Picnic

29.6K 3.3K 20
                                    

Taehyung terkekeh— pandangannya terus mengamati sosok lincah yang sibuk menyiapkan peralatan piknik. Jungkooknya itu cepat beradaptasi dengan lingkungan baru— sesuai dengan Profesor Han katakan.

Senyuman secerah matahari pagi terbentuk di wajah hybridnya— terlihat berkali kali manis sekaligus menggemaskan.

Pemuda manis itu sibuk menata roti, selai strawberry serta beberapa buah buahan favorit— kebanyakan adalah jenis berries yang menjadi kesukaannya. Ia memasukkan semua itu ke dalam keranjang kayu dan melipat alas berupa kain yang nanti akan digunakan untuk duduk.

"Tuan, ayo kita siap siap!" Ujar Jungkook dengan nada senang— merangsak memeluk tuannya erat seolah tak ingin melepas.

"Bagaimana bisa siap siap kalau kau memeluk erat seperti ini, hm?" Sahut Taehyung. Pria dengan marga Kim itu mencubit gemas pipi gembilnya, membuat ranum merekahnya mengerucut kesal.

"Mau mandi bersama?" Celetuk Taehyung. Matanya memandang hybrid mungil itu dengan tatapan menggebu—ingin mendominasi.

Sungguh tawaran yang menggiurkan. Dan Jungkook hanya bisa mengangguk saja. Karena yah— dia kan properti mutlak tuannya. Jadi menuruti saja lah pada akhirnya.

——

Embun pagi yang dingin terasa basah ketika menyentuh kulit. Matahari mengintip malu malu di sela langit berawan. Angin pagi yang sejuk menerpa wajah manik bak gulali dari entitas di bawah pohon oak tua.

Udara sejuk terasa menyenangkan ketika terhirup masuk ke dalam respirasi. Tangannya mengambil sepotong pie berisi selai blueberry— menatap seolah pie itu berharga baginya. Usakan gemas di kepala ia terima dari sang tuan dengan iringan kikikan manis. Telinga kecil itu bergidik karena merasa geli terus terus di elus.

"Senang dengan semua ini?" Ucap Taehyung sembari menuangkan wine putih ke dalam gelas kristal. Pandangannya terfokus pada hybrid manis yang kini sibuk memakan pienya dengan berantakan. Dan pemuda hybrid itu hanya menjawabnya dengan anggukan menggemaskan.

Ekor abunya bergerak senang—memajukan tubuhnya lalu memeluk sang tuan, meringkuk sambil mengusalkan kepalanya manja. Kekehan dalam keluar dari bilah bibir tebal Taehyung.

"Profesor Han merindukanmu omong omong. Kemarin kami sempat bertemu sebentar."

"Aku juga merindukan Profesor Han, tuan. Bisakah kita bermain kesana?" Matanya membola menatap tuannya. Taehyung mengangguk mengiyakan. Lantas mengecup ranum semerah ceri itu dengan lembut.

"Jika pekerjaan sudah selesai, kita bisa menemui Profesor Han— wolfie."

"Tuan, apa aku cantik?" Jungkook bertanya sembari membenarkan rambut abu nya yang terusak oleh angin pagi.

"Tentu saja little wolfie kook cantik. Kalau tidak, mana bisa ikut denganku."

"Apa yang sejenisku dulu juga cantik, tuan?"

"Tidak lebih cantik darimu,—" Bibirnya dikecup kembali— mengalungkan tangannya untuk merengkuh erat leher sang tuan. Mendaratkan kecupan berkali kali di bibir tebal yang tanpa sadar menjadi favoritnya. Terkesan romantis sekali, apalagi dilakukan di bawah pohon oak tua dengan iringan cicit burung gereja.

——

Sesuai janji ku, bakal up ketika sudah sampai 1K votes. Ah terimakasih atas apresiasi kalian ya sama book ini— tanpa kalian, w dan semua karya hanya remahan rengginang favorit papa ;-;;

Jadwal up seminggu sekali mulai sekarang yeay!! ^^

Little Wolfie +taekook ( ✅ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang