Indah

11 3 1
                                    

Selesai dari kamar mandi Lia pun merebahkan tubuhnya yang menggunakan kaos oblong dan celana pendek.

"Kak Lian beneran suka sama aku ? Apa bener ?" Tanya Lia pada dirinya sendiri.

Lia membuka Hp nya dan melihat galeri. Entah hp siapa ini sebenarnya isi galeri rata-rata isinya foto Lian, foto tulisan nama Lian, tangkapan layar story instagram Lian, foto line Lian, dan serba Lian.

"Kalau iya itu artinya cinta gue terbalaskan" ucap Lia.

Lia nampak girang.

"Kalau nggak gimana ?" Tiba tiba Lia berpikir ke arah yang berlawanan.

Lia hanya terdiam.

Dret...drettt...

"Ha ? Dari kak Lian ?" Lia terkejut karena Lian mengajaknya vidio call.

Lia merubah posisinya menjadi duduk dan membereskan rambutnya.

"Hay Li gimana lo udah mandi kan ?" Tanya Lian.

Lia menatap Lian dengan seksama walau hanya dari layar telepon. Wajah tampannya, suaranya, penampilannya yang selalu perfect. Ahhh Lia meleleh.

"Hayyy " ucap Lian yang menyadari bahwa Lia tak menggubrisnya.

"Hay kak udah kok" ucap Lia gelagap.

"Udah apa coba ? " tanya Lian.

"Udah mandi" ucap Lia ngarang.

"Ooohh gue kira lo belum mandi" ucap Lian.

"Hheee bau kak kalau nggak mandi " ucap Lia.

"Yaiyalah masa harum ?" Ucap Lian.

"Ya iyaaa " ucap Lia.

"Oiya Li besok kamu berangkat ke sekolah sama supir ?" Tanya Lian.

"Emmm nggak tau juga ya kak soalnya bunda sama adik-adik belum pulang juga" ucap Lia.

"Emmm yaudah besok aku jemput" ucap Lian.

"Kak Lian seriusan ?" Tanya Lia.

"Nggak bohongan " ucap Lian.

"Oh yaudah" ucap Lia dengan wajah tertekuk.

"Aaaaahh kepingin banget dijemput ya?" Ucap Lian sambil tertawa.

"Nggak juga lagian besok bisa bareng ayah" ucap Lia.

"Hmm yaudah kalau bareng bokap lo. Gue tutup dulu ya dipanggil mama, bye"

"Ehh tapi" ucap Lia.

Sambungan terputus. Lia mendengus kesal karena kesempatannya bersama kak Lian hilang sudah. Lia merebahkan tubuhnya kembali dan membuang hp nya ke atas bantal.

Tok..tok..tok...

Lia membuka matanya. Ia pun duduk di tepi kasur

"Siapa ?" Tanya Lia.

Ia melihat ke arah jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul 8 malam.

"Bibi non " ucapnya dari luar.

Lia melangkah menuju pintu dan membukannya. Kaki telanjangnya menembus lantai kamar yang dingin oleh AC.

"Kenapa bi ?" Tanya Lia.

"Ada temennya non" ucap bibi.

"Siapa bi ?" Tanya Lia heran.

"Nggak tau non jarang ke sini kayaknya" ucap bibi.

"Emm yaudah Lia mau cuci muka dulu" ucapnya.

"Baik non" lalu bibi meninggalkan kamar Lia dan pergi ke dapur untuk menyiapkan minum dan camilan.

LIANLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang