Status

4 0 0
                                    

Halo, sebelumnya aku minta maaf banget karena cerita ini sempet nggak up cukup lama, karena waktu itu aku lagi sibuk PAT dan kesibukan lainnya di sekolah jadi nggak sempet buat buka wattpad apalagi buat nulis. Jadi sebagai gantinya insyaallah aku akan up satu part per hari. Jangan bosen bosen baca yaa.. 🤗🤗🤗

Hari-hari berikutnya Lia dan Rofi tampak sangat bahagia. Hampir setiap saat mereka selalu berdua. Canda dan tawa selalu mewarnai hari-hari mereka termasuk sahabat-sahabatnya. Tapi saat ini,

"Hahahaha iya Li kemaren gue sempet tuhh ke kamar Rofi ehhh ternyata dia.."

"Usssttt" mulut Rendi pun dibuat bungkam oleh Rofi yang merasa malu menjadi bahan ejekan oleh sahabatnya di depan pacarnya.

"Hahahaha dia pasti lagi nonton Teletubbies ya kak? Hahahaha" Lia tak henti hentinya tertawa.

"Iya Li, trus waktu gue sama Rendi ngeliat isi lemarinya wahhh wahh banyak banget foto foto dia sama badut Teletubbies. Yakan Rof?" Ejek Aldi.

"Yaampun kak Rof, kamu penggemar berat Teletubbies ya? Tau gitu aku beliin kamu kaset di pasar Minggu sana kan banyak yang jual" Lia pun kembali tertawa.

"Ihh nggak Li, itu cuma pas aku Tk" Rofi melakukan pembelaan pada dirinya sendiri.

"Ooohh pas Tk trus kecanduan sampe Sma" ejek Rendi.

"Ihhh ni bocah diem Napa" ucap Rofi jengkel.

"Hay boleh gabung kan?"

"Lian? Lo tumben mau gabung kalau ada Lia disini?" Tanya Aldi.

"Emmm Lia mau ke perpus bentar ya" Lia beranjak dari duduknya namun lengannya ditahan oleh Lian.

Lia terkejut melihat Lian memegang lengannya. Sontak saja Lia melihat ke arah Rofi yang seketika wajahnya tampak merah padam.

"Maaf kak" Lia melepas genggaman Lian.

"Lo ada perlu apa sih Ian?" Tanya Rofi emosi.

"Santai Rof gue cuma pingin gabung sama kalian" ucap Lian.

"Lo nggak ada maksud lain?" Tanya Rendi.

"Maksud lain? Hahaha nggak kok jujur aja gue lagi suntuk sama pelajaran Matematika tadi" ucap Lian lalu duduk diantara Rendi dan Rofi.

Lia pun masih dengan posisinya berdiri dan menatap ke semua wajah yang ada di meja itu.

"Ohh Li lo duduk aja kali, gue mau cerita juga nih" ucap Lian.

Seketika suasana di meja itu menjadi kikkuk. Lia pun kembali duduk di hadapan Rofi. Dengan tatapan  mata yang tak lepas dari wajah tampan Rofi.

Semuanya diam hanya saling tatap.

"Aduh ini pada kenapa coba. Gue mau ngomong ntar tiba-tiba si Rofi bentak gue? Kan nggak lucu men ini di kantin dan lagi rame pula" gumam Rendi.

"Sumpil dah ini Si Lian ada apa Dateng kesini ikut gabung pas ada Lia. Apa nggak bisa nanti? Jadi kaku kan" gumam Aldi dengan mata yang mengintimidasi Lian.

"Duhhh kak Lian ngapain pake megang tangan aku sih? Jadi diem semua kan. Pasti kak Rofi marah. Duhhh harus ngomong apa ini. Ya Tuhan bantu hamba keluar dari bangku ini" gumam Lia khawatir.

"Ni bocah kenapa sih pake megang tangan pacar gue? Lagian tumben dia mau gabung pas ada Lia? Biasanya menghindar. Apa dia Uda punya gebetan, jadi si Lia dilupakan gitu? Ya kalau gitukan bagus. Tapi kalau nggak?" Gumam Rofi kesal.

"Halo semuanya" sama Kiara dengan suara cemprengnya.

Semuanya terkejut dan

"Apa apaan sih Lo Ra, Dateng Dateng teriak teriak brisik Lo" ucap Rofi.

LIANLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang