Blitz kamera, background klasik dan sibuknya para pegawai rumah 'Aphro' membenarkan wardrobe kedua anak adam serta mak up artist menjadi pengisi pada pertengahan minggu ini. Terhitung sudah dua minggu berlalu pasca kunjungan Taehyung ke tempat Mrs. Kang dan tiga minggu menuju acara inti dimulai.
Yoongi menatap dua orang yang saling melempar senyum dengan bahagia. Akhirnya setelah sekian lama mereka bersatu. Bersatu dalam ikatan yang abadi dan legal di mata agama maupun negara. Ia tak hentinya tersenyum melihat Jungkook yang bahagia dan senyuman berharga seorang keturunan Kim. Karena selama ini hanya Jungkook lah yang mampu membuat Taehyung tersenyum lebar sekaligus hancur dalam sekejap. Jungkook adalah pemicu kebahagiaan seorang Kim Taehyung yang dikenal manusia berhati dingin.
"Setelah acara Taehyung dan Jungkook selesai, mari kita mempersiapkan pernikahan kita pula, Yoongi." Bisik Jimin sembari memeluk pinggangnya dari belakang. Yoongi tersenyum kemudian menolehkan wajahnya untuk mengecup pipi tirus Park Jimin sedikit lebih lama dibanding biasanya.
"Apa kau benar-benar ingin mengikatku selamanya, Park?" Tanya Yoongi seolah ingin memberikan test kepada Jimin. Hal itu tentu saja dijawab dengan anggukan cepat oleh pria dua puluh lima tahun itu. "Tentu saja aku ingin mengikatmu. Kau tidak iri melihat Jungkook sudah diikat terlebih dahulu oleh Taehyung?"
Pertanyaan Jimin seolah tepat mengenai hati nya. Ingin bilang iri, jelas sekali Yoongi iri. Tapi rasanya ia tak punya hak untuk iri dengan Jungkook. Toh, Yoongi merasa kalau berpacaran dengan Jimin saja sudah cukup. Tapi begitu ikut berpartisipasi menyiapkan acara besar pernikahan Jungkook, Yoongi tak munafik ingin pula merasakannya. Tapi rasanya mustahil karena Jimin tak ingin mengikat dirinya selamanya.
"Jimin-ah, apa yang tadi kau serius- maksudku pernyataanmu soal pernikahan itu uhm- . . .?" Ucapnya tertunduk dengan jemari yang sibuk memilini ujung bajunya.
"Lihat wajahku, manis." Yoongi mengangkat wajahnya, menatap wajah Jimin lekat-lekat. Ia sama sekali tak menemukan kata main-main dalam wajah seorang Park Jimin yang terkenal playboy kelas kakap.
Ia tak sedang bermimpi, kan?
"Adakah raut main-main ingin me-legalkan mu?" Yoongi menggeleng dan kembali menunduk. Entah kenapa sekarang diringa meragu akan pernyataan Jimin. Setahu Yoongi dari Taehyung dan pengalamannya selama berpacaran dengan pemuda bermarga Park itu, Jimin bukanlah orang yang bisa diatur dan terikat. Pria itu masih menginginkan kebebasan mutlak meski usianya udah memasuki dua puluh lima.
"Kalau kau masih meragu dengan pernyataanku, aku akan menunggu sampai kau tak meragu lagi. Jangan lama-lama, karena aku tak suka menunggunya." Hal itu menjadi sebuah ultimatum bagi Yoongi. Berarti dalam beberapa minggu atau bulan ia harus memberi kejelasan pada Jimin.
'HEI- LOVE BIRD, SUDAH PACARANNYA?'
Tak usah tanya lagi suara berat siapa yang menggaung di ruangan besar itu. Siapa lagi kalau bukan Taehyung?
Cih, love bird katanya?
Padahal tuannya itu lah yang love bird, kemana mana pasti selalu berdua dengan Jungkook. Tuannya itu mendadak berubah menjadi orang super clingy dan hobinya mengikuti Jungkook bahkan sampai ke dapur."Seperti kau tidak love bird saja, Tuan Kim." Yoongi membalas dengan nada sinis nya dan Taehyung hanya menyengir seperti orang gila yang kelewat bahagia. Jimin beralih mengecup hybrid kucing nya dan pergi menghampiri Taehyung.
"YOONGI HYUNGGGG!!"
Oh, si serigala kecil Jungkook.
Manis sekali dia dengan kemeja cokelat bergaris dan celana kain hitam nya.
Soft sekali.
Ia harus mengacungkan jempol pada Mrs. Kang karena baju rancangan ini sungguh bagus dipakai Jungkookie nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wolfie +taekook ( ✅ )
Fanfic[ Written in Bahasa ── Buku Satu Selesai ] Taehyung, seorang pria kaya dengan posisi tinggi- bertemu dengan hybrid serigala cantik. Berencana ingin memiliki hybrid yang diberi nama Jungkook itu sebagai budak seks nya. Tapi semuanya seakan hilang beg...