Always, Kim! Till the End

5K 367 141
                                    


Jungkook menghempas manja kedua tangan Seokjin yang menempel seperti bayi Kukang dipundaknya. "Aish bang, berat anjir."

Seokjin mendengus dan langsung menggeplak tengkuk Jungkook begitu kerasnya, hingga menimbulkan cap merah disana.

"Kurang ajar, lo kira gue apaan ngatain berat." Jungkook memutar bola matanya malas, kalo bahas berat badan Seokjin pasti tersinggung.

"Ya lagian, elo kan udah banting setir jadi Seme, mau punya anak lagi. Yang gentle napa? Bukannya ndusel macem uke ke gue gini!!"

"Si anjg! Udah buruan, gue takut didalam mereka udah pada bunuh-bunuhan. Kan gak lucu kalo gue belom nonton ampe kelar." Jungkook menjambak poni Seokjin saking kesalnya, ini orang ngajak kemari mau bantuin apa mau nonton film action secara live sih?

Hanya Seokjin dan otak pancinya yang tau.

Sementara Detektif Lee Kwangsoo hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku dua orang didepan sana. Namun, setelah masuk lebih dalam ketiganya terkejut karena Irene langsung berlari begitu mendengar suara seperti seseorang yang tengah terbanting dan mengenai benda keras.

"Yak, Irene-ssi..." Kwangsoo langsung berlari mengejar Irene di ikuti Seokjin dan Jungkook.

Jinyoung tersenyum setan setelah selesai membanting Daniel ke arah tumpukan tong dipojokan, membuat Jihoon memekik dan langsung segera membantu Daniel yang sudah muntah darah. Sementara Taehyung masih tersungkur disudut lain, mengumpulkan kembali sisa-sisa tenaganya. Sumpah demi apapun, padahal sudah dua jam mereka bertarung tapi seolah kekuatan Jinyoung tidak ada habis-habisnya.

"Kak...hiks..." Jihoon terisak melihat Daniel yang muntah darah, bahkan sampai mengenai kemejanya. Saat seperti ini Daniel hanya berharap agar Sehun,Kai dan juga Namjoon segera datang dan membantu dirinya juga Taehyung.

"Hahaha... wah wah, bagaimana ini? Gue jadi gak tega bunuh kalian pelan-pelan kalo gini caranya. Liat kalian berdua gak berdaya gini, sisi kemanusiaan gue timbul—walau secuil. Hahahaha." Jinyoung tertawa bak orang kesetanan, Daniel menatap nyalang dan meludah ke arah Jinyoung. Sementara Taehyung perlahan bangkit meski harus menahan segala sakit dan linu pada tulang-tulangnya. Sepertinya tulang rusuknya ada yang retak berkat tendangan Jinyoung.

"Wohoo... gak nyangka elo masih kuat berdiri setelah apa yang baru aja gue lakuin ke lo,Tae." Jinyoung tersenyum miring, menatap Taehyung yang masih terengah-engah mengatur nafasnya.

Jinyoung bergerak perlahan menuju ke arah Taehyung, meregangkan sedikit otot-ototnya yang kaku dan kembali membuat bogeman dengan tangan kanannya. Jinyoung bersiap ingin melayangkan tinjunya, mata Taehyung terpejam dan secara tiba-tiba senyuman Yoongi dan juga Hyun-gi terlintas dikepalanya.

"Mati lo,brengsek!" Teriak Jinyoung, sebelum—





DORRRRRR!!!



Taehyung terbelalak begitu mendengar suara tembakan bertepatan dengan Jinyoung yang tersungkur perlahan jatuh ke tanah—begitu dramatis. Dari jarak pandang Taehyung yang mengabur, ia masih bisa melihat seseorang berdiri didepannya dengan pistol yang masih terangkat dan tangan yang bergetar.

"Irene..." Lirih Taehyung sebelum akhirnya kegelapan menguasainya. Kwangsoo,Seokjin dan juga Jungkook pun di buat terkejut. Mereka tak menyangka bahwa Irene membawa senjata dan begitu saja melepaskan tembakan.

Pistol itu terjatuh bersamaan dengan tubuh Irene yang meluruh, seluruh tubuhnya bergetar dan isakan tangis keluar dari bibirnya. Kwangsoo segera berlari memeriksa keadaan Jinyoung, untung tembakan itu tidak mengenai bagian vitalnya. Seokjin membantu menenangkan Irene yang terisak, sedangkan Jungkook segera menelepon ambulance.

[Book~II] ALWAYS,KIM✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang