TKMM ~ 5

1.3K 80 1
                                    

Enam bulan sudah berlalu, semua yang Andra rencana selesai sudah termasuk bisnis membuka cabang kafenya yang sudah berdiri dan hari ini tepatnya Andra akan mengajak Agatha untuk datang ke acara pembukaan kafe lebih tepatnya sebuah restoran yang Andra buka bersamaan dengan teman kampusnya dulu yang tidak lain adalah Very.

"Humairah !" Panggil Andra menghampiri Agatha yang tengah memasang jilbab dan juga niqabnya.

"Iya kak ?" Balas Agatha menoleh sebelum ia memasang niqabnya.

"Kamu beneran udah enggak papa?" Andra bertanya sambil merapihkan jilbab Agatha yang sedikit miring.

"InsyaAllah aku udah enggak papa kok, kak." Menjawab sambil melempar senyuman memastikan kalau ia baik - baik saja.

Mendengar penuturan Agatha membuat Andra sedikit lega meski belum sepenuhnya. Kemarin Andra di buat khawatir dan merasa panik ketika menemui Agatha yang justru tergeletak di lantai dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sudah beberapa bulan ini Agatha sering kali mengeluh semua tubuhnya terasa sakit terlebih pada bagian pinggang, pikir Andra itu wajar karena setiap kali Agatha datang bulan keluhannya pun sama.

Tapi kejadian kemarin justru membuat Andra takut dengan sesuatu yang terjadi pada istrinya, untuk di ajak ke dokter pun Agatha selalu menolak dan memilih untuk istirahat di rumah. Untuk itulah pagi ini Andra merasa masih khawatir dengan kondisi istrinya saat ini.

Tiba di sebuah tempat bangunan yang terlihat elegan, terlihat disana undangan sudah datang termasuk kang Very bersama istri dan juga anaknya. Terlihat juga di sana Haikal yang datang untuk perwakilan dari Kafenya yang berada di Jakarta. Tangan Andra tak pernah lepas untuk menggenggam tangan Agatha berdiri tepat di samping istrinya dan selalu membawa Agatha ketika ia sedang menghampiri tamu undangannya.

Acara pun berlangsung, dari mulai sesi pemotongan pita hingga acara menikmati menu yang akan mereka sediakan untuk restoran tersebut.

"Kak, aku duduk di sana aja deh sama Teh Nirma." Pinta Agatha sambil menunjuk ke arah wanita yang tengah duduk sambil menggendong anaknya. Wanita itu tidak lain adalah istri dari kang Very.

"Aku temani yah."

"Enggak perlu, kak. Kakak jangan berlebihan gini, aku baik - baik aja."

Andra menghela nafasnya kemudian mengangguk. "Yaudah kalau gitu aku antar ke Teh Nirma."

Andra menarik tangan Agatha lembut untuk mendekat ke arah istri dari kang Very.

"Eh Agatha, sini." Ucap Teh Nirma yang menepuk sofa agar Agatha duduk bersamanya.

"Teh, titip Agatha yah." Ucap Andra pada wanita di samping istrinya.

"Kak jangan berlebihan." Tegur Agatha merasa tidak enak.

"Iya Andra jangan khawatir, Agatha enggak akan kemana - mana kok." Balas Teh Nirma dengan nada canda.

Setelahnya Andra menjauh dari tempat dimana Agatha duduk, ia justru bergabung bersama undangan untuk saling berkomunikasi. Meskipun bergabung dengan undangan tapi mata tetap tertuju pada istrinya memastikan kalau Agatha tetap baik - baik saja.

Sementara Agatha kini tengah berbincang dengan Teh Nirma, sebelumnya keduanya sudah bertemu dan saling kenal bahkan tidak sulit untuk Agatha dekat dengan Teh Nirma istri dari kang Very sahabat suaminya.

"Agatha lagi sakit ya?" Teh Nirma bertanya sambil melihat mata sayu Agatha.

"Memang lagi enggak badan aja teh, kenapa emangnya, teh?"

"Enggak papa, kelihatan pucat. Udah makan, teteh ambilkan yah."

"Enggak usah teh, makasih. Nanti aku ambil sendiri aja."

Takdir Ku Memilih Mu 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang