Puisi

10 3 0
                                    

Di tengah keramaian kantin Lian pun datang menghampiri teman temannya yang sedang makan bakso lengkap dengan es jeruk manis nggak pake gula.

"Lian lo mau pesen bakso ?" Tanya Aldi.

"Di traktir nih ?" Ucap Lian.

"Nggaklah gue kan nggak ulang tahun dan gue juga belum jadian sama Dian" ucap Aldi lalu melanjutkan menyantap bakso Pak Somat.

"Aelahh luu" lalu Lian pergi menuju tempat pak Somat berjualan.

"Mau beli apa nak Lian ?" Tanya pak Somat yang sudah cukup akrab dengan Lian.

"Saya pesen es jeruk satu sama saya ambil roti coklat ya pak" ucap Lian lalu mengambil 2 roti coklat.

"Oiya semuanya enam ribu" ucap pak somat.

Lian menyerahkan uang lima ribu dan uang seribu pada pak somat.

"Makasih pak"

Lalu Lian kembali dengan membawa dua potong roti coklat. Ia pun duduk di sebelah Rendi yang sedang meminum kuah bakso.

"Aahhhhh sedappp" ucap Rendi.

"Kurang Ren?" Tanya Lian.

"Udah ian gue kenyang. Besok aja kalau lo mau traktir gue" ucap Rendi sambil mengusap mulutnya dengan tisu.

Tak lama kemudian asisten pak somat mengantarkan es jeruk pesanan Lian.

"Makasih"

"Ehh ian, gimana lo uda punya bayangan kayak gimana buat bikin puisi gue?" Tanya Rofi yang kini mulai buka mulut setelah menikmati minumannya.

"Puisi buat Rofi ? Lo ihhh Lian ah lo masih waras kan?" Ucap Rendi dengan wajah yang super duper tidak mengenakkan.

"Ehh Ren lo kalau ngomong ngacok deh" ucap Aldi.

Lian hanya menatap temannya datar.

"Baru dikit Rof, gue lanjutin ntaran" ucap Lian.

"Ok tapi gue harap puisi itu jadi lusa biar gue bisa nembak si Lia" ucap Rofi.

"Lo mau nembak Lia ?" Tanya Aldi.

Rofi mengangguk.

"Gue saranin ya lo juga harus deket sama bokap dan nyokapnya si Lia. Gue aja yang deketin sepupunya harus deket sama orangtuanya" ucap Aldi.

"Iya Al ?" Tanya Rofi memastikan.

"Iya Rof. Apalagi keluarga Lia itu keluarga terhormat" ucap Aldi.

Rofi termenung sejenak untuk memikirkan masalah hubungannya dengan Lia. Lian hanya menatap Rofi dan kawan kawannya dengan tatapan acuh.

"Ok gue siap" ucap Rofi.

Aldi dan Rendi melotot dan bertepuk tangan untuk Rofi.

"Gue salut sama lo Rof. Gue doain lo bisa cepet dapetin si Lia" ucap Aldi.

"Yaps. Semoga lo nggak dihajar sama bokapnya" ucap Rendi.

"Apaan sih lo Ren sotoy" ucap Aldi sambil menyenggol lengan Rendi.

"Gue harap lo bisa mempertahankan dia Rof" ucap Lian.

Aldi dan Rendi sontak langsung menoleh ke arah Lian.

"Kok lo ngomong gitu sih ian ?" Ucap Aldi.

"Tau lo kok jadi nikung temen sendiri" ucap Rendi yang cukup kesal dengan apa yang dikatakan Lian.

"Bukannya apa, sepintas gue lihat Lia dia punya aura yang menarik yang membuat banyak cowok juga suka sama dia" ucap Lian sambil menatap teman temannya serius.

LIANLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang