Pacar

7 1 0
                                    

Pagi yang cerah walau langit sedang mendung dan mentari tampak malu malu menampakkan dirinya di pagi ini.

"Bun Lia berangkat ya" lalu mencium tangan bunda.

"Bekal sama obatnya udah dibawa?" Ucap bunda.

"Sudah bun" ucap Lia.

"Permisi..."

Itu pasti Kak Rofi.

"Bun Lia udah di jemput berangkat dulu ya" lalu Lia berlari kecil menuju teras.

Benar saja laki-laki berumur 17 tahun dengan seragam putih abu abu lengkap dengan dasi dan sepatu hitam. Parfumnya yang khas laki-laki membuat Lia semakin terpesona dengan pacaranya ini.

"Hay kak" sapa Lia.

"Hay Li, udah sehat?" Tanya Rofi.

"Udah dong. Yaudah berangkat sekarang yuk" ucap Lia. .

"Yaudah yuk"

Lalu Lia dan Rofi keluar dari halaman rumah.

"Nih helmnya" ucap Rofi.

"Makasih" lalu Lia memakainya.

"Li kamu nggak pake jaket? Mendung loh" ucap Rofi.

"Nggak kak kalau pake jaket gerah" ucap Lia.

Rofi membuka kembali jaket yang baru saja ia pakai. Ia lalu memakaikannya pada Lia.

"Nanti kamu sakit lagi. Udah pakai aja baru dicuci kok nggak bau" ucap Rofi sedikit meledek.

Lia tersenyum.

Rofi menghidupkan motornya dan Lia pun naik ke atas motor. Dan untuk pertama kalinya mereka naik sepeda motor berdua dengan status "pacaran".

Di perjalanan tak ada pembicaraan diantara keduanya. Rofi yang sedang fokus menyetir membuat Lia menunda apa yang ingin ia sampaikan pada Rofi. Kini pun mereka sampai di parkiran sekolah. Tak ada yang berbeda. Semua siswa sibuk dengan kegiatan mereka masing masing, kecuali Wulan.

"Ehh si Lia berani beraninya goncengan berdua sama Rofi" ucap Risna mencoba memanas manasi Wulan.

"Ehhh jangan jangan mereka berdua ada apa apa" tambah Alifa.

"Ada apa apanya gimana fa?" Tanya Wulan yang mulai terpancing.

"Si Lia kan kemaren pingsan trus sama Rofi dibawa ke rumah sakit. Nah gue lihat di story nya si Dian katanya mereka jadian" ucap Alifa.

"Ha? Jadian?" Teriak Wulan dan Risna bersamaan.

"Ihh apaan sih lo Ris ikut ikutan mulu" ucap Wulan.

"Yaa gue kan kaget juga lan"

Lia dan Rofi pun berjalan menjauh dari tatapan Wulan and the genk.

"Kak Rof aku ke ruang mading dulu" ucap Lia sesampainya di percabangan pertama koridor.

"Yaudah ntar ketemu di kantin ya" ucap Rofi.

Lia mengangguk dan tersenyum. Lia pun pergi meninggalkan Rofi. Rofi tersenyum bahagia akhirnya perasaanya terbalaskan. Ia pun pergi ke kantin menemui teman temannya.

"Permisi" ucap Lia di ambang pintu ruang mading.

"Liaaaa " teriak Kiara dan Aza.

Mereka berdua memeluk Lia.

"Kalian kenapa sih, sampe segitunya" ucap Ifi.

"Gue kangen sama lo Lia" ucap Aza.

"Perasaan kemarin aku masuk deh za" ucap Lia.

LIANLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang