BAB 18 -- JUST ONE DAY

627 75 30
                                    

"Sebuah petualangan yang melalui hutan lebat seperti kamu yang misterius.
Aku menghargaimu karena keberadaanmu sendiri seperti seni.
Aku membayangkan ini semua setiap hari karena itu adalah mimpi yang berarti." (Just One Day by BTS)





√√√

Ada yang kangen vmin?

Tapi maaf, di part ini mereka belum muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi maaf, di part ini mereka belum muncul.
Hehehe 😬😁






~~~



"Sekarang kau duduk diam di sini!"

"Ne."

Lelaki berkacamata yang membawanya ke sebuah apartemen berlari kecil masuk ke kamarnya untuk mengambil kotak obat. Jungkook yang sudah duduk di sofa depan TV hanya tersenyum kecil menatap tingkah lelaki yang sudah lama tidak ia temui.

"Wajahmu pucat sekali. Bagaimana jika kita ke rumah sakit saja, hm?" Lee Hyun bertanya sembari mulai membuka kotak obat. Jungkook hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Tidak apa-apa Hyung. Aku sudah lebih baik sekarang."

"Lebih baik apanya? Luka ini seharusnya ada yang di jahit! Sebenarnya apa yang kau lakukan?"

"Hanya ingin memastikan sesuatu."

"Sekarang apa yang kau rasakan?" Lee Hyun bertanya ketika ia berhasil mencabut dua pecahan kaca. Mendongak untuk melihat ekspresi anak itu.

"Tidak ada."

"Sakit?"

"Tidak."

Lee Hyun menghembuskan napasnya dalam. Pria itu tidak lagi bertanya dan hanya bungkam saat mencabut semua pecahan kaca di telapak tangan Jungkook. Sudah hampir dua tahun ia tidak pernah bertemu dengan anak itu, Jungkook memutuskan pindah untuk melanjutkan sekolahnya di Seoul sekaligus sebagai metode penyembuhan Kim Jungkook selama ini.

Lee Hyun sudah mengenal Jungkook hampir sepuluh tahun. Tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya anak remaja yang ia temui pertama kali memiliki kelainan dalam tubuhnya. Jungkook tidak bisa merasakan sakit sejak ia kehilangan saudara kembarnya.

Ia tidak bisa merasakan luka perih, ia tidak bisa merasakan ketika tubuhnya butuh istirahat atau saat sakit. Hingga saat Jungkook sering tidak bisa bernapas dan selalu jatuh pingsan karena tidak tahu dengan kondisi tubuhnya, semuanya semakin parah ketika lelaki itu tahu Jungkook merasa kehilangan kakaknya, Jin yang memutuskan menetap di Seoul dari pada tinggal bersamanya dan sang ayah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLACK CYPHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang