Gorden disibak, mempersilahkan cahaya matahari untuk masuk guna menerangi ruangan yang gelap. Entitas cantik yang tertidur menelungkup masih sibuk menjelajah di alam mimpinya yang indah. Pemuda hybrid itu bahkan tidak sadar kalau pipinya diusap lembut oleh pasangannya. Indah sekali, seperti aphrodite. Kulitnya putih bersih seperti porselin, rambutnya seperti warna besi dan bibir tipisnya merah alami layaknya sebuah apel fuji.
Taehyung duduk di tepi ranjang, menatapi permaisurinya yang kelihatan lelah pasca kegiatan semalam. Lumayan menguras tenaga juga karena Jungkook tak kalah semangat dengan dirinya. Ia terkekeh kemudian menyibak helaian lebat milik Jungkook dan mengecup keningnya lembut.
'Hngg-. . .'
Lenguhnya pelan dan mata indah itu membuka perlahan, menampakkan sepasang iris cemerlang yang berhasil membius Taehyung diawal pertemuan. Bibir merah Jungkook melengkung, tersenyum dengan manisnya.
"Selamat pagi, Taehyung-ie." Ucapnya pelan. Kesadarannya belum kembali utuh karena terlalu lama berada di alam bawah sadar.
"Selamat pagi, Jungkook-ie." Balas Taehyung tak kalah lembutnya. Jemarinya bebas menjelajahi pipi gembil Jungkook, mengusap dengan penuh kehati-hatian seolah itu adalah lapisan es yang rapuh, yang bisa retak kalau salah pijak.
"Bagaimana tidurmu, sayang?" Tanya sang dominan begitu selesai mengecup pipi hybrid nya. Jungkook bangun dari posisi telungkupnya, memeluk Taehyung erat, mendusal tepat di lehernya dan mengecup singkat rahang tajam suaminya.
"Baik sekali. Semuanya berkat Taehyung-ie." Jawaban Jungkook langsung membuat Taehyung tersenyum. Keduanya saling menatap, tenggelam pada masing-masing iris mereka.
Mengingat awal pertemuan kembali, Jungkook memerah. Betapa kotor pertemuan pertamanya dengan Taehyung dahulu. Jungkook masih dapat mengingat jelas pertama kali bibir tebal Taehyung menjajah miliknya setelah berkenalan. Sedikit lancang untuk pertama, tapi ia menyukainya.
"Memikirkan apa, sweetpea?? Pipimu merah sekali." Goda Taehyung dengan jemari nya yang sibuk mencubiti pipi gembil istrinya.
"U-uh, aku tidak memikirkan aneh-aneh!" Sanggahnya malu-malu. Padahal, Jungkook masih mengingat jelas potongan-potongan adegan malam pertamanya.
"Hei, pipimu memerah lagi." Taehyung mengecup pipinya kemudian menatap irisnya intens. Demi apapun, Taehyung makin membuat pipinya memerah hingga dirasa ingin meledak. Duh, tatapan tajam Taehyung itu terlampau menggoda. Belum lagi surai acak-acakannya yang membuat pria itu makin seksi. Jungkook rela tidak beraktivitas seharian jika disuguhkan pemandangan indah begini.
"Taehyung-ie tampan- oops!" Jungkook langsung menutup mulutnya, malu karena ia kelepasan berbicara. Taehyung tertawa lepas seolah tanpa beban dan Jungkook bahagia secara tak langsung. Karena akhir-akhir ini, tepat menjelang pernikahannya, Taehyung kelihatan memiliki banyak beban. Pria yang sekarang resmi menjadi miliknya itu tidur tak teratur. Katanya, efek gugup menjelang hari pemberkatan.
"Aku memang tampan. Dan ini semua sudah menjadi milikmu, Jungkook-ie." Kecupan sedikit lama Jungkook terrima, menyisakan seberkas rasa hangat di permukaan bibirnya. Ia balas mengusap pipi tirus Taehyung kemudian memberi balasan berupa kecupan singkat di pucuk hidung suaminya.
"Iya, ini sudah menjadi milikku."
"Dan kau juga milkku, Jungkook. Selamanya milikku."
Kemudian mereka saling memeluk erat tanpa ada satupun pengahalang yang membatasi. Selimut yang Jungkook pakai bahkan sudah entah berada dimana. Hybrid itu duduk diatas pangkuan Taehyung, melekat erat seolah pasangannya akan pergi.
"Sayang. . ?"
"Hngg- kenapa um-?" Taehyung sedang menahan mati-matian agar tak kembali mengukung Jungkook dalam gairahnya. Jungkook terlampau lembut dan rasanya tidak sanggup untuk melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wolfie +taekook ( ✅ )
Fiksi Penggemar[ Written in Bahasa ── Buku Satu Selesai ] Taehyung, seorang pria kaya dengan posisi tinggi- bertemu dengan hybrid serigala cantik. Berencana ingin memiliki hybrid yang diberi nama Jungkook itu sebagai budak seks nya. Tapi semuanya seakan hilang beg...