!Dendam!

2.3K 330 31
                                    

Tap!

Tap!

Tap!

Sebuah brangkar dengan pasien wanita di atasnya bergerak cepat dengan para anggota medis di kanan-kiri.

"Tolong, cepat. Pasien sudah kehilangan banyak darah."

"Selamatkan adik saya!!! Tolong Dok."

"Mas tidak boleh masuk, Mas tunggu saja di luar."

"Tapi Sus, adik saya..."

"Tenang Mas, Dokter sebisa mungkin akan menyelamatkan adik Mas. Mas berdoa saja, semoga adik Mas selamat." Kata suster itu lalu menutup pintu ruang gawat darurat.

"Jinyoung, bagaimana adikmu??" Tanya lelaki paruh baya dengan setelan Jas yang baru saja sampai di rumah sakit, terlihat sekali keringat yang membanjiri sebagian dahi dan pelipisnya. Jinyoung menggeleng.

"Belum Ayah, Dokter masih menangani di dalam."

"Sebenarnya apa yang anak itu lakukan?? Kenapa hal seperti ini terjadi pada putriku??" Ucap Ayah menahan tangisnya.

Jinyoung mengepalkan kedua tangannya, dia sudah benar-benar dendam sekali dengan keluarga Kim, terlebih pada Taehyung yang membuat adiknya seperti ini. Tapi, melawan sekarang hanya akan sia-sia, jadi dengan dendam di dada, Jinyoung akan membalaskan semua sakit hati adiknya pada Taehyung dan juga orang-orang yang Taehyung sayangi.

.

..

...

....

Jinyoung menggeram emosi, rencananya untuk balas dendam gagal begitu tau Taehyung akan melanjutkan studinya di London. Tapi, seketika kekesalannya berubah menjadi seringaian yang menyeramkan.

"Kamu mutusin buat balik lagi ke London??" Tanya sang Ayah, bukan apa-apa, karena Tuan Bae pikir, Jinyoung akan studi di Korea saja.

"MBA Ayah, ini semua demi keluarga kita." Dan demi balas dendam pada Kim Taehyung.

"Baiklah, kalo itu mau kamu. Ayah sih setuju aja, tapi Irene..."

Jinyoung sebenarnya berat harus meninggalkan Irene, tapi ini semua dia lakukan juga untuk kepentingan Irene.

"Irene akan baik-baik saja, Ayah. Aku juga tidak akan lama,aku pasti pulang kembali ke sini."

Jinyoung masuk ke dalam kamar Irene, kondisinya sama seperti terakhir kali Irene di bawa pulang dari rumah sakit. Irene hanya akan duduk diam sambil menatap keluar rumah, pandangannya kosong. Dan yang Jinyoung benci adalah Irene masih saja menyebut nama laki-laki bajingan itu. Iya, Kim Taehyung. Alasan adiknya sampai seperti ini, sampai depresi berat begini.

Jinyoung membelai lembut poni Irene,"Ren... Oppa akan kembali studi ke London." Irene diam tak bergeming,Jinyoung menghela nafas pelan lalu tersenyum.

"Kamu harus sembuh, Oppa janji... Oppa akan balas semua perlakuan buruk orang-orang yang menyakitimu, termasuk Taehyung." Jinyoung bangkit berdiri, mengecup ubun-ubun sang adik lalu meninggalkan kamar Irene setelahnya. Tanpa Jinyoung sadari, Irene menangis dalam diam.

Setelah kepergian Jinyoung ke London, Jinyoung melancarkan aksinya. Dari yang memata-matai Taehyung di kampus, dan juga mengecek para pemegang saham di Kim Corp.

Jinyoung tersenyum licik menatap berkas-berkas di meja belajarnya, senyumannya berubah menjadi tawa keras yang menyeramkan.

"Dengan semua ini, gue akan hancurin elo."

.

..

...

....

Suho tau ada yang tak beres dengan semua berkas-berkas yang di laporkannya, banyak pemegang saham di bawah 1% menjual saham mereka ke sebuah perusahaan pasif.

Suho tau dari mana?? Jangan salahkan otak pintarnya, pebisnis harus tau dunia kotor para pengusaha. Tapi, beruntungnya Suho adalah dia memiliki orang yang sangat bisa ia percaya, Zi Tao.

"Anda benar Pak, semua ini adalah ulah dari putra sulung Bae Corp."

"Tao, kamu tau penyakitku bisa kambuh kapan saja, setidaknya sebelum aku benar-benar tempur di medan perang, aku ingin aset pribadiku di pindah alihkan padamu." Tao terkejut, tapi juga mengiyakan perintah Suho.

"Tidak salah aku menaruh kepercayaanku padamu. Terimakasih. Kembali lah ke Tiongkok, jangan kembali ke Korea jika aku tak memanggilmu, tapi jika sesuatu yang buruk terjadi padaku, seseorang akan datang padamu." Tao menatap bingung, Suho menepuk kedua bahunya lalu tersenyum.

"Aku akan memberikan barang berhargaku yang hanya aku, kau dan orang itu yang tau. Saat itulah, beritahu semua rahasia padanya."

Firasat Suho benar, satu persatu pemegang saham beralih tuan. Hingga akhirnya satu dokumen penting sampai di tangan Suho, dan detik itu juga Suho kena serangan jantung, hingga harus di larikan ke rumah sakit.







..

"HAHAHAHAHAHAH, bermain-main sedikit tidak buruk."

..











_________________ [Book-II] Always,Kim. tbc

[Book~II] ALWAYS,KIM✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang