Kini Lia berada di kantin menunggu Ifi. Ia melirik jam di kantin yang menunjukkan pukul 06.50 dan itu artinya 20 menit lagi pelajaran akan dimulai. Tak lama kemudian Ifi dan Aza datang.
"Fi Za gue ada tugas buat kalian, Ifi lo kasih selebaran ini ke semua kelas 10 dan lo Za kasih selebaran ini ke semua kelas 11" ucap Lia.
"Hmmm ok " jawab Ifi dan Aza.
"Ada yang lain ?" Tanya Ifi
"Nggak udah, ntar kalau uda selesai langsung balik aja ke kelas" ucap Lia.
"Siap bos " sahut Aza.
Aza dan Ifi pun pergi menuju kelas 10 dan 11. Lia pun beralih menuju gedung barat. Ia menempelkan kertas pengumuman itu di mading. Tak lama setelah ditempel beberapa siswa berkerumun. Lia pun beralih ke gedung utara. Ia menempelkannya di sana dan,
"Hay Li " sapa Rofi.
"Hay kak " dengan segaris senyum.
"Apa itu ?" Tanya Rofi sambil membacanya sekilas.
"Seleksian osis kak" ucap Lia.
"Kamu ikut ?" Tanya Rofi.
"Emmm entahlah" jawab Lia.
"Ikutlah biar ada pengalaman jangan mikirin mading mulu" ucap Rofi.
"Heeee iya sih lihat nanti aja kak. Oiya kak Rofi emang mau ikut ?" Tanya Lia.
"Emm ikut sih, kayaknya " ucap Rofi.
"Ihh gimana sih " ucap Lia.
Rofi hanya tertawa.
"Yaudah kak aku balik dulu" lalu Lia pergi meninggalkan Rofi.
Setelah menempel di mading utama Lia pun masuk ke dalam kelas karena bel masuk telah berbunyi.
Di kelas 11,
"Eh ian lo ikut seleksian osis nggak ?" Tanya Rofi yang berdiri di sebelah Lian.
"Emmm tau yaa mager " ucap Lian cuek.
"Ooo gara-gara Acha nggak ikut? Yaudah. Gue mau ikut ah soalnya si Lia katanya juga mau ikut" ucap Rofi girang.
Lian kaget ternyata Lia ingin mencoba ikut seleksi. Ini adalah kesempatan berharga untuk Lian buat dapetin jati Lia. Itu artinya Lian harus buru-buru minta formulir pendaftaran.
Saat jam istirahat banyak siswa dan siswi berkerumun di ruang osis untuk meminta formulir pendaftaran.
"Nihh buat lo " ucap Ifi sambil memberikan selebaran untuk calon pengurus osis.
"Thanks fi " ucap Lia.
Mereka pun kembali ke kelas untuk mengisi formulir yang harus dikumpulkan nanti siang.
"Ehh Rof gue ambilin ya " ucap Rendi.
"Ahh lu mah ambil sendiri lah" ucap Rofi.
"Yaelah pelit lu" ucap Rendi.
Akhirnya Rendi dan Rofi mendapatkan formulir itu. Mereka pun pergi ke kantin untuk menemui teman temannya.
"Eh Al tulisin dong kan tulisan lu bagus" ucap Rendi.
"Masa calon pengurus osis malesan sih tulis sendiri lah" ucap Aldi.
"Yaahh.." lalu Rendi meraih pulpen yang ada di depan Aldi.
"Ehh Al lo beneran nggak mau ikut? Gue lihat Dian tadi pas ngambil formulir kayaknya dia ikut deh" ucap Rofi.
"Ha? Serius lo Rof ? Si Dian ikut?" Tanya Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIANLIA
Teen FictionLia adalah sosok yang dapat menarik hati Lian dan Rofi. Keduannya saling bersahabat dan pada awalnya Lian hanya merasa biasa saja. Namun waktu demi waktu Lian merasa ada yang berbeda antara dia dan Lia. Rofi sahabat Lian tetap terus mengejar dan mem...