📌Bersaing? | Sebelas

175 17 3
                                    

"Ra!" Teriak Keenan dengan keras.

Syahira tersentak, lantas menolehkan kepala dan mencari-cari sumber suara, Ethan pun mengikuti.

Keenan? batin Syahira.

Keenan mengernyitkan dahinya, Penasaran. Melihat cowok yang kini berdiri tegap di sebelah Syahira. Katanya nggak punya pacar. batin Keenan.

"Kenapa Nan?" tanya Syahira.

Tidak ada jawaban apapun. Keenan mempercepat langkahnya menghampiri Syahira dan Ethan.

"Nih," Keenan memberikan surat peringatan milik Syahira dengan tatapan yang tidak biasa.

"Ini apa?" tanya Syahira, sambil meraih pemberian Keenan.

Keenan tak mengacuhkan pertanyaan tersebut. Alih-alih menjawab, Keenan malah meninggalkan Syahira berdua bersama Ethan di tepi gerbang.

"Siapa sih? Songong banget tuh anak!" tanya Ethan seraya mengepal jari-jarinya, geram melihat tingkah Keenan.

"Kee-nan." Syahira bukan berniat menjawab pertanyaan Ethan, melainkan terpaku heran melihat perubahan sikap Keenan kepadanya.

Tatapan Syahira seperti kosong. Netra Aquamarine itu memandangi punggung Keenan yang kini mulai mempertebal jarak.

"Ra?" tegur Ethan.

"Ra?" tegur Ethan lagi.

"SYAHIRA?" Kali ini agak keras.

Syahira tersentak, terbangun dari lamunannya. "Eh, kenapa kak? Kenapa?"

"Kamu yang kenapa?" tanya Ethan bingung.

"Nggak kok kak. Gapapa-gapapa." Syahira terlihat panik.

"Emang itu apa sih?" tanya Ethan, telunjuknya mengarah ke benda yang ada di tangan Syahira.

Syahira segera melihat sehelai kertas yang Keenan berikan. Isi kertas tersebut membuat Syahira membelalakkan matanya.

Mati gue! Kalo kak Ethan tau gue baru dapet surat peringatan, mau dikira cewek apaan gue? batin Syahira.

"Oh, I-ini kisi-kisi ulangan harian," ucap Syahira mengeles.

"Sejak kapan ulangan harian pake kisi-kisi?" Ethan semakin bingung melihat tingkah Syahira, yang mendadak aneh.

Syahira menggigit bibir bawahnya, lensa matanya bergerak ke mana-mana. "Udah yuk kak, aku laper banget nih!" ujar Syahira sambil mengayun langkahnya cepat mendahului Ethan.

"Ini anak kenapa sih?" Ethan mengernyitkan dahi serta menggelengkan kepalanya, heran.

Padahal siang ini tidak terlalu panas bagi manusia normal, mungkin hari ini Keenan bisa disebut bukan manusia normal. Sebagian sinar mentari ditutup oleh sekumpul gegana. Sebagian yang lain menerpa wajah Keenan.

Keenan bergegas menaiki motornya seraya meraih helm birunya yang sudah lama bertengger di kaca spion.

Emang sih, Harry cuma bilang kalo Syahira itu nggak pernah mau pacaran, tapi siapa lagi coba kalo bukan pacarnya? Keenan bertanya-tanya dalam hati. Segera ia menancapkan gas motornya cepat.

Keenan masih saja melamun, memikirkan siapa cowok yang berdekatan dengan Syahira. Walaupun tidak begitu penting, tetap saja begitu mengganggu pikirannya.

Cchii..iiiittt!

Keenan menarik rem secara tiba-tiba, membuat pengendara lain di belakangnya panik, tergopoh-gopoh ikut menarik remnya.

Tak sedikit pula yang memekik, dan membentak remaja aneh itu.

"Maaf pak, maaf!" Keenan menggelengkan kepalanya sesal.

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang