Lana memasuki gedung kantor perusahaan milik papanya. Ia tersenyum dan membalas sapaan beberapa karyawan di sana. Baju kemeja ungu lilac yang terlihat lembut dan feminim dipadu rok pendek selutut yang terlihat sopan dengan rambut hitamnya yang dibentuk messy hair dan make up natural yang membuatnya terlihat lebih cantik alami. Sepatu hak tinggi warna hitamnya dan tas kecil warna krem yang ditentengnya menyempurnakan penampilannya dan membuat kaum adam melirik penuh minat ke arahnya. Ia tak mempedulikan tatapan orang-orang yang membuatnya merasa tak nyaman dan terus berjalan menuju lift. Tak lama, ia sampai di mana lantai yang menunjukkan ruangan papanya. Ia terus berjalan sampai ke ruangan papanya. Ia membuka pintu ruangan yang tidak dikunci dan mendapati papa dan kakaknya ada di sana berdua sudah menunggu kedatangannya. Ia tersenyum lebar dan menghampiri mereka.
"Maaf, Kak, Pa. Biasa, di jalan kecegat macet. Jadi agak telat dikit." Alistair dan Pascal mengangguk.
"Oke. Karena Lana sudah datang, Papa ingin menyampaikan suatu hal untuk kalian. Lana kebetulan sudah menyelesaikan kuliahnya dan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di kantor ini." Lana dan Pascal diam menunggu kelanjutan dari kata-kata papa mereka.
"Papa ingin merekrut kamu untuk menjadi sekretarisnya Pascal. Sesuai dengan keluhan kamu yang merasa tidak nyaman dengan sekretaris kamu yang dulu dan meminta Papa untuk memberhentikannya, maka dari itu, lebih baik Papa yang menjadikan Lana sebagai sekretarismu." jelasnya sambil menatap Pascal. Lelaki tampan berwajah blaster itu hanya mengangguk. Lana tertawa.
"Kakak gak tahan ya disuguhin terus pemandangan indah sama sekretaris itu? Mestinya Kakak seneng tiap hari dapet tontonan gratis, hahaha...." Pascal mendengus. Lana tahu sebab kakaknya memecat sekretarisnya itu karena wanita itu selalu gencar untuk menggodanya. Ia sempat terkejut saat tahu dari mamanya kalau wanita sekretaris kakaknya itu sampai nekat menelanjangi dirinya sendiri di ruangannya karena godaannya tak ditanggapi oleh Pascal. Ia bersyukur, untung saja iman kakaknya masih kuat dan menjunjung tinggi harga diri perempuan mengingat akan mamanya, dirinya, dan Jeana, dan memutuskan untuk mengusir wanita itu dari ruangannya. Hari itu juga, Pascal langsung menemui papanya untuk memecat wanita itu sebagai sekretarisnya.
"Kakak sih terlalu ganteng jadi cowok. Mereka frustasi Kakak kacangin terus, jadinya nekat." ucapnya sambil tertawa. Alistair menatap putrinya. Pascal hanya cuek saja. ia sudah biasa dengan godaan adiknya.
"Sudah! Kamu bersedia kan menjadi sekretaris kakakmu?" Lana mengangguk.
"Siap, Pa! Lana akan menjadi bodyguard Kakak supaya medusa-medusa itu gak berani godain kakakku yang super ganteng ini. Iya kan, Kak?" tanyanya sambil menatap Pascal. Lelaki itu hanya mengangguk. Lana menggelengkan kepalanya. Kakaknya sangat dingin dan cuek dengan perempuan. Tapi, kakaknya adalah sosok lelaki yang sangat menyayangi keluarganya, terutama mamanya, dirinya, dan Jeana.
"Kalian boleh keluar dan ajak Lana ke ruanganmu." Lana dan Pascal mengangguk. Mereka beranjak dari duduknya dan berpamitan untuk keluar dari ruangan Alistair.
***
Drrtt ... drrttt ....
Lana menghela nafasnya saat melihat nama yang tertera di ponselnya. Ia menghembuskan nafas kasar. Ia begitu jengah melihatnya. Akhirnya, ia mengangkat telponnya.
"Halo? Ada apa lagi sih, Bar? Aku lagi nyetir." sapanya kesal sambil pandangannya tetap fokus ke depan dengan tangan memegang kemudi stir.
"Kamu ke mana aja? Aku manggil dari tadi gak diangkat-angkat. Kamu sedang bersama lelaki lain, 'kan?" Lana memutar bola matanya malas. Tuduhan yang sangat dibencinya.
"Kamu gak denger aku bilang apa tadi pagi? Aku datang ke kantor papaku untuk memenuhi panggilan beliau untuk menjadi sekretaris baru kakakku." jelasnya dengan emosi yang mulai tersulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second
Romance(CERITA INI SUDAH TERBIT DI EBOOk. SILAKAN CEK DAN DOWNLOAD DI PLAYSTORE) Duren? Satu kalimat yang membuat Lana ingin tertawa mendengarnya. Kesan pertama saat ia pertama melihat seorang lelaki yang berstatus duda yang juga merupakan tetangganya. Tap...