15:30
Jakarta, 29 Januari 2018-
bel pulang sekolah udah bunyi dari tadi. somi sama heejin sekarang lagi nunggu jemputan dihalte depan sekolah.
"som," panggil heejin.
somi noleh,
"apa?"
heejin tersenyum dan menggeleng.
"ngga percaya aja,"
dahi somi mengernyit, "ngga percaya kenapa?"
"ngga percaya akhirnya aku punya temen yang bisa aku percaya,"
somi natap heejin ngga ngerti. dia masih belum bisa konek sama omongan heejin.
"maksudnya gimana, jin?" tanya somi
lagi dan lagi heejin tersenyum teduh kearah somi.
"kamu tau? dari smp, aku ngga pernah punya temen yang bisa aku percaya. karna apa? aku pernah sekali di khianatin."
oke, sekarang heejin mulai cerita tentang masa lalunya. dan somi diem nyimak.
"dia khianatin aku. dulu, waktu smp aku sering banget dibully," heejin menatap langit dengan tatapan menerawang.
somi natap heejin tidak percaya. heejin? dibully?
"pasti kamu ga percaya? iya kan? alasannya klise banget sih sebenernya. aku dibully karna ngga punya ayah. kalo ada pembagian raport atau panggilan orang tua, nenek aku yang dateng. kalau ngga, yaa, kakek aku."
heejin dengan senyum pahitnya.
"emm, tapi jin-"
belum sampai somi bicara, heejin sudah memotong pembicaraannya.
"orang yang katanya 'ayah' aku itu buang aku sama bunda waktu aku masih didalem kandungan bunda," heejin menghela nafas pelan, "dia ngga mau tanggung jawab waktu bunda ketauan hamil aku. saat itu umur kandungannya baru 3 bulan,"
air mata heejin perlahan mengalir. baru sekali ini ia mau bercerita tentang kenangan pahitnya dimasa lalu kepada orang baru, bahkan sangat baru.
"kamu bisa bayangin som, saat itu bunda cuma butuh kasih sayang. tapi, semua orang yang dia kira selama ini baik sama dia ternyata malah jahat. mereka semua ninggalin bunda. ngga ada yang peduli sama bunda. bunda diusir dari rumah, diusir dari keluarganya. malam itu, bunda pergi. dia jalan kaki. nyusurin jalan yang malam itu hujan deres."
heejin mengusap pelan air mata dipipinya. somi diam-diam ikut menitikkan air mata juga.
"sampai akhirnya, ada salah satu sahabat bunda yang bener-bener baik. cuma dia sahabat bunda yang berhati malaikat. namanya tante chaeyoung, dia bawa bunda kerumahnya. dia tau semua tentang bunda. cuma dia yang mau nerima bunda, som. akhirnya, dia bawa bunda kerumahnya. kamu tau? keluarganya bahkan lebih hangat dari keluarga bunda. bunda sangat diperlakukan baik disitu. bahkan lebih dari anaknya sendiri."
"sampai aku lahir, mereka perlakuin aku bener-bener kaya cucu kandungnya. mereka sayang banget sama aku. tante chaeyoung jarang dirumah, dia banyak ke luar negeri buat ngurusin cabang perusahaannya. ngga jarang dia pulang cuma buat nengok bunda atau aku."
"kakek-nenek yang awal aku ceritain tadi kakek-nenek angkatku, som. bukan kandung,"
heejin menundukkan kepalanya sebentar kemudian melanjutkan ceritanya. somi masih setia disitu mendengarkan heejin. somi merangkul bahu heejin, menguatkan heejin.
"waktu aku kelas 9, aku pindah kesini. ke jakarta, itu kemauan kakek sama nenek. bunda sama aku ngikut aja. aku bersyukur banget som bisa lepas sama dunia masa lalu. aku seneng dengan hidup yang begini,"
"wait-" ucapan somi membuat heejin menoleh, "-emang kamu tinggal dimana? i mean, kamu kelahiran mana?"
"south korean,"
somi mendelik
"seriously, kim heejin?"
heejin ngangguk.
"aku lahir di korea. sampe smp kelas 8 doang. yang aku bilang tadi, kelas 9 aku diusung kesini,"
"jin-"
☁☁
hehe.. dengan santainya tbc!
see you next chapter,
big thanks buat yang udah mau baca cerita abal ini hehe.
kecup dari kembaran heejin:*oh iya, btw ni aku kasi pict kim heejin
taraaa!! dia adalah jeon heejin member loona😂maaf kemaren salah publish! huhu mianhaeeeeeeeeeeeee