BAB 17 -- LET ME KNOW 0.2

357 71 33
                                    

"Dalam sekejap, tetesan air hujan terbentuk di dekat mataku, kau membentuknya.
Bahkan hanya dengan bernapas, aku melihatmu.
Tampaknya benar bahwa cinta mekar seperti bunga sakura dan kemudian dengan mudahnya layu.
Rasanya seperti aku bermimpi.
Kita terbakar layaknya kembang api, tetapi hanya abu yang tersisa." (Let Me Know By BTS)





😍😍😍😍





"Terima kasih untuk beberapa hari ini. Semoga bisnis anda semakin sukses."

"Maaf aku tidak bisa memberimu apa-apa. Datanglah ke kafe ini jika kau ingin bersantai."

"Tentu saja. Menu makanan di sini benar-benar unik dan enak."

"Ah syukurlah sepertinya kau sudah menghapal menu-menunya."

"Hahaha. Ya kurang lebih seperti itu. Baiklah kalau begitu saya pamit dulu."

"Terima kasih sekali lagi, Hoseok-ah."

"Ya. Sampai jumpa lagi." Selesai mengatakannya, Jung Hoseok menutup pintu ruangan manajer kafe yang baru saja dia temui. Malam itu ia memang sengaja datang ke kafe untuk mengajukan surat resignnya setelah seminggu kerja di tempat itu sebagai pramusaji, kafe yang menjual berbagai macam minuman kopi dan kue. Tempat biasa di kunjungi untuk orang-orang yang sekedar ingin santai mengobrol.

Anak itu sudah memutuskan apa yang akan di lakukannya sekarang. Dia tidak mungkin bekerja dengan keadaan kacau seperti ini. Acara kaburnya dari rumah sakit sore ini berhasil meskipun perutnya masih sakit dan kebas kaku tapi tidak separah pertama ia merasakannya. Baginya percuma berdiam diri di kamar inap jika dokter yang menanganinya saja tidak tahu harus melakukan apa.

Entah keahlian dari mana, Hoseok bisa menahan ringisan kesakitannya dan berusaha untuk bersikap biasa saat tadi ia bertemu dengan manajer kafe. Setidaknya bisa ia tahan pikirnya.

Jung Hoseok tersenyum lebar menatap dua orang barista yang biasa membuat olahan kopi dan kue untuk pelanggan dan dua orang pramusaji di hadapannya. Empat orang pria itu tengah menatap sedih Hoseok karena mereka tahu maksud kedatangan anak itu.

Kepribadian Jung Hoseok yang easy going dan ceria selama seminggu ini cukup menarik perhatian mereka. Ia tidak tahu siapa yang memulai tapi mereka berlima hanya bisa saling mengucapkan perpisahan tidak rela.

Hoseok tertawa dengan tingkah teman-teman barunya itu. Memang sangat di sayangkan tapi ia tetap pada keputusannya.

"Sampai jumpa." Mereka malambai dari balik meja counter ketika Hoseok benar-benar pamit untuk pergi.

Ketika ia hendak membuka pintu kafe, tapi langkahnya tertahan melihat siapa yang baru saja masuk.



"Oh? Junho-ssi?"

"Hoseok Hyung? Hyung sudah keluar dari rumah sakit?" mata bulat itu melotot tidak percaya melihat sosok Jung Hoseok di hadapannya padahal dia baru bertemu dengan anak itu tadi siang.

BLACK CYPHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang