Belmonté Hybridé Research Center.
Taehyung kembali lagi ke tempat pertama dimana dia bertemu Jungkook dalam kunjungannya kesini. Tempat itu tampak lengang, hanya ada sedikit orang dengan snelli panjang putih yang sibuk berlalu-lalang membawa kertas maupun kotak kaca berisi hybrid yang baru diciptakan. Taehyung membawa Jungkook yang tak sadarkan diri dalam gendongan hangatnya. Resepsionis disana langsung terburu mendekati pemimpin Kim tanpa sempat memakai heels lima belas centi meternya.
"President Kim!"
"DIMANA PROFESOR HAN?! BAWA AKU KESANA, CEPAT!" Resepsionis ber name tag Stephie Park itu langsung gesit mencari Profesor Han yang notabenenya sebagai pencipta Jungkook. Bunyi gaduh pantopel Taehyung yang beradu dengan ubin membuat orang-orang dengan snelli panjangnya hanya bisa menatap bingung. Taehyung benar-benar kacau. Dari atas sampai bawah. Ekspresi wajahnya beracampur antara marah, sedih dan khawatir. Semuanya karena Jungkook. Hanya Jungkook yang mampu membuatnya kacau begini.
Pintu dengan kaca bening terbuka, menampilkan Profesor Han yang sedang berbicara dengan orang-orang berkulit putih.
"Stephie, sedang ada tamu?" Tanya Taehyung sembari berbisik. Wanita resepsionis itu hanya mengangguk pelan karena takut dengan tatapan setajam mata pisau milik Taehyung. Profesor Han melihat jelas kalau hybrid ciptaannya begitu menyedihkan. Tidak sadarkan diri dalam gendongan pemiliknya dengan tubuh penuh luka dan jangan lupakan darah yang mengering di beberapa luka.
"TUAN?!" Profesor Han terburu mendekati pemimpinnya itu. Mereka berdua sampai-sampai melupakan rombongan tamu yang saling berbisik dengan bahasa asing. "Profesor Han, tolong selamatkan hybrid ku. Tolong selamatkan Jungkookie sekarang. . ."
Profesor Han tersenyum hangat. Raut khawatir belum pula menghilang dari wajah berumur nya.
"Aku pasti akan menyelamatkan Jungkook, Tuan. Dia sudah kuanggap sebagai anakku sendiri. Percayakan dia padaku untuk saat ini, Tuan."
————————————
Taehyung terduduk di kursi tunggu depan ruang darurat dengan wajah yang ditenggelamkan oleh kedua tangannya. Jungkook sedang diobati di dalam sana. Belum ada konfirmasi dari Dokter soal bagaimana keadaan hybrid manisnya itu. Sekarang, Taehyung merasa sangat bersalah telah menitipkan harta berharganya pada orang baru yang sebenarnya belum dipercayai sepenuhnya. Ia hanya berfikir cepat karena yang ada diotaknya berisi siapa yang menjaga Jungkook saat dirinya pergi. Dan saat itu pun hanya terpikir Mingyu karena lelaki itu sudah mengenal Jungkook meski hanya dalam satu pertemuan berujung rasa cemburu menguasai hati saat di kantor.
"Kim, sudah selesai semuanya. . ." Jimin datang, duduk diatas kursi besi disamping Taehyung. Pria yang bernotabene sebagai wakil di perusahaannya itu terdiam mengikuti jejak sahabatnya. Taehyung sama sekali tidak mengekspresikan apa perasaannya. Ia hanya memasang wajah datar dan tatapan yang Jimin tahu sebagai rasa bersalah dari seorang Kim Taehyung. "Belum ada kabar dari Jungkook mu?" Taehyung menggeleng. Tidak ada tanda-tanda yang bahkan sekecil biji kedelai pun muncul dari dalam ruang darurat sana. Semuanya sudah berlalu nyaris tiga jam dan boom- belum ada satupun Dokter yang keluar hanya untuk sekedar memberikan kabar mengenai Jungkook.
Jimin menatap atasannya itu dengan pandangan khawatir yang bercampur dengan kesedihan di dalamnya. Melingkarkan lengan kanan untuk merangkul bahu lrbar Taehyung yang terasa kaku layaknya sebuah batang pohon hidup. "Ingin ku belikan sesuatu?" Tidak ada jawaban dari yang bersangkutan. "Taehyung, ingin menitip sesuatu untuk makan malammu?" Sekali lagi pertanyaan menggaung dalam indra pendengaran Taehyung. "Tidak. Aku tidak bisa makan jika belum tahu bagaimana keadaan Jungkook di dalam sana, Park bodoh." Jimin memaklumi jawaban sedikit kasar yang Taehyung berikan. Jujur, Jimin hanya khawatir dengan keadaan Taehyung karena pria itu hanya memakan salad saat di dalam kabin pesawat dan itu pun sudah tujuh belas jam yang lalu. Otomatis perutnya kosong dan itu bisa menimbulkan gejala maag.
CRATT
Pintu ruangan darurat terbuka. Kedua kepala dengan surai berbeda warna menengok ke arah pintu darurat yang terbuka. Mereka berdua berdiri, menatap Profesor Han yang baru saja keluar dari emergency room. Raut wajah pria tua itu kelihatan luar biasa sedih. Hidungnya memerah dan ada jejak air mata di pipi, tanda bahwa sosok itu sempat menangis.
"Aku menyesal Tuan, tolong maafkan aku. . ."
Perasaannya tidak enak sama sekali,
"Apa maksudmu Profesor Han? Ada apa dengan Jungkook? Kenapa raut wajah mu sebegitu sedihnya? Apakah Jungkook selamat?" Taehyung membombardir pria tua itu dengan banyak pertanyaan. Profesor Han hanya terdiam disana dengan kedua tangan yang mencengkeram stetoskop dengan kuatnya hingga buku jarinya memutih. Dengan tergugu pria itu menjawab,
"Jungkook sudah ku anggap sebagai anakku sendiri. Aku menyesal sekali."
"PROFESOR! JANGAN BERTELE-TELE TOLONG!" Bentakan itu serasa petir yang menggelegar di balik awan cumolonimbus. Taehyung mengeraskan wajahnya. Amarah terlukis di wajah simetris tampannya. Jimin masih terdiam dengan wajah ditundukkan menatap lantai. Pemuda Park itu juga memikirkan bagaimana keadaan Yoongi yang sedang kritis saat ini juga.
"Maaf sekali lagi Tuan Kim, . . .——
Dengan berat hati Professor Han ingin menyampaikan mengenai keadaan Jungkook di dalam sana.
—— Maaf telah gagal menyelamatkan Jungkook, Tuan Kim. Aku pria tua bodoh. Menganggap Jungkook sebagai anakku tapi tidak bisa menyelamatkannya."
Dan Taehyung merasa dunianya runtuh seketika.
Karena,
Jungkook adalah dunianya, semesta dimana tempat dirinya bernaung. Jungkook adalah poros hidupnya. Entah sejak kapan pria itu menetapkan. Yang jelas,
Ia hancur.
Hancur se-hancur hancur nya manusia.Satu titik air turun dari pelupuk mata pria tegas itu.
Ia menangis.
Dan juga menyalahkan dirinya sendiri atas keterlambatan akan sesi penyelamatan Jungkook.
Pria itu akan menghukum dirinya sendiri atas kesalahan fatal yang sebenarnya bukan dia buat.
——————————————
Hola! Ak update! Maap ini agak angst :(
Lanjut?
Votement yang banyak, kay?00.00
Midnight update.
&
Special edition Yoongi birthday!♡Selamat membaca!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wolfie +taekook ( ✅ )
Fanfiction[ Written in Bahasa ── Buku Satu Selesai ] Taehyung, seorang pria kaya dengan posisi tinggi- bertemu dengan hybrid serigala cantik. Berencana ingin memiliki hybrid yang diberi nama Jungkook itu sebagai budak seks nya. Tapi semuanya seakan hilang beg...