Puisi #2

6 4 0
                                    

Pagi yang cerah untuk Lian. Entah kenapa pembicaraannya dengan Lia semalam membuatnya semakin semangat untuk pergi ke sekolah. Ia mengambil kertas hvs yang berisi puisi yang semalam ia tulis,

Kamu

"Puisi ini adalah tanda pertama gue buat lo Li" ucap Lian.

Ia menaruh kertas hvs itu di dalam tas sekolahnya. Ia pun segera berlari menuju kamar mandi untuk bersiap pergi ke sekolah.

Berbeda dengan Lia. Pagi ini adalah pagi yang sangat menyedihkan paginya. Entah seperti apa jadinya saat nanti di sekolah ia bertemu dengan Lian. Apa ia harus diam? Atau seperti biasa? Suasana semakin kacau saat Lia melihat kondisi rumah yang sepi dan sunyi. Ya, ayah dan bundanya pergi ke luar kota bersama adik-adiknya. Pembantu di rumahnya belum datang karena ini masih terlalu pagi.

Lia membuka horden kamarnya. Ia membuka pintu balkon kamarnya yang langsung menyuguhkan pemandangan kompleks perumahan. Nafas yang teratur dan udara yang sejuk membuat Lia sedikit merasa tenang.

"Lian kamu lagi apa ?" Ucapnya lirih.

Lia menundukkan kepalanya dan menarik nafas dengan cukup panjang dan,

"Aaaaarrrrrrrrrrrhhh kenapa ini semua harus terjadi" teriak Lia.

Setitik air mata lagi lagi jatuh membasahi wajahnya yang masih fresh. Lia pun masuk kedalam kamar dengan langkah gontai untuk bersiap ke sekolah.

"Eh ian lo uda belum buat puisinya ?" Tanya Rofi dengan nada penasaran.

"Belum Rof mungkin besok jadi. Lo kan ngasih batas maksimal besok" ucap Lian santai.

"Ok ntar kalau uda jadi gue bakal bayar lo atau lo mau traktiran? Boleh. Apapun yang ada di kantin ini lo boleh beli" ucap Rofi.

"Biasa aja kali Rof, gue ikhlas bantu lo" ucap Lian.

"Nahh gitu dong baru saudara gue" ucap Rofi sambil menepuk pundak Lian.

Lian hanya tersenyum simpul. Tak lama kemudian Rendi dan Aldi datang dan duduk bersama di kantin.

"Pagi guys " sapa Rendi.

Aldi hanya duduk saja dengan wajah yang terlihat lesu.

"Lu kenapa Al ?" Tanya Rofi.

"Biasa habis berantem sama Dian" jelas Rendi.

"Berantem ? Pacaran aja belum " ucap Rofi.

"Duhh Rofi ahh, maksudnya si Aldi sama si Dian lagi agak renggang gitu jadi yaa gini lah" ucap Rendi yang nampaknya lebih tau dari pada Aldi.

Aldi hanya mengalihkan pandangannya ke arah taman kecil yang membuatnya lebih tenang.

"Udahlah Al " ucap Lian.

"Gue kesel banget sihh sama tu cowok" ucap Aldi.

Lian dan Rofi melihat ke arah Aldi. Disana ada Ryan, Rizky, dan Igi.

"Siapa sih Al ?" Tanya Rofi.

"Ryan ? Ahh nggak lah si Ryan udah punya cewek di Bandung" ucap Lian.

LIANLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang