"...Bloom like a rose, flutter like a cherry blossom. Fall like a morning glory like that beautiful moment." (J-Hope's part Magic Shop by BTS)
~~~~
"Yak! Namjoon-ah, apakah Taehyung dan Jimin adikmu?" Tiba-tiba Jin datang membawa dua gelas kopi ditangannya, lalu meletakkan satu kopi ke hadapan Yoongi.
Namjoon yang terpanggil menengadah menatap Jin yang berdiri disampingnya, pria itu mengerut kening tidak mengerti.
"Hyung mengenal mereka?" Pria itu merasa belum memperkenalkan dua bocah itu.
"Tidak. Aku baru berkenalan karena tadi aku mendengar suara tawa dua orang itu di balik rak ini. Mereka menyebut namamu. Katanya kau menyukai majalah dewasa."
Yoongi tertawa kecil mendengar ucapan Jin yang terdengar polos. Namjoon menunduk, merasa malu tapi dia ikut tertawa kikuk.
"Hyung mereka-"
"Tidak apa-apa Namjoon-ah, itu hal yang wajar untuk pria seusiamu. Kau pasti penasaran kan." Potong Jin menepuk pelan bahu anak itu.
"Yak! Jin Hyung. Berhenti mengintip kesibukan orang lain. Kau malah bermain dengan mereka. Ingat umur Hyung!" Yoongi masih tak bisa menghentikan tawa kecilnya.
"Yoongi-ah, Kau harusnya lebih peka pada adikmu, huh!" Mereka bertiga kembali tertawa. Namjoon tidak bisa mengatakan apa-apa. Dia benar-benar tidak ingin memperpanjang obrolan itu.
"Uhuk.. Uhuk.."
Refleks tiga pria itu menghentikan tawanya dan menoleh ke sumber suara, pria yang tengah tertidur di kursi tepat di hadapan Namjoon terbatuk-batuk. Matanya masih terpejam tapi posisinya duduk sudah terlihat tidak nyaman. Dengan gerakkan cepat Namjoon berdiri dari kursinya lalu berlutut disamping kanan Hoseok.
Telapak tangannya menyentuh pipi Jung Hoseok, bermaksud mengecek suhu tubuh anak itu.
"Uhuk.. Uhuk.."
"Tenanglah." Namjoon melihat tangan lain menepuk-nepuk bahu pria itu, suara milik Min Yoongi yang terdengar tenang berhasil menghentikan batuk pria di hadapannya.
Yoongi sudah berdiri disisi lain, sambil menepuk-nepuk bahu Hoseok.
Namjoon kembali memindahkan telapak tangannya di sisi leher Hoseok, mengecek kembali denyut nadi pria itu. Kini posisi kepala Hoseok yang semula tertunduk berubah menengadah bersender pada punggung kursi.
Namjoon, Yoongi dan Soekjin bisa melihat dengan jelas wajah itu. Wajah pucat dengan keringat yang sudah membasahi leher dan sisi wajahnya. Mata itu masih terpejam tapi kerutan di keningnya menandakan pria itu sedang kesakitan.
"Hyung, bisakah kau memanggilkan taksi?" Tanya Namjoon, menegadah menatap Yoongi. Tanpa banyak bicara pria itu mengangguk lalu merogoh saku celananya untuk mengeluarkan ponselnya.
"Jin Hyung, bisa kau panggil Jimin?" Jin mengangguk dan berbalik untuk mencari anak itu.
"Kau harus ke rumah sakit. Demammu semakin tinggi." Bisik Namjoon menatap wajah yang tidak dikenalnya itu.
"Ada apa Hyung?" Park Jimin datang dengan wajah panik. Taehyung dan Jin ikut datang dibelakangnya.
"Dia harus dibawa ke rumah sakit. Demamnya semakin tinggi." Ucap Namjoon membuat Jimin semakin panik. Anak itu berjongkok di tempat Yoongi tadi.
"Hyung! Hyungnim!" Jimin memperhatikan raut wajah Hoseok yang masih mengerut menahan sakit.
"Kenapa wajahnya tampak kesakitan, Hyung?" Jimin meminta penjelasan pada Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK CYPHER
FanfictionJung Hoseok yakin, bahwa banyak hal jika di ikhlaskan, pada akhirnya akan kembali dalam bentuk yang jauh lebih baik dari yang diinginkan. Mengikhlaskan semua masa lalu yang memisahkannya dengan Yoongi dan Namjoon. Dia ingin merasakan kehidupan norma...