yoongi karena sebelumnya pria itu lagi-lagi mengancam kakek dan neneknya dengan dalih statusnya sebagai 'Jaksa' untuk menghilangkan pengawal yang mengantar jemput lalu memaksa agar Yoongi sendiri yang membawa mobil.
Pria itu merasakan keberaniannya untuk memberontak muncul karena ada Namjoon di sampingnya. Perasaan yang di rasakannya terasa asing tapi Yoongi menyukai sensasi itu. Dengan adanya keberadaan Namjoon di sampingnya terasa berefek besar baginya.
Ryeon yang tidak ingin kalah dari cucunya itu akhirnya hanya mengijinkan untuk mengemudi sendiri tapi dua orang pengawal tetap akan mengikutinya dari belakang.
Suasana pagi yang sudah di awali dengan pertengkaran membuat Min Yoongi tidak berselera sarapan, tapi karena ia tidak bisa membiarkan adiknya kelaparan, pria itu mengajak Namjoon mampir ke restoran sederhana di ujung komplek.
Restoran itu selalu menjadi langganannya saat Yoongi kuliah dulu, setidaknya tiga kali dalam seminggu Yoongi akan sarapan di sana. Selain masakannya sangat enak -sesuai seleranya-, pemilik dan pembuat makanannya sudah sangat ia kenal.
Seorang wanita tua dengan sentuhan masakannya seperti makanan rumah. Makanan yang ia jarang rasakan di rumahnya sendiri.
"Pagi Nek!" Yoongi menyapa sambil tersenyum kecil ketika pria itu baru saja masuk.
"Oh Yoongi-ah! Aigoo sudah lama kau tidak makan di sini." Terdengar suara wanita tua berteriak dari arah dapur.
Restoran itu cukup ramai dan beberapa diantaranya sempat melirik pada Yoongi.
"Hahaha. Aku rindu dengan masakanmu. Tolong buatkan dua porsi spesial." Jawab Yoongi sambil berjalan menuju meja kosong di dekat meja kasir.
"Ne, tunggu sebentar."
"Hyung, kau sering makan disini?" Namjoon tidak bisa menahan pertanyaannya.
"Saat kuliah, Hyung sering sarapan disini. Makanannya sangat enak." Yoongi menatap Namjoon yang sudah duduk di hadapannya.
Anak itu hanya mengangguk sambil menuangkan air pada dua gelas yang sudah di sediakan oleh pelayan restoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK CYPHER
FanfictionJung Hoseok yakin, bahwa banyak hal jika di ikhlaskan, pada akhirnya akan kembali dalam bentuk yang jauh lebih baik dari yang diinginkan. Mengikhlaskan semua masa lalu yang memisahkannya dengan Yoongi dan Namjoon. Dia ingin merasakan kehidupan norma...