Taehyung terkekeh pelan begitu melihat bagaimana serigala kecilnya memakan gulungan manis berwarna biru— imut sekali. Apalagi dengan serbuk gulanya yang menempel di sekitar sisi kanan kiri bibirnya. Terkadang Jungkook suka menggerutu kesal begitu tangannya lengket karena ulahnya sendiri.
"Makan seperti anak kecil hm—" Ujar Taehyung sembari mengusap bibir tipis Jungkook yang penuh serbuk gula dengan ibu jarinya. Dan respon yang diberikan Jungkook hanya memberenggut kesal. "Jangan cemberut begitu. Makin terlihat imut kan." Pipinya telak memerah begitu sang Tuan memberi pujian manisnya. Segera Jungkook membalikkan wajahnya yang memerah manis dan Taehyung terkekeh— mengusak gemas helai halus milik hybridnya.
Tadi setelah bercumbu manis di dalam tabung besar itu, Jungkooknya merengek meminta sesuatu yang manis. Jadilah ketika mereka turun dari ferris wheel, Taehyung membawa Jungkook mencari makanan manis. Kebetulan sekali tak jauh dari tempat mereka berdiri ada booth yang menjual berbagai makanan manis.
"Sehabis ini mau kemana?" Taehyung bertanya sembari menggenggam dan membelai punggung tangannya lembut. "eum— kesana ya Tuan, bolehkah?" Jungkook menunjuk ke arah wahana komedi putar besar di tengah sambil memasang mata besarnya.
Oh— kalau sudah begini mana tega tidak mengiyakan, iya tidak?
Jadilah Taehyung menjawabnya dengan anggukkan pelan. Jungkooknya berteriak senang. Ekornya yang sedikit keluar dari celananya tampak bergoyang senang. "Ayo sayang, kita kesana." Ajakannya dibarengi dengan senyuman tipis. Makin terlihat tampan di mata hybrid manisnya.
Jungkook tersenyum hangat, lantas ia memeluk lengan kokoh sang Tuan dengan manja. Dan itu kembali membuat Taehyung terkekeh. "Manja sekali ya, bayi serigalaku satu ini."
Pipi gembil Jungkook total memerah karena panggilan sang Tuan. "Tapi Tuan, aku bukan bayi!" Kesal Jungkook sambil menghentakkan kedua kakinya. "Kau tetap bayi serigala kecil yang menggemaskan bagiku, sayang."
Taehyung suka jika memandang wajah memerah hybridnya— terkesan manis tak membosankan seperti yang lalu. Langkah mereka berhenti tepat di dekat komedi putar. Jungkooknya memandang takjub seolah benda itu sebuah hal yang paling menakjubkan yang pernah dilihatnya selama ini. Memang sih— ini pertama kali ia melihat benda berputar setelah sebelumnya ia melihatnya di televisi.
"Ayo naik itu, Tuan!" Ucapnya semangat. Terlihat sangat excited sekali. Jadilah Taehyung membantu Jungkook untuk naik ke atas dengan cara mengamit tangan yang lebih mungil ke dalam genggaman hangatnya. "Tuan tidak ikut hng?" Jungkook menatap dengan ekspresi sedihnya. Taehyung menangkap maksud hybridnya— menyuruh dirinya naik ke atas benda yang suka berputar itu?
Oh tidak.
Jelas tidak ingin.
Taehyung masih mengingat jelas ketika terakhir kali menaiki wahana sialan itu.
Dirinya terlempar. Tulang rusuknya sempat patah dan memar di bagian kaki serta luka di kepalanya.
Sekarang Jungkook ingin dirinya menaiki wahana itu?
Gila,
Taehyung tak mau mengulang kembali kejadian buruk itu.
"eung— Tuan tidak mau?" Mata indah hybridnya mulai berkaca kaca. Ah— jika begini mana tega ia tidak mengiyakan ajakan untuk naik ke wahana itu. "Ayo sayang, kita naik." Taehyung menghembuskan nafasnya. Lantas ikut naik ke atas wahana besar itu.
Jungkook menjerit kegirangan ketika menemukan tempat duduk berbentuk labu kuning besar. "Tuan, sini duduk disebelahku.." Jungkook menepuk nepuk space kosong disebelahnya— menyuruh Taehyung yang masih terdiam bersandar di salah satu pilar besi kecil sambil melipat santai.
Taehyung sudah berdoa,
Semoga saja dirinya tak berteriak konyol saat dating hari ini.
Jika begitu, besoknya mungkin ia akan resign saja sebagai pemimpin perusahaan.
——
Tahu apa yang terjadi setelah wahana brengsek itu berhenti?
Taehyung memuntahkan semua makanannya di toilet terdekat.
Bodoh sekali.
Untung saja ia tak meninggalkan Jungkook disana. Bisa hilang nanti hybrid manisnya itu.
"Tuan, tidak apa apa?" Tanya Jungkook khawatir. Tangannya saling terkait dan pandangannya terlihat sedih. Taehyung mengangguk sembari berdiri menyender pada dinding abu abu toilet.
Bajingan.
Kenapa pula harus begini? Rasanya ingin marah saja.
Image cool nya yang berusaha dibangun total hilang. Datingnya kacau.
Yah tidak kacau juga sih— cuma sedikit terganggu berkat muntahan brengsek nya.
"Sekarang pulang saja ya, Tuan? Aku takut Tuan sakit jika begini," Jungkook memeluk lengan Taehyung— berusaha membawa tubuh yang sedikit lebih besar darinya.
Sudahlah.
Taehyung total kesal hari ini.
Dating perdananya dengan Jungkook dianggap gagal.
Bajingan sialan.
Taehyung bersumpah tidak akan kembali menaiki wahana brengsek itu ketika dating.
Padahal hari ini dianggapnya sebagai hari terpenting dalam hidupnya, ternyata—
Begini.
Besok besok ia akan mengingatkan bawahannya untuk membuang wahana brengsek itu ke tukang besi tua saja biar Jungkook tidak meliriknya lagi. Hybridnya itu tipe yang penasaran akan benda yang baru ditemuinya secara nyata setelah sebelumnya melihat di televisi.
Tapi tetap saja, Jungkook kadang tidak mengerti bahasa tubuhnya tadi.
Begitulah jika mempunyai hybrid sepolos kertas,
Tak bisa paham terkadang.
Tapi tidak apa apa,
Toh juga sebagaimana pun Jungkook dengan ketidakpahamannya, ia juga akan tetap cinta kok.
——
Awalnya manis, endingnya gue baca sampe ngakak total.
Maklum doi suka malu maluin gitu. Tapi gapapa, Jungkook masih cinta mati kok.
And then, yea— gue kecewa pas liat posisi bangtan di MAMA.
Gila, telak banget kalahnya ratusan ribu vote gitu. Padahal ya kemaren dah bagus ada di posisi 1.
But its okayy— rasa kecewa gue terganti sama bangtan yang bakal di undang ke AMA (America Music Award). Im so proud sama bangtan huhuhu,
Sekian, terima cek dan tas gucci♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wolfie +taekook ( ✅ )
Fanfiction[ Written in Bahasa ── Buku Satu Selesai ] Taehyung, seorang pria kaya dengan posisi tinggi- bertemu dengan hybrid serigala cantik. Berencana ingin memiliki hybrid yang diberi nama Jungkook itu sebagai budak seks nya. Tapi semuanya seakan hilang beg...