TKMM ~ 16

940 60 2
                                    

Menunggu seseorang yang telah di hubungi untuk menemaninya mencari keberadaan suaminya, selang beberapa menit seseorang yang di hubunginya datang dengan wajah yang tak kalah tegang setelah mendapat kabar.

"Tha, gimana ceritanya ? Kenapa bisa seperti ini ?" Tanya seseorang itu pada Agatha.

"Aku juga enggak tau gimana kronologisnya, kak. Maaf kalau aku ngerepotin kak Haikal." Ujar Agatha dengan tangisan yang sudah pecah.

Haikal yang datang, Agatha tadi menghubungi Haikal dan memberi kabar tentang Andra. Agatha tidak tau harus meminta bantuan ke siapa lagi selain Haikal yang memang kerabat dekat Andra.

"Afwan mas, sebaiknya kita langsung cari mas Andra saja sekarang." Suara tak asing untuk Agatha pun ikut bersuara.

Agatha menoleh ke sampingnya, ia terkejut karena sudah beberapa bulan ini tidak pernah bertemu. Shergio, sahabatnya. Ia tidak menyangka ada Shergio bahkan sempat bertanya-tanya kenapa Shergio bisa bersama dengan Haikal.

Tanpa berucap, Agatha pun memeluk Shergio. Menumpahkan tangisannya di pelukan Shergio, melihat Agatha yang begitu sedih membuat Shergio ikut meneteskan airmata.

"Sabar ya, Tha. Aku di sini ada untuk kamu, berdoa semoga kak Andra baik-baik saja. Dan semoga kita bisa secepatnya bertemu dengan suami mu." Ucap Shergio yang menenangkan sahabatnya.

Tanpa berlama-lama lagi, mereka pun bergegas untuk mencari ke setiap rumah sakit. Menelusuri beberapa rumah sakit terdekat untuk mencari keberadaan Andra. Shergio yang duduk di belakang bersama Agatha tak lepas untuk memeluk sahabatnya, sudah lama tidak bertemu dengan Agatha membuatnya juga merasakan rindu. Setelah tidak tinggal lagi bersama Agatha membuat mereka jarang sekali untuk bertemu, di kampus pun jadwal mereka juga sudah berbeda.

Shergio sama terkejutnya ketika ia melihat sosok Agatha lah yang di temui oleh Haikal, ia bersyukur karena melalui Haikal ia bisa bertemu sahabatnya lagi meskipun di pertemukan di saat Agatha sedang merasakan kesedihan.

Shergio tak hentinya menenangkan Agatha yang terus menerus menangis, begitu juga dengan Haikal yang memperhatikan keduanya walau di dalam benaknya juga ada rasa binggung melihat Shergio dan Agatha begitu dekat bahkan terlihat seperti saling mengenal.

Tiba di rumah sakit kedua yang mereka kunjungi, di rumah sakit pertama mereka tidak menemukan Andra di sana. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk mencari ke rumah sakit berikutnya.

Mereka pun turun dan bergegas masuk ke menuju bagian informasi pendaftaran pasien.

"efu , asif 'urid 'an 'as'al ma 'iidha kan hunak muryd yudeaa Andra?" (Permisi, maaf saya mau tanya apakah ada pasien bernama Andra ?). Tanya Haikal kepada seorang perawat yang bertugas di bagian pemdaftaran.

"aintazar lahzat , daeni 'araa alqayimat awlaan". (Tunggu sebentar biar saya lihat dulu daftarnya). Balas perawat tersebut dan langsung menatap layar komputer di depannya.

Lima menit berlangsung tapi perawat tersebut masih menatap layar komputer di depannya, seperti mencari nama yang sudah di sebutkan oleh Haikal.

"kayf , hal yujad alasm ?" (Bagaimana,apakah nama tersebut ada ?). Tanya Haikal yang butuh jawaban.

Perawat tersebut menggelengkan kepalanya pertanda ia tidak menemukan nama tersebut. Haikal menghela nafasnya kemudian mengusap kasar wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"hasananaan shukraan lak." (Baiklah, terima kasih). Ucap Haikal kemudian menghampiri Agatha dan Shergio.

Haikal menggeleng lemah hal itu membuat Agatha merasakan tubuhnya semakin melemas, sudah dua rumah sakit terdekat mereka kunjungi tetapi Andra tidak ada di salah satunya.

Takdir Ku Memilih Mu 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang