"..Seperti belaian angin yang lembut
Seperti sinar debu yang melayang
Kau berada di sana, namun aku tak bisa menyentuhmu
Berhenti!
Kau seperti mimpi bagi ku." (J-hope's part Butterfly by BTS)~~~
"Halo. Aku sedang di luar. Aku akan kembali nanti malam."
"Lagi? Hyung! Kita akan mengadakan briefing untuk besok pagi. Semuanya sudah berkumpul disini."
"Aku tahu, ini keadaan mendesak. Aku tidak bisa kembali sekarang. Kau gantikan aku saja, hm?"
"Sudah hampir satu tahun belakangan ini Hyung pergi sore dan kembali hampir tengah malam. Sebenarnya Hyung sedang apa?"
"Aigoo.. aku tidak setiap hari seperti itu."
"Ya memang, tapi tetap saja, Hyung menyembunyikan sesuatu dariku?"
"Memang apa yang aku sembunyikan darimu?" Pria paruh baya yang sejak tadi menerima telpon dari manajernya hanya terkekeh geli membayangkan wajah kesal pria itu disebrang sana.
Meskipun Lee Jun Soo -manajernya- lebih muda lima tahun darinya tapi pria yang sudah bekerja lima belas tahun dengannya itu sangat tahu kebiasaan dan gelagatnya.
"Hyungnim! Sekarang beritahu aku apa yang kau sembunyikan?"
"Jun Soo-ah, aku serahkan semuanya padamu." Setelah mengatakan itu, tanpa menunggu jawaban Jun Soo, pria paruh baya yang sejak tadi duduk di depan kemudi mobilnya langsung memutuskan sambungan telpon. Kemudian pandangannya kembali fokus menatap sebuah rumah yang tak jauh dari pandangannya. Mobilnya yang terparkir di antara mobil-mobil lain di sebuah komplek rumah dipinggir jalan tidak akan membuat siapapun curiga bahwa pria itu secara tidak langsung sedang mengintai.
Sosok Jung Sewoon yang dikenal oleh semua orang adalah pria yang sudah terjun di dunia entertainment selama lebih dari dua puluh tahun. Dia seorang sutradara dan produser juga seorang penulis terkenal.
Benar apa yang dikatakan Jun Soo, sudah satu tahun belakangan ini Sewoon selalu menghilang dari sore sampai malam, bukan tanpa alasan pria paruh baya itu absen dalam beberapa pertemuan, tapi karena sebuah harapan yang selama belasan tahun ini akhirnya muncul. Harapan untuk berkumpul dengan keluarganya.
Rumah sederhana yang tidak besar dihadapannya adalah rumah ayahnya yang sudah ia cari selama ini. Satu tahun yang lalu, seseorang yang selama ini bekerja untuknya akhirnya dapat menemukan rumah persembunyian ayahnya.
Berbeda dengan rumah besar dengan sistem keamanan canggih yang selama ini menjadi rumah tempat ayahnya pulang, rumah dihadapannya adalah rumah sederhana yang ternyata tempat anak keduanya tinggal.
Sewoon yakin, ayahnya tahu akan dirinya yang sedang di mata-matai selama ini hingga membuat pria tua itu mengecoh orang sewaannya dengan memiliki dua rumah yang berbeda. Sewoon akhirnya tahu, selama ini jadwal dinas ayahnya keluar kota untuk pekerjaannya selama beberapa hari yang justru jadwal itu adalah untuk pulang ke rumah sederhananya.
Dalam kesempatan jadwal itulah membuat orang yang disewanya tidak mengikuti, hingga satu tahun terakhir, orang yang disewanya tanpa sengaja melihat ayahnya berganti mobil di dekat terowongan dalam jadwal yang seharusnya dinas keluar kota dan menuntunnya sampai ke komplek perumahan ini.
Dari situlah Sewoon dan orang itu mengetahui semuanya, jadwal antara ayahnya pulang ke rumah megahnya dengan jadwal ayahnya yang pulang ke rumah ini tempat Hoseok tinggal.
Saat ini, Sewoon tiba-tiba pergi dari kantor agensinya setelah mendapat kabar dari orang yang memata-matai ayahnya bahwa ayahnya mendapat jadwal dadakan dinas keluar kota, memang bukan hal aneh ayahnya sering memiliki jadwal tersebut tapi Sewoon merasa ada yang tidak beres maka dengan cepat ia harus segera sampai dikomplek perumahan ini sebelum ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK CYPHER
FanfictionJung Hoseok yakin, bahwa banyak hal jika di ikhlaskan, pada akhirnya akan kembali dalam bentuk yang jauh lebih baik dari yang diinginkan. Mengikhlaskan semua masa lalu yang memisahkannya dengan Yoongi dan Namjoon. Dia ingin merasakan kehidupan norma...