Keduanya sibuk berkejaran di dalam apartemen- tawa bahagia secerah mentari dari pemuda manis dengan kemeja baby blue nya telak membuat mood Taehyung naik. Tadi saat bangun tidur memang mood nya hancur total begitu dapat telepon dari sekretarisnya soal penyelewengan dana proyek barunya.
Tapi sekarang sudah benar benar membaik. Semuanya karena melihat senyuman manis bak gulali milik serigala kecilnya dan juga tadi diberi kecupan kecupan kecil penyemangat.
"Ahahaha, tuan jangan-hihihi itu geli- ahahaha."
Menggelitiki Jungkook sekarang merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan jika pemuda itu melakukan kesalahan. Taehyung suka- sangat suka jika begini. Beban yang tadi terasa berat di bahunya kini lenyap begitu saja entah kemana.
"Berikan kecupan dulu baru tidak menggelitiki lagi-
CUP
Bibirnya dikecup sekali.
CUP
CUP
Kedua pipi tirusnya dikecup lagi.
CUP
Hidungnya yang dikecup terakhir.
"Janji berhenti ya tuan jangan menggelitikiku lagi?" Jungkook mengulurkan jemari kelingking kecilnya ke hadapan Taehyung dengan iringan senyum. "Janji, sayang." Dibalas dengan Taehyung yang mengikat kelingking nya serta kecupan hangat di kening.
"Bersiaplah, kita akan pergi." Mata bulat hybridnya menyiratkan pandangan bertanya begitu sang tuan menyelesaikan kalimatnya. "Pergi kemana, tuan?" Jungkook memiringkan kepalanya sambil menaruh telunjuk depan bibir.
Sial, imut sekali.
"Rahasia, sayang. Ini kan hadiahmu. Ingin melihat dunia luar kan?" Elusan lembut Taehyung berikan di kepala Jungkook. "Pergi keluar? Aku mau tuan." Jungkook memeluk erat tubuh tegap pria yang kini dianggap sebagai seseorang yang disayangi setelah Professor Han.
"Pakai bawahan saja dan juga ganti kemejamu dengan sweater putih di lemari." Tepukan pelan dikepala sebelum Jungkooknya berlari dengan teriakan senang mengiringi.
'Bagaimana bisa tidak menyukainya?'
--
Sunggu tempat yang ramai dengan suara berisik dari orang orang berbincang bincang. Itu yang terdengar di telinga segitiga kecilnya. Matanya ditutup oleh kain berwarna hitam dan sebelah tangan kanannya digenggam erat oleh Taehyung.
Sempat merasa ketakutan karena ini pertama kalinya berada di tempat ramai selain saat dirinya berada di laboratorium sana. Elusan lembut terasa di punggung tangannya membuat rasa takutnya sedikit berukurang.
"Ini dimana tuan? Mengapa disini terdengar sangat riuh?" Jungkook terlihat bingung dan Taehyung hanya tertawa sembari mengacak gemas rambut berponi nya. "Ayo jalan, wolfie. Tenang saja aku ada disampingmu." Pipi nya telak memerah entah karena apa.
Mereka melangkah tapak demi tapak menyusuri tanah berlapis beton keras. Bunyi tawa anak anak yang ceria, suara jeritan senang orang dewasa seakan menjadi nada yang masuk ke telinga Jungkook.
"Buka sekarang? Atau nanti saja kalau sudah naik?" Dua pilihan cukup berat bagi Jungkook. Dan ia harus memilih sekarang, "Buka disini saja bolehkah tuan?" Ucap nya pelan karena takut tuannya marah. Taehyung tersenyum dan membuka kedua ikatan kain hitam di belakang kepala Jungkooknya.
Mata serigala kecilnya membulat lucu begitu melihat benda besar di depannya. Satu tangannya menutup mulut kecil yang masih membuka lebar karena terkejut.
Ferris Wheel-
Benda besar dengan tabung besar yang tergantung di besi lingakaran besar ini seperti yang pernah dilihatnya ketika menonton tv di kamar sang tuan.
"T-tuan, i-ini yang seperti kulihat di tv-
-Ayo masuk sekarang." Taehyung memeluk bahu Jungkooknya- membawa menuju salah satu kapsul yang sudah terbuka.
"Silahkan masuk Tuan Kim, kami sudah menyiapkan pesanan anda di dalam." Ucap seorang lelaki paruh baya di sisi kapsul dengan senyum bijaknya. "Terimakasih. Ini tip untuk mu karena sudah melayani ku dengan baik." Senyuman sehangat mentari terukir jelas di bibir tebal Taehyung bersamaan dengan pemberian cek senilai seratus ribu won pada pria paruh baya tadi.
Pria itu membungkuk berkali kali dengan mulut yang terus terusan mengucap kata 'terimakasih, tuan'. Ia tahu jelas bagaimana tuannya selama ini. Seseorang yang dingin, tegas dan sedikit kasar serta jarang mengeluarkan kata apalagi senyuman, tetapi tuannya itu selalu berhasil dalam pekerjaan. Tetapi kejadian barusan tadi cukup membuatnya terkejut melihat perubahan yang cukup signifikan.
Dekorasi simple dalam kapsul mampu membuat Jungkook terkagum kagum. Terlebih lagi ada beberapa balon berwarna warni yang membuatnya terkikik gembira.
"Sini duduk, wolfie. Aku ingin berbicara sesuatu."
Jadilah mereka duduk bersisian di bangku besi berlapis kain perca cokelat itu. Pinggang rampingnya dipeluk dengan erat, hembusan nafas hangat menerpa bagian sisi kepalanya.
"Jungkookie-"
Suara sedalam palung itu mampu membuat atensinya langsung beralih. Kedua mata mereka bersitatap lembut. Taehyung menahan tawanya begitu melihat pipi gembil Jungkook bersemu kemerahan karena malu. Pria bermarga Kim tak ingin momentnya gagal hanya karena letupan tawa keras menyelingi.
Kali ini jujur- Taehyung ingin serius. Serius dalam artian tidak akan mengulangi perkataannya lagi."-Mau jadi milikku?- Selamanya?"
Jungkook mengerinyitkan dahinya bingung. Bukankah ia memang milik tuannya?
"Tapi tuan- aku kan memang milikmu." Matanya mengerjap polos.
Bukan begitu maksudnya.
Ah, inilah jika memiliki hybrid yang kelewat polos.
Sekarang Taehyung serasa ingin menenggelamkan diri di sungai saja kalau begini.
"Maksudku, jadi milikku selamanya- dengan artian tinggal bersamaku dan menjadi satu satunya yang menghabiskan hidup bersama."
Tahu jawabannya,
"Aku mau, tuan."
Dua kata satu kalimat mampu membuat senyim rectangle Taehyung merekah sebelum bibir mereka bertaut dan saling mengulum lembut satu sama lain di dalam kapsul.
Kebetulan sekali kapsul mereka berhenti di tempat paling atas lingkaran besar baja itu. Saling bercumbu di bawah langit biru yang cerah merupakan satu hal yang akan tersimpan di dalam long-term-memory keduanya.
Decap saliva terdengar jelas dalam kecupan intim mereka. Saling berpelukan erat satu sama lain seolah takut salah satu diantara mereka pergi. Mereka hanya terfokus pada cumbuan manis tanpa mempedulikan bahwa kapsul yang mereka naiki bergerak turun. Dunia terasa hanya milik mereka berdua saja saat ini- melupakan bahwa masih ada orang lain yang meneriakkan kata kata romantis dari kapsul seberang.
'Memilikimu merupakan salah satu keberuntungan dalam hidup, jadi- mari kita hidup bersama selamanya Jungkookie-'
--
Hayo mau end apa nda?
Sumpah w melted ngetik part ini- ngebayangin Jungkook dilamar sama Taehyung di dalem kapsul ferris wheel itu- AAAAAAAAAAA!
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wolfie +taekook ( ✅ )
Fiksi Penggemar[ Written in Bahasa ── Buku Satu Selesai ] Taehyung, seorang pria kaya dengan posisi tinggi- bertemu dengan hybrid serigala cantik. Berencana ingin memiliki hybrid yang diberi nama Jungkook itu sebagai budak seks nya. Tapi semuanya seakan hilang beg...