Tears__________________again.

2.3K 325 28
                                    

Taehyung jatuh terduduk,lemas.

Yoongi menangis.

Dan Mommy,pingsan.

Satu kata dari sang Dokter, merubah kehidupan keluarga Kim hari itu juga.

"Maaf, tapi pasien Kim Junmyeon tidak bisa tertolong."

.

..

...

Rumah keluarga Kim masih penuh isak tangis meski acara pemakaman telah usai. Namjoon berdiri mematung di depan kamar Mommy. Tak berniat masuk, sungguh. Namjoon seolah merasakan teriris-iris batinnya melihat Mommy yang telah sadar, tapi menatap dengan pandangan kosong.

Di samping ranjang, Taehyung juga sama saja kondisinya. Dia diam seperti patung sambil menggenggam tangan Mommy. Kehilangan sosok suami juga ayah itu berat untuk keduanya.

Namjoon menghela nafas,lalu pergi meninggalkan kamar. Namjoon berhenti tepat di depan kamar Yoongi yang terbuka, di liatnya Yoongi juga tengah melamun sambil memegang botol susu Hyun-gi.

Namjoon mengetuk pintu tiga kali, tak mendapat jawaban, Namjoon masuk ke dalam dan duduk jongkok menghadap Yoongi, dengan Hyun-gi tertidur di gendongan. Namjoon tersenyum kecil lalu mengelus pipi gembil Hyun-gi.

Sigh...

"Yoon..." Panggil Namjoon lembut, dia usap punggung tangan Yoongi. Entah AC yang terlalu dingin, atau memang cuaca yang buruk saat ini, entahlah. Yang Namjoon rasa, tangan putih pucat itu begitu dingin.

"Jangan kayak gini, abang mohon. Lo harus kuat buat Taehyung juga Mommy, harus ada yang menguatkan mereka." Detik itu juga airmata Yoongi menetes begitu derasnya, lama-lama terdengar isakkan.

"Hiks hiks hiks... ini berat bang, kenapa keluarga ini selalu aja kena masalah??"

"Ini ujian Yoon, udah takdir yang kuasa. Makanya lo harus jadi sosok yang kuat buat Taehyung juga Mommy."

Baru selesai ngomong gitu, Sehun dan Kai datang dengan wajah khawatir.

"Joon..." Panggil keduanya serempak, Namjoon dan Yoongi menoleh. Sehun dan Kai saling lempar pandang,

"Di bawah―"

Belum sempat Sehun menjelaskan, di bawah sudah terdengar teriakan―

"Arkkk... siapa kalian??" Itu suara Lisa.

Namjoon langsung bergegas turun kebawah, disusul Sehun juga Kai. Yoongi menghapus airmatanya kasar,lalu menaruh Hyun-gi di ranjang, lalu menyusul ketiganya.

"Kalian siapa??" Teriak Seokjin.

"Minggir. Kalian harus mengosongkan rumah ini, rumah ini di sita." Ucap salah satu pria berbadan besar.

"Atas alasan apa rumah ini di sita??" Seru Namjoon begitu sampai di bawah.

"Kami dari pihak bank, perusahaan tuan Kim dinyatakan failed, dan menunggak pembayaran hutang."

"T-tunggu, hutang?? Bagaimana bisa?"

"Maaf, tapi kami akan memberi waktu 1x24jam,mohon segera tinggalkan rumah ini." Orang-orang itu segera pamit pergi, Yoongi yang diam mendengarkan sejak tadi kembali menangis.

"Y-Yoon..." Ucap Lisa lalu memeluk sahabatnya itu dengan sayang.

.

..

...

"Mom, kita pindah kerumah Yoongi dulu ya??" Tanya Yoongi halus, sedangkan Mommy menggeleng tidak sebagai jawaban.

"Tapi... kalo kita gak ngosongin rumah ini sekarang, kita akan di usir paksa Mom. Yoongi gak mau liat Mommy di kasarin sama mereka." Ucap Yoongi masih terus membujuk Mommy. Tapi sekali lagi Mommy menggeleng.

"Rumah ini.....," Jeda, Mommy kembali meneteskan airmata, Yoongi buru-buru menghapusnya."—banyak kenangannya."Lirih Mommy.

Yoongi menghela nafas lalu menengok kearah balkon kamar, Yoongi berdiri lalu menyusul Taehyung yang menatap langit sore itu dengan sendu.

Yoongi memeluk pinggang Taehyung erat, mencium bau keringat yang menguar dari tubuh sang suami.

"Jangan begini please, aku butuh kamu, Mommy butuh kita." Lirih Yoongi, Taehyung membalik badannya lalu memeluk erat Yoongi. Mengecup pucuk kepala Yoongi dengan sayang.

"Maaf..." Yoongi mendongak, mata Taehyung merah bekas menangis seharian, dan Yoongi gak suka Taehyung yang cengeng.

"Untuk apa??" Tanya Yoongi, Taehyung menempelkan dahinya di dahi Yoongi.

"Udah nelantarin kamu dan Hyun-gi seharian ini."

"Tae, kita harus segera keluar dari rumah, rumah ini—"

"Aku tau sayang, ayo kita bujuk Mommy dulu." Taehyung menggandeng tangan Yoongi masuk ke dalam. Begitu sampai di dalam kamar, keduanya terkejut karena melihat Mommy yang pingsan dengan butir-butir obat di telapak tangan juga lantai. Berserakan.



"MOMMY!!!!!!!!!!!"










_____________[Book-II] Always,Kim. tbc

[Book~II] ALWAYS,KIM✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang