Truth or Lies?

2.9K 388 58
                                    

Dua Jam sebelumnya....

Tap!!
Tap!!
Tap!!

'Drrtt drtttt'

"Namjoon.... kamu dimana??"

"Ahh.. aku baru aja keluar apartemen, kalian sudah siap??"

"Mmm jangan sampai terlambat, dan hati-hati di jalan."

"Ya baiklah, aku jalan sekarang." Namjoon menutup sambungan teleponnya, senyumnya terukir di bibirnya. Namjoon membuka pintu mobilnya,

Drrtt drtttt

Alis Namjoon terangkat, lalu dengan cepat masuk ke dalam mobil sembari mengangkat telpon itu.

"Ya pak Kwangsoo??"

"......."

"Benarkah?? Apa aku bisa ke sana sekarang?? Ya, mungkin aku akan terlambat sebentar."

"....."

"Ya pak, terimakasih." Namjoon menutup sambungan teleponnya, lalu menjalankan mobilnya. Sebelumnya dia mengirim pesan untuk seseorang. Setelah itu, ia memacu mobilnya lebih cepat.

.
.
Sekarang di sini, Namjoon berdiri di samping Pak Kwangsoo. Di depan pintu kamar ruang rawat Jackson.

"Jadi, benar???" Pak Kwangsoo mengangguk.

"Rumah sakit juga merasa kecolongan, jadi sementara ini aku juga akan memperketat pengamanan Jackson."

Sigh

"Sial!!! Kapan Jackson akan berangsur membaik??"

"Dokter tidak menjanjikan secepatnya Joon, dia sudah di cekokki scopolamine terlalu banyak."

"Lalu, apa suster gadungan itu sudah di temukan?? Bukannya ada cctv di sini??" Namjoon memutar badannya, menelisik setiap sudut. Dan ya, ada dua cctv di lorong depan.

"Suster itu setiap masuk ke kamar rawat Jackson menggunakan masker, jadi sedikit sulit. Tapi akan aku usahakan."

Namjoon melirik jam di tangannya."Terimakasih Pak Kwangsoo, kalo begitu aku permisi."

"Ya, akan aku kabari setelah mendapat kejelasan yang pasti." Namjoon mengangguk lalu pamit. Tanpa mereka sadari, di sudut lorong seseorang telah mengamati mereka sejak tadi. Sosok itu menjatuhkan puntung rokoknya lalu menginjaknya. Ada tattoo kalajengking di lengannya. Sosok itu mendial nomor seseorang sembari berjalan keluar.

"Hallo bos, apa yang harus saya lakukan sekarang??"

"Ikuti Namjoon, lakukan sesukamu. Tapi, jangan tinggalkan jejak."

"Baik bos."

Pip!!

Namjoon masuk ke dalam mobil, lalu bergegas keluar dari rumah sakit. Ah, dia sudah terlambat menjemput Jennie dan Jisoo. Hampir lupa, Namjoon sedang dekat dengan Jennie. Entahlah, hanya ingin membuka hati aja, begitu pikir Namjoon.

Di tengah perjalannya, Namjoon merasa seperti di ikuti sejak tadi. Matanya terus saja melihat ke bagian belakang lewat kaca spion.

"Shit!!!" Namjoon melajukan mobilnya lebih cepat, dan mobil di belakangnya juga memacu mobilnya lebih cepat juga. Namjoon geram, siap yang dengan berani menguntitnya sejak tadi??

Namjoon menyalip mobil di depannya gesit, menambah kecepatan pada laju mobilnya. Tapi lagi-lagi mobil sedan berwarna silver itu berhasil menguntitnya lagi.

Dug!!

Namjoon terkejut, mobil di belakangnya sengaja mendorong mobilnya. Namjoon menambahkan lagi kecepatannya.

[Book~II] ALWAYS,KIM✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang