TKMM ~ 15

870 71 2
                                    

Membasuh keringat yang bercucuran di keningnya, rasanya panas sekali. Ruangan ber Ac sepertinya sudah tidak terasa, dari luar ruangan berdiri seseorang disana yang sedang memperhatikan dan menunggunya.

Rasanya ia ingin cepat menyelesaikan semuanya, dan berlari keluar ruangan untuk memeluk seseorang yang begitu setia menemaninya.

Hatinya bersorak ketika tersadar bahwa ia sudah selesai, dengan cepat kaki melangkah dan menghampiri seorang wanita paruh baya yang sedang asik membaca sebuah buku. Meletakan bukunya dan menoleh ke arah suara langkahan kaki yang berjalan ke arahnya.

"Aintahaa, Agatha ?" Tanyanya dengan suara yang begitu lembut.

"Sabiqaan." Balas Agatha yang tersenyum ramah.

Mengumpulkan hasil ujiannya dan bergegas untuk keluar ruangan, senyum terus mengembang tapi seketika langkahnya berhenti sejenak dan melihat ke arah perutnya. Sementara yang sedari tadi menunggunya merasa binggung karena melihat yang ditunggu menghentikan langkah sambil melihat ke arah perut. Andra yang sedari tadi menunggu Agatha, sejak kejadian tempo lalu yang membuat Agatha celaka membuat Andra sekarang menjemput Agatha dan menunggu Agatha tepat di taman yang letaknya di depan kelas Agatha. Melihat Agatha yang menghentikan langkahnya membuat Andra langsung berjalan ke arah sang istri.

"Assalamualaikum !" Ucap Andra yang saat ini sudah berada di depan Agatha.

"Waalaikumsalam !" balas Agatha sambil mendongakkan kepalanya dan tersenyum ke arah suaminya, tidak lupa mencium punggung tangan suaminya. 

"Kenapa Humairah ? Ada apa dengan perut mu ? Apa dia menyakiti mu ?" Kata Andra dengan banyak pertanyaan.

"Tidak, dia tidak menyakiti ku." 

"Lalu ? kenapa kamu menghentikan langkah mu disini?"

"Tidak apa-apa, kak.  Dia tidak menyakiti ku tapi sepertinya dia menginginkan sesuatu." Ujar Agatha yang tidak membuat Andra mengerti.

Mengernyitkan dahinya , " Maksud mu ?"

"Boleh aku minta sesuatu ?"

"Apa, kamu ingin apa ?"

"Aku mau es krim vanila, boleh ?"

Andra tertawa kecil ketika mendengar permintaan istrinya, selama hamil rasa ngidam Agatha tidak pernah menyulitkan, kalau pun menyulitkan Andra akan tetap siaga menurutinya. 

"Mau makan es krim dimana ?"

"Kakak mengizinkan ?"

"Jelas aku mengizinkan sayang, hanya makan es krim saja masa tidak ku izinkan. Jadi mau dimana ?" 

"Ditempat biasa saja ?" 

"Baiklah Tuan putri, kita berangkat ?" Ujar Andra lalu merangkul istrinya dan berjalan menuju parkiran mobil.

Keduanya tiba sebuah kafe yang hanya menyediakan menu berbagai es krim, Agatha terlihat begitu semangat ketika memasuki kafe. Tangan terpaut dan saling genggam, Andra pun menyuruh Agatha untuk duduk sementara dirinya mengantri untuk memesan es krim.

"Excuse me, I want to order two ice creams. one vanilla and the other caramel." Ujar Andra kepada pelayan es krim.

"alright, please wait a minute." Balas seorang pelayan kemudian mulai membuat pesanan es krim Andra.

"this is for vanilla flavored ice cream and this is for caramel flavor, it all becomes 40 pounds." Ujar seorang pelayan yang memberikan es krim sesuai dengan pesanan Andra.

Andra tersenyum, kemudian mengeluarkan dompetnya untuk mengambil uangnya. "sorry sir, what was the total?" Tanya Andra memastikan.

"40 pounds."

Takdir Ku Memilih Mu 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang