setelah beberapa saat mereka berempat ngobrol cantik dan ganteng, jieqiong sama mingyu pamit buat tidur karna nginget ini udah malem banget.
disini mereka sekarang,
iya. di taman belakang dekat kolam renang. mereka? yes, kim yeri dan jeon jungkook.mereka duduk berdampingan sembari terus tersenyum manis. ntahlah, untuk sekarang ia tidak merasakan pegal pada bibirnya karna terlalu banyak tersenyum.
“kak...”
jungkook menoleh kearah yeri, memperhatikan seseorang yang tetap saja cantik meskipun sudah memiliki satu anak.
“hm?”
“rasanya kaya mimpi bisa bareng lagi sama kakak kaya gini...” ujar yeri pelan.
jungkook tersenyum, masih memperhatikan wajah cantik yeri dari samping.
“aku juga gitu. meskipun nanti pada nyatanya ini mimpi, aku pengen ngga bangun dari mimpi indah kaya gini” sahut jungkook.
yeri tertawa kecil. jungkook mengernyitkan keningnya heran, apa lucu?
“kenapa ketawa? apa yang lucu?”
yeri geleng.
“kakak lucu, daridulu sifat gombalnya tidak pernah hilang” kata yeri
jungkook tersenyum.
“yer, bahkan beberapa tahun belakangan aku udah banyak kehilangan senyumku. mungkin aku cuma tersenyum untuk keluarga dan orang terdekatku saja. terlebih somi. kalo dia ngeliat wajah suramku pas lagi sama dia, bisa dicubitin aku sama dia” curhat jungkook sembari manyun-manyun ngga jelas.
lagi-lagi yeri tertawa,
“kak, somi anak yang patuh dan lucu. awal aku melihat dia pulang bersama heejin dirumah, aku sedikit kaget karna seperti mengalami dejavu”
jungkook memperhatikan yeri dengan seksama, “dejavu?”
yeri ngangguk.
“aku seperti melihat benar-benar ada dirimu dalam diri somi. karaktermu benar-benar melekat sama dia. bahkan aku terus kepikiran tentang anak siapa dia, dan terus menerka apa benar dia anakmu. karena kalian benar-benar mirip satu sama lain. tidak ada yang membedakan sedikit pun.”
yeri menghela nafas sebentar, kemudian melanjutkan ceritanya, “kamu benar-benar mendidik dia dengan baik, kak. somi anak yang cerdas dan pintar.”
“yeri, heejin adalah anak yang sama seperti somi. aku pikir mereka akan terlihat selalu akur jika menjadi saudara,” kata jungkook enteng sembari tersenyum penuh makna.
dan yeri belum menyadari hal itu sama sekali,
“iya, mereka bahkan sedikit mirip. mungkin lebih baik jika mereka menjadi saudara-” yeri sedikit menjeda kalimatnya dan.. “A-APA!? SAUDARA??????” yeri memekik ditengah malam :)
dia baru sadar, kearah mana jungkook membahas ini.
heejin??? somi??? saudara???
jungkook mengangguk.
“bagaimana kalau kita jadikan somi dan heejin saudara?” ujar jungkook dengan cengirannya.
yang langsung diserang dengan cubitan yeri bertubi-tubi.
“YAK! BAHKAN KITA BARU AJA NGEJALIN HUBUNGAN, KAK!!!!!” murka yeri masih dengan mencubiti jungkook. sedangkan yang dicubit hanya bisa mengaduh kesakitan.
“aduh aduh ampuunnnn... padahal aku cuma becanda” keluh jungkook setelah yeri menghentikan cubitannya.
“huh, salah siapa!!” sahut yeri dengan angkuh.
jungkook kemudian tersenyum dan meraih kedua tangan yeri.
“yer, aku cuma bercanda. untuk menjalin hubungan bersamamu lagi seperti ini saja rasanya sudah membahagiakan. aku tidak ingin kehilangan lagi..” kata jungkook sendu.
yeri tersenyum, ia menyentuh pipi jungkook, “kak, kita jalani saja dulu hubungan ini. untuk masalah itu kita pikirkan nanti. aku masih mau mengurusi heejin dan somi secara bersamaan dengan kasih sayang kita berdua”
jungkook ngangguk.
“aku sangat percaya dan sama sekali tidak meragukanmu, yeri. kamu adalah sosok ibu yang sangat baik. aku merasa sangat berdosa telah meninggalkanmu dulu..” sesal jungkook.
yeri menggeleng, “no, jangan ungkit masalalu. kita hanya perlu belajar untuk menata masa depan yang lebih baik lagi”
jungkook tersenyum, ia mendekatkan wajahnya kearah yeri perlahan. sedangkan yeri memejamkan matanya, siap menerima perlakuan jungkook, saat bibir jungkook siap mendarat dibibir yeri mungkin dalam hitungan detik saja tapi-
“DOOOORR!!!!!! HAYOO MAU NGAPAIN AYAH SAMA BUNDA!! KETAHUANN!!!”
para curut alias heejin, somi, guanlin dan jeongin mengganggu moment indah tersebut.