Keesokan harinya, Krist terbangun. Ia sadar jika kini tubuhnya masih diatas Singto terlebih lagi tautan tubuh bagian bawah mereka masih belum terlepas. Krist tersenyum mengingat kegiatan panas mereka semalam. Sudah lama mereka tidak melakukannya. Itu karena Krist yang terlalu sibuk hingga dia lelah jadi tidak mungkin melakukannya.
Krist memiringkan kepalanya dan menempelkannya didada Singto. tersengar suara detakan jantung Singto yang berirama dengan teratur disana. Krist memejamkan matanya menikmati alunan detakan yang menenangkan tersebut.
Tak lama kemudian, Singto terbangun dengan nafas yang berat. Bagaimana tidak berat jika diatasnya ada Krist yang memeluknya dengan erat dengan meletakkan kepalanya didadanya. Perlahan Singto membuka matanya ia sedikit menggerakkan badannya. Merasa ada pergerakan, Krist menyudahi acara mari mendengar detakan jantung Singto, ia menatap lekat kearah tunangannya tersebuut.
"Morning honey.." Ucap Krist dengan senyum lebarnya.
"Morning.." Balas Singto dengan suara khas orang bangun tidur.
Cup..
Krist mencium sekilas bibir tipis Singto.
"Morning kiss.." Ujarnya.
Singto tertawa lirih. Ia mencolek ujung hidung bangir Krist.
"Kau tau Krist, aku merindukan saat - saat seperti ini.."
"Aku juga, maafkan aku yang terlalu sibuk dan mengabaikanmu"
Singto melingkarkan tangannya memeluk tubuh padat Krist. Sedangkan Krist kembali meletakkan kepalanya didada bidang Singto.
"Hari ini kita mau kemana lagi?" Tanya Singto.
Krist menggeleng lalu mengangkat kepalanya lagi menatap Singto.
"Aku tidak ingin kemana - mana. Cukup bersamamu disini" Jawab Krist.
"Kita harus berbelanja kebutuhan kita, bahan makanan di kulkas sudah habis. Jadi hari ini kita belanja bersama. Oke?" Krist mengangguk mengiyakan. "Sekarang, bangun dulu mandi dan bersiap. Kita sarapan diluar saja" Ujar Singto.
"Mau mandi bersama?" Tawar Krist.
"Aduh...bagaimana yaa? Jika mandi bersamamu itu nanti lama. Aku lelah jadi Iya deh ayo.." Jawab Singto dengan ekspresi seolah - olah tidak menginginkannya.
Krist mencubit lengan Singto. Pagi - pagi sudah menggodanya. Akhirnya tanpa melepas tautan mereka, Singto menggendong Krist bak koala menuju kamar mandi.
_____
Setelah mandi dan sarapan, kini Singto dan Krist berada di sebuah supermarket yang terletak tak jauh dari kawasan apartemen mereka. Singto mendorong troli sedangkan Krist yang memilah dan memilih bahan - bahan yang hendak mereka beli.
Singto tersenyum ketika melihat Krist yang tengah bingung memilih sabun deterjen mana yang akan mereka beli. Krist menimang nimang dengan melihat kemasan kedua sabun deterjen yang ia pegang.
"P'Sing pilih mana, deterjen bubuk apa cair?" Tanya Krist.
"Yang colek ada gak?" Tanya balik Singto.
"Kok colek sih..." Protes Krist.
"Iya biar bisa colekin kamu" Goda Singto.
"Bodo amat!" Sungut Krist sembari meletakkan sabun deterjen cair yang dipilihnya dengan kasar kedalam troli.
Bukannya tersipu dengan gombalan Singto, Krist malah menunjukkan wajah merengutnya dan menatap Singto kesal. Krist tak habis pikir gombalan Singto benar - benar receh. Singto tertawa melihat wajah kesal Krist.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Between [Singto X Krist - Completed]
Fanfiction~PERAYA FANFICTION~ Kisah tentang Krist yang seorang idol dan Singto yang seorang fotografer. SingtoXKrist BLB DLDR Cover by me