The War pt.1

2.3K 279 44
                                    

Namjoon mengendap-endap keruangan lain untuk mencari anaknya,langkahnya semakin cepat begitu samar ia mendengar suara tangis bayi.

"Kalian berdua denger??" Bisik Namjoon,Sehun dan Kai mengangguk lalu dengan segera menyuruh Namjoon untuk bergegas.

"Haduh~ kenapa anak ini sejak tadi gak mau diem sih?" Namjoon bisa mendengar gerutuan seorang wanita didalam sana,matanya mengintip sedikit untuk melihat kedalam.

Dan benar saja,bayinya tengah di gendong oleh seorang wanita berpakaian—err seksi. Sementara Sehun dan Kai yang ikutan mengintip kedalam sudah berliur saking gak tahannya melihat pemandangan yang super wow didalam sana.

"Yak!! Tutup mulut lu,kaga liat muka gue udah basah." Bisik Sehun ketika dirasa dahinya terdapat tetesan air liur.

"Hehehe...mian." Ucap Kai sambil mengelap air liurnya,sementara Namjoon tengah berpikir bagaimana caranya mengecoh wanita itu agar mau keluar.

"Aku ingin sekali mencoba menyentuh bokongnya." Gumaman Kai seolah memberi ide untuk Namjoon,lantas tubuhnya bergerak mundur perlahan dan menyeret Sehun juga Kai dari depan pintu.

"Yak,waegeurae???" Sungut Kai yang imajinasinya masih meliar didalam otak.

"Gue butuh bantuan lo,sekarang juga."

"Gue gak tertarik kalo itu bokong lu."

Plak

Sehun menampar punggung Kai begitu kerasnya,membuat Kai terduduk sambil meringis sakit.

"Otak lo kalo udah liat yang begituan,kagak konek perasaan." Gerutu Sehun sambil berkacak pinggang.

"Cemburu bilang..."

"Kai,gue serius. Gue punya ide,dan gue butuh bantuan elo." Ucap Namjoon begitu seriusnya, Kai bangkit berdiri lalu menatap Namjoon penuh minat.

"Kenapa gue??"

"Ya karna diantara kita bertiga,yang otaknya yadong kan elo doang." Ucap Namjoon sembari mengusap tengkuknya canggung—gak enak hati. Sementara Sehun udah ketawa ngakak sambil membungkuk memegangi perutnya.

"Sialan. Kalo gak nguntungin gue,gue gak mau."

Namjoon tersenyum miring,"Gue jamin lo gak akan nyesel."

Sementara di luar,para polisi sudah mengepung gudang dan tinggal menunggu perintah untuk segera mendobrak masuk kedalam. Seokjin dan Jungkook akhirnya sampai ke gudang itu meski harus nyasar beberapa kali. Tentu saja itu berkat mr.Worlwide yang sok pintar.

"Tau begini,gue bawa mobil sendiri." Gerutu Jungkook begitu keduanya sampai,dan langsung memilih keluar mobil.

"Yak,se-engganya kita masih bisa menikmati pesta ini." Seokjin menunjuk dengan dagunya,dimana para polisi masih berada disekitar gudang tua itu. Jungkook meregangkan ototnya,rasanya dia udah lama sekali gak berkelahi. Dan mumpung didepan sana adalah ladangnya,Jungkook gak akan segan-segan.

Belum sempat Jungkook dan Seokjin melangkah kearea gudang,sebuah mobil sedan berwarna silver berhenti dibelakang mobil mereka. Seokjin dan Jungkook saling pandang,lantas kedua pasang matanya membola lebar begitu mendapati siapa yang baru saja turun dari dalam mobil.

"Pak Lee Kwangsoo???"

Sang detektif kita telah kembali....

Kwangsoo tersenyum ramah sambil mengangkat tangannya memberi gesture halo kepada Seokjin dan Jungkook.

"Lama tak bertemu."

Belum sempat rasa keterkejutannya,Jungkook dan Seokjin dibuat menga-nga kembali begitu seorang gadis turun dari mobil samping kemudi. Gadis itu mengangguk meski dengan raut wajah dingin dan pandangan kosong.

"Bae Irene."

Taehyung tersungkur begitu mendapat satu pukulan telak di pipi kanannya,rasanya panas dan nyeri bersamaan. Tapi itu bukan apa-apa,perasaan marahnya yang membuatnya hilang kendali, dan secara brutal ingin menghajar Jinyoung yang masih tegap berdiri,meski sudah banyak memar disana sini. Berkat pukulan dirinya dan juga Daniel sejak tadi,sepeninggalan Namjoon.

Daniel sendiri juga sudah nampak kelelahan,sementara Jihoon setia disamping Daniel.

"Apa kakak yakin,kakak baik-baik saja??"

Daniel mengangguk,meski nyatanya ia sudah begitu kelelahan. Tapi,Daniel juga gak mungkin membiarkan Taehyung bertarung sendiri. Ah,andai ada Jungkook mungkin akan jauh lebih mudah.

"Hanya segitu aja kemampuan lo,Kim Taehyung???" Jinyoung masih kuat menantang Taehyung,meski dia juga merasa tenaganya hampir habis.

"Gue belum cukup puas. Se-engganya,gue harus bikin tulang-tulang lo remuk dan hancur,sampai lo sendiri gak sanggup buat berjalan." Sambungnya lagi dengan tatapan nyalang kearah Taehyung.

"Yak,yak,yak!! Kenapa harus gini sih? Gue mirip kek cecabean kalo gini." Gerutu Kai begitu melihat penampilannya.

"Ga sia-sia elo ngegym,perut lo udah kea roti sobek goreng." Ucap Sehun sambil mencolek perut Kai nakal.

"Jari tangan lo,anjg!!"

"Udah sono buruan..." Namjoon dan Sehun mendorong Kai hingga kedepan pintu, Kai melirik kedalam dimana wanita itu menaruh bayi Namjoon kedalam box bayi. Kai menarik nafas dan menghembuskannya pelan-pelan,sebelum perlahan membuka pintu itu lebar-lebar. Sementara Namjoon dan Sehun udah sembunyi lebih dulu.

"Hai—" Sapa Kai dengan senyuman nakal, si wanita mengamati Kai dari ujung kepala sampai kaki,dimana Kai melepas semua kancing kemejanya dan menampakkan perut sobek gorengnya.

"Hai—" Sapa Kai dengan senyuman nakal, si wanita mengamati Kai dari ujung kepala sampai kaki,dimana Kai melepas semua kancing kemejanya dan menampakkan perut sobek gorengnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siulan menggoda dari si wanita dilayangkan kearah Kai, jujur saja Kai tengah gugup saat ini. Bagaimana secara perlahan wanita itu mendekat dengan begitu seksinya. Apalagi toge pasarnya yang bergerak seirama langkah kaki wanita.

Kai meneguk salivanya sendiri,jelas terlihat keringat dingin mulai bercucuran dari pelipisnya.

Sialan.

"Neo—,"Wanita itu mengangkat dagu Kai dengan telunjuk cantiknya,mengamati paras Kai begitu dalam, "—Nuguni??"

Belum sempat Kai menjawab—

DORRRRR

—terdengar suara tembakan dari arah luar. Sontak membuat Namjoon,Sehun dan juga Kai terkejut bingung.








—tbc

[Book~II] ALWAYS,KIM✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang