-
"iya halo ayah?"
"somi dimana sayang? kok ayah jemput disekolah ngga ada? jangan bikin ayah khawatir."
"oh iya somi lupa bilang, hehe. somi dirumah temen somi yah,"
"rumah temen? dimana alamatnya? biar ayah jemput ya?"
"komplek perumahan grxxn gxrdxn, yah."
"ayah langsung kesana."
"iya ayah,"
pip
jungkook langsung mematikan sambungannya sepihak. somi menghela nafasnya pelan. dia udah ngga heran,itu kebiasaan ayahnya kalau lagi panik.
"somi?"
somi menoleh. saat ini mereka memang tengah duduk diruang tengah. tadi, saat jungkook -ayahnya- menelfon ia meminta waktu kepada semuanya untuk mengangkat telfon.
"eh, bunda yeri?"
"siapa yang telfon, nak?"
"ayah aku bun, biasa, dia khawatir sama somi," ujar somi seraya terkekeh
"ohh, somi udah bilang kalo somi main ketempat heejin ikut bunda?"
"udah kok bunda, ayah bentar lagi juga jemput,"
yeri tersenyum keibuan dan mengelus rambut somi pelan.
"somi sebelum pulang makan dulu ya,"
somi mengangguk.
kini mereka sudah berada dimeja makan. ada suho, irene, dan heejin yang sudah duduk disana.
"somi siniii, kita makan bareng," ujar heejin ceria
somi ngangguk. yeri merangkul somi menuju meja makan.
"nak somi, anggap saja rumah sendiri ya, ngga usah sungkan. makan yang banyak," kata irene
"iya nak somi. nak somi ini sudah kakek anggap sebagai cucu kakek, sama seperti heejin," ujar suho menambahi
semua yang ada disitu menatap somi dengan senyum hangat. somi terharu, sangat. seumur hidupnya, ini adalah moment paling membahagiakan.
"terima kasih nenek irene, kakek suho, heejin, bunda yeri. somi seneng bisa ketemu keluarga ini. kalian semua baik banget sama somi, somi jadi terharu," ucapnya seraya menyeka air mata yang keluar.
suho dan irene terkekeh, heejin malah sudah tertawa sedangkan yeri masih setia dengan senyum keibuannya.
"udah ah jangan sedih-sedihan, mending kita sekarang makan dulu. heejin mau bunda ambilin nasi?" tanya yeri pada heejin
heejin ngangguk
mereka makan dengan hikmat. dengan diiringi canda tawa somi dan heejin yang mampu membuat suho, irene dan yeri tak henti-hentinya tersenyum.
setelah selesai makan, mereka semua duduk diruang tamu.
"somi ayahnya kerja apa?"
somi yang sedang melihat-lihat majalah dengan heejin menoleh kearah suho.
"arsitek kek,"
suho membulatkan mulutnya.
"kalo ibunya somi?"
pertanyaan irene membuat somi terdiam cukup lama. heejin yang mengerti dengan segera menyela ucapan irene
"nek, somiㅡ"
"hehe, somi ngga punya ibu, nek"
irene menutup mulutnya kaget. suho menatap iba, yeri malah menatap khawatir. takut-takut somi akan menangis setelah ini. ternyata dugaan mereka salah,
somi malah tersenyum sangat manis. seakan ia tidak mempunyai beban apapun. irene segera beranjak dari duduknya dan mendekati somi, mengelus surai hitam somi.
"maaffin nenek ya, nenek ngga tau,"
somi mengangguk dan tersenyum.
"ngga papa, nek. aku baik-baik aja kok,"
irene mencubit pipi somi pelan
"somi memang anak hebat,"
heejin tersenyum. ia ikut memeluk somi.
"somi teman terbaik heejin."
somi terkekeh pelan. tak lamaㅡ
TING TONG
terdengar suara bel. baru saja irene akan beranjak, yeri sudah mendahului
"biar yeri aja, ma," ucapnya
irene mengangguk.
yeri menuju pintu depan dan membukanya. saat pertama pintu itu terbuka yang terlihatㅡ
punggung tegap lelaki dewasa, karena ia membelakangi pintu.
"maaf, anda cari siapa ya?"
setelah lelaki itu berbalik. keduanya shock,
"k-kak j-jungk-kook?"
yeri dengan keterkagetannya.
"yeri,"
itu bukan merupakan sapaan, melainkan bisikan.
sebenarnya apa yang terjadi? jungkook dan yeri saling mengenal?
-
halooo!!! huhu im so sorry, suka telat update wkwk. diusahain ntar update cepet deh hehe.
semoga suka yaaaa.. keep vomment please, no sider okay! muah😙😙😙😙