CH 10 - Kancing Kedua

2.1K 267 62
                                    

____

Tampak segerombol orang sedang berkumpul disalah satu sudut cafe bar. Siapa lagi kalau bukan Krist dan kawan – kawan sesama artisnya dan beberapa orang crew. Tampak mereka tengah bermain truth or dare dimana ada sebuah botol yang diputar memutar hingga berhenti menunjuk salah satu pemain. Aturan permainan yang harus membuat si pemain yang ditunjuk botol tersebut memilih menjawab pertanyaan (truth) atau memilih tantangan (dare).

Seperti sekarang ini botol berhenti tepat menunjuk kearah Krist, seketika teman lainnya bersorak. Krist menelan ludahnya gugup.

"Jadi kau pilih truth or dare?" Tanya Off.

"Truth" Pilih Krist. Ia tidak ingin bernasib sama dengan Off sebelumnya dengan memilih dare dan disuruh berjoget seksi ala penari striptise. Itu menggelikan bagi Krist.

"Baiklah aku yang akan bertanya, Krist apakah kau memiliki orang spesial? Kekasih mungkin?" Tanya Cherreen.

"Euummm...itu...a-aku..tidak memiliki kekasih." Jawab Krist.

"Au, benarkah Ai'Krist?" Tanya Kang penuh selidik.

Krist mengangguk mantap agar teman – temannya tak curiga.

"Lalu siapa teman yang tinggal satu atap denganmu itu? Namanya Singto kalau tidak salah" Tanya Gun.

"P'Singto hanya teman dekat dan jangan bilang jika kalian berfikir dia kekasihku?" Selidik Krist.

"Dia selalu menjemputmu, jadi kami curiga hahaha" Celetuk Phurin.

Krist memutar bola matanya tampak lelah dengan teman – temannya ini.

"Aku masih normal asal kalian tau saja. Sudah sudah kita lanjutkan permainannya" Sungut Krist.

Mereka pun kembali bermain, beberapa putaran dan setelah itu botol tersebut berhenti lagi menunjuk Krist. Ia mendengus melirik sebal pada botol itu. kali ini ia tidak memilih truth karena akan bahaya jika mereka bertanya yang tidak – tidak.

"Aku memilih dare" Kata Krist.

"Baiklah kalau begitu kami tidak memintamu aneh – aneh tapi bisakah kau menghabiskan ini?" Pinta Kang.

Krist membulatkan matanya ketika Kang menyodorkan satu botol vodka. Minuman dengan kadar alkohol yang tinggi. Sedangkan dirinya, ia tidak pernah meminum minuman seperti ini karena tubuhnya tidak toleran dengan minuman seperti itu.

"Mmm...apa aku harus minum satu botol?" Tanya Krist dengan tatapan tak percaya.

"Tidak, tapi karena disini ada 13 orang jadi kau harus minum sebanyak 13 shoot bagaimana?" Ujar Off.

"Au, P' itu kan hampir satu botol!" Krist menatap tak percaya pada rekannya ini. "Bagiman kalau tantangannya ganti yang lain?" Tawar Krist.

"Yang lain ya...mmm, bertelanjang dada dan menari bagaimana?" Usul Phurin.

"Kalian gila? Tidak. Aku tidak mau!" Tolak Krist sembari mengibaskan tangannya.

"Ya sekarang pilih saja, minum vodka 13 shoot atau menari dengan topless" Desak Kang.

Krist bingung, ia terjebak dengan pilihannya sendiri. Ini benar – benar tidak ada yang menguntungkan dirinya. Jika ia mabuk, pasti Singto marah besar padanya. Tapi ia juga tidak mau menari dengan keadaan topless, itu memalukan dan pastinya temannya merekamnya. Lebih parahnya lagi dijadikan instastory. Tidak, tidak, Krist tidak mau mempermalukan dirinya sendiri. Tapi jika dia minum dan mabuk lalu meracau tak jelas itu juga memalukan. Sungguh ini pilihan yang sama sekali tidak bisa dipilih.

In Between [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang